Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

66

F. Kerangka Berpikir

Masa remaja merupakan satu masa yang sangat penting bagi seorang individu. Seperti halnya dalam tahap perkembangan sebelumnya, masa remaja juga memiliki berbagai tugas perkembangan. Tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan untuk membangun identitas diri, menanggulangi sikap kekanak-kanakan dan melakukan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Masa ini merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengen percepatan perkembangan pada aspek fisik, mental, emosional dan sosial. Dari berbagai aspek perkembangan remaja tersebut, yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan penyesuaian lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Perubahan dalam berhubungan dengan orang lain merupakan perkembangan sosial dimana masa remaja lebih melibatkan kelompok sebaya dibandingkan dengan orang tua. Pada masa remaja peran kelompok teman sebaya lebih besar. Hal ini dikarenakan remaja lebih banyak melakukan kegiatan diluar rumah, seperti kegiatan sekolah, ekstrakulikuler dan bermain dengan teman. Kelompok sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya. Pengaruh lingkungan pada remaja dalam menentukan perilaku juga diakui cukup kuat. kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan 67 sikap yang berkaitan dengan gaya hidup, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut. Perubahan psikokultural dari dalam diri individu yang merupakan tafsiran individu akan nilai kepantasan, adat istiadat dan kebiasaan dalam menjalani kehidupan diantara keadaan dua kebudayaan yang berbeda disebut dengan akulturasi psikologis. Berbeda dengan akulturasi yang lebih menekankan pada aspek perilaku, akulturasi psikologis lebih menekankan pada perasaan individu, sehingga untuk mengetahui seberapa dalam akulturasi psikologis yang dialami individu, seseorang harus menyanyakan dengan budaya mana individu itu lebih merasa banyak persamaan, keinginan untuk berbagi, tahu, nyaman, bangga, dan dapat melakukan sesuatu sesuai norma kelompok dengan baik. Dalam hal kebiasaan, akulturasi psikologis dapat ditentukan dengan bahasa yang lebih sering digunakan, jenis makanan yang lebih disukai, jenis musikkesenian yang lebih disukai, hari raya yang dirayakan, dan even keluarga yang sering diikuti.

G. Pertanyaan Penelitian