28
3. Konsep Pendidikan Luar Sekolah
a. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah
Peranan Pendidikan Luar Sekolah pada saat ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjembatani kesenjangan yang
terjadi pada saat ini, di mana pendidikan sekolah kurang mempunyai lulusan yang siap kerja. Oleh karena itu penyelenggara Pendidikan
Luar Sekolah pada umumnya tidak terpusat, lebih terbuka dan tidak terlalu terikat pada aturan yang ketat dan bertoleransi pada kebutuhan
sasaran didik. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan
mengenai pendidikan Nonformal yaitu: ”Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan yang
diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Berbagai definisi Pendidikan Luar Sekolah dikemukakan oleh
para ahli, seperti yang dikemukakan oleh Philiph H. Coombs dalam Sudjana 2004: 22 sebagai berikut:
“Pendidikan Nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sitem persekolahan yang mapan, dilakukan
secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta
didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya”.
Definisi lain tentang Pendidikan Luar Sekolah dikemukakan oleh Napitupulu dalam Sudjana 2004: 49 bahwa:
“Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap usaha pelayanan pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem sekolah,
29
berlangsung seumur hidup, dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana yang bertujuan untuk mengaktualisasi potensi
manusia sikap, tindak, dan karya sehingga dapat terwujud manusia seutuhnya yang gemar belajar mengajar dan mampu
meningkatkan taraf hidupnya.
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Luar Sekolah merupakan jalur pendidikan yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Negara Republik Indonesia untuk melakukan upaya- upaya pendidikan yang sistematis, terencana, dan terorganisir yang
dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal dengan bentuk dan isi yang lebih bervariasi, dengan maksud untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan usia dan kebutuhannya.
b. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah
Menurut pendapat Napitupulu dalam Sudjana 2004: 49 bahwa tujuan Pendidikan Luar Sekolah adalah “untuk mengaktualisasi potensi
manusia sikap, tindak, dan karya sehingga dapat terwujud manusia seutuhnya yang gemar balajar-mengajar dan mampu meningkatkan
taraf hidupnya”. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah dalam peraturan pemerintah
Nomor 73 tahun 1991 pasal 2 menyatakan bahwa: “Pendidikan Luar Sekolah bertujuan untuk, 1 melayani warga
belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martaban dan mutu
pendidikannya. 2 membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan
untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah. 3 memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat
dipenuhi dalam jalur pendidikan formal atau sekolah”.