Aspek-aspek Perkembangan Remaja Perkembangan Remaja

48 keluarga. Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari masalah yang tidak terselesaikan yang oleh remaja dibawa ke masa dewasa. h. Mempersiapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab. Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman sebayanya, tetapi hal ini sering kali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggungjawab, misalnya ketika remaja tolong menolong dalam ujian dan berkelahi demi membela temannya.

4. Aspek-aspek Perkembangan Remaja

a. Perkembangan Fisik Menurut Papalia dkk 2008 perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik. Perubahan pada tubuhfisik ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Menurut Santrock 2002: 7 karena berkurangnya perubahan fisik, kecanggungan remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Remaja disibukkan dengan tubuh mereka dan mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh mereka. Remaja juga terdorong untuk menggunakan kekuatan 49 yang baru diperoleh dan selanjutnya untuk mengatasi setiap kecanggungan yang timbul. Pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada akhir masa remaja, karena pertumbuhan bentuk setiap remaja berbeda ada ketidaksukaan atau tidak dapat menerima kondisi yang telah ada, sehingga sering terjadi ejekan, hinaan, cemoohan dan sebagai bahan tertawaan. Berdasarkan paparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan fisik adalah perubahan kemampuan yang terjadi pada fisiktubuh remaja yang meliputi pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi yang dipengaruhi oleh usia kematangan, sehingga pada masa ini remaja sudah terdorong untuk menggunakan kekuatan yang baru diperoleh dan selanjutnya untuk mengatasi setiap kecanggungan yang timbul. b. Perkembangan Kognitif Masa remaja berdasarkan pendapat Piaget dalam tulisan Santrock 2002: 10, perkembangan kognitifnya berada pada tahap operasional formal 11 tahun ke atas. Pada tahap ini ditandai dengan kemampuan untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika secara formal, sudah tidak terkait lagi dengan obyek yang sifatnya konkrit. Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berfikir, dan bahasa. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologis yang di dalamnya melibatkan 50 proses memperoleh, menyusun, menggunakan pengetahuan serta kegiatan mental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis. Pada masa ini remaja dapat mengambil keputusan sendiri, sehingga apabila dalam mengambil keputusan tidak sesuai harus dihadapi secara mandiri karena remaja dituntut untuk dapat menyelesaikan sendiri masalah yang dipilihnya. Remaja memutuskan untuk berteman dengan orang dari berbagai kalangan baik itu lingkungan minoritas maupun mayoritas, dan membuka diri dengan orang yang dipercaya. Menurut Andi Mappiare 1983: 36, masa ini disebut masa yang sangat peka, dimana remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini diistilahkan sebagai storm and stress. Remaja yang sesekali bergairah dalam bekerja, tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, dan rasa yakin diri berganti rasa ragu diri yang berlebihan. Termasuk dalam ciri ini adalah ketidaktentuan cita-cita. Hal mengenai pendidikan dan lapangan kerja tidak dapat direncanakan dan ditentukannya. c. Perkembangan Sosial Menurut Papalia dkk 2008 menyebutkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok 51 sebaya dibandingkan dengan orang tua. Dibanding pada masa kanak- kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan diluar rumah, sperti kegiatan sekolah, ekstrakulikuler dan bermain dengan teman. Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar. Pada remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak diperngaruhi oleh kelompok teman sebaya. Kelompok sebaya diakui dapat memperngaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya. Papalia dkk 2008 mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan remaja terdiri dari perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan emosi dan perkembangan sosial. Perkembangan fisik adalah perubahan kemampuan yang terjadi pada tubuh remaja yang meliputi pertambahan semua aspek kematangan dan organ seksual. Perkembangan kognitif remaja merupakan perubahan kemampuan mental seperti ingatan atau memori, belajar, dan berfikir serta bahasa pada remaja yang biasa disebut dengan tahap operasional formal, 52 sehingga sudah dapat berfikir secara abstrak. Perkembangan emosi terjadi manakala remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini diistilahkan sebagai storm and stress. Perkembangan sosial remaja sangat dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya, kelompok ini memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan pergaulan dan sikap remaja. Keempat perkambangan tersebut harus dijalanani dan disikapi dengan baik oleh remaja, karena mau tidak mau remaja pasti mengalami fase perkembangan ini. Apabila terjadi penyimpangan dalam menjalani fase perkembangannya, remaja bisa mengalami berbagai perilaku yang meyimpang dan gangguan kepribadian yang biasanya terdapat dalam kelompok remaja.

5. Perubahan Sosial Pada Masa Remaja