Hasil Uji Prasyarat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

57 ektrakurikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh signifikan dari permainan tradisional terhadap tingkat VO2 Max pada siswa peserta ektrakurikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo, maka dilakukan uji t. Hasil uji t terangkum dalam tabel berikut: Tabel 10. Uji T t-test for equality of Means t-hitung T-tabel Sig. 2-tailed Mean Difference Pair 1 Pretest-posttest - 3,381 2,093 0,003 1,815 Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 3,381 2,093 t- tabel dan besar nilai signifikansi probability 0,003 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan tradisional terhadap tingkat VO2 Max pada siswa peserta ektrakurikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo. Apabila dilihat dari angka Mean Difference sebesar 1,815 ini menunjukkan bahwa permainan tradisional terhadap tingkat VO2 Max pada siswa peserta ektrakurikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo memberikan perubahan yaitu lebih baik 1,815 dibandingkan sebelum diberikan latihan. 58 Secara spesifik hasil perlakuan dapat diketahui melalui perhitungan perbedaan rata-rata dan rata-rata pretest, hasil presentase peningkatan sebagai berikut: Tabel 11. Presentase Peningkatan Mean Difference Mean Pre-test Mean Post-test Peningkatan 1,815 33,015 34,830 5,49 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan VO2 Max pada siswa peserta ektrakurikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo 5,49 setelah diberikan perlakuan berupa permainan tradisional.

D. Pembahasan

Berdasarkan penghitungan data hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat daya tahan kardiorespirasi peserta didik yang mengikuti ektrakulikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo sebelum perlakuan permainan tradisional terdapat 6 siswa 30 mempunyai kategori sangat kurang, 8 siswa 40 mempunyai kategori kurang, 6 siswa 30 mempunyai kategori cukup, 0 siswa 0 mempunyai kategori baik, serta tidak ada siswa yang mempunyai kategori sangat baik dan luar biasa. Jumlah terbanyak terdapat pada kategori kurang. Dan tingkat daya tahan kardiorespirasi setelah perlakuan permainan tradisional terdapat 3 siswa 15 mempunyai kategori sangat kurang, 9 siswa 45 mempunyai kategori kurang, 8 siswa 40 mempunyai kategori cukup, 0 siswa 0 mempunyai 59 10 20 30 40 50 Pre Test Post Test 33.014 34.83 M e an Perbandingan Rata-Rata Pretest dan Posttest kategori baik, serta tidak ada siswa yang mempunyai kategori sangat baik dan luar biasa. Dengan hasil tersebut Frekuensi terbanyak terdapat pada kategori kurang meningkat menjadi 9 siswa atau 45 yang sebelumnya 8 siswa atau 40. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat daya tahan kardiorespirasi VO2 Max peserta didik yang mengikuti ektrakulikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo sebagian besar adalah kurang. Dilihat dari rerata sebelum diberikan perlakuan permainan tradisional pada siswa peserta ektrakurikuler pencak silat SMP Negeri 26 Purworejo berada pada rerata 33,015 dan pada saat posttest meningkat menjadi 34,830. Ternyata besarnya rerata setelah diberikan perlakuan permainan tradisional meningkat sebesar 1,815 atau sebesar 5,49. Berarti sesuai dengan hipotesa yang ada bahwa ada pengaruh perlakuan permainan tradisional terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa peserta ekstrakurikuler pencak silat di SMP Negeri 26 Purworejo. Dilihat dengan grafik perbandingan hasil pre-test dan post-test dilihat dari nilai rata-rata: Gambar 5. Grafik perbandingan rata-rata pre-test dan post-test