32
e. Sasaran Pendidikan Luar Sekolah
Menurut Sihombing 1999: 34 mengemukakan bahwa sasaran Pendidikan Luar Sekolah meliputi:
1 Seluruh warga masyarakat yang membutuhkan pendidikan yang
karena berbagai hal tidak dapat atau tidak sempat mengikuti pendidikan di jalur sekolah sepenuhnya.
2 Warga masyarakat yang ingin meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya yang tidak diperoleh pada jalur sekolah. 3
Warga masyarakat yang sudah atau akan bekerja tetapi menuntut persyaratan tertentu yang tidak diperoleh melalui jalur pendidikan
formal atau sekolah. 4
Warga masyarakat yang ingin melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
f. Azas-Azas Pendidikan Luar Sekolah
Menurut Sudjana 2000: 173 asas Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut :
1 Asas kebutuhan, memberikan arti bahwa penyusunan program
pendidikan nonformal berorientasi kepada mandiri belajar. Terdapat empat faktor pentingnya kebutuhan, yaitu kebutuhan
merupakan bagian dari kehidupan manusia, keberhasilan manusia dalam kebutuhan lebih banyak diwarnai oleh tingkat kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan itu. Dalam memenuhi kebutuhan, kegiatan manusia senantiasa berkelanjutan serta dalam suatu
33
kebutuhan kadang-kadang terdapat kebutuhan lain. Jadi dalam pendidikan nonformal, sasaran didik hanya responsif terhadap
program-program pendidikan nonformal apabila program tersebut
berhubungan erat dengan usaha pemenuhan kebutuhannya.
2 Asas pendidikan sepanjang hayat, memberikan makna bahwa
pendidikan nonformal itu membina dan melaksanakan program- programnya yang dapat mendorong mandiri belajar secara
berkelanjutan, kegiatan belajar tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, tetapi belajar untuk kehidupan itu dilaksanakan sepajang hayatnya.
Jadi, dalam pendidikan nonformal dititikberatkan mandiri belajar untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan bertindak sesuai
dengan programnya.
3 Asas relevansi dengan pembangunan yang memberikan tekanan
bahwa program pendidikan nonformal harus memiliki kaitan yang
erat dengan pembangunan.
4 Asas wawasan kemasa depan dijadikan dasar pertimbangan dalam
penyusunan kebijakan dan program-program Pendidikan Luar Sekolah untuk menghantarkan peserta didik dan masyarakat kearah
kemajuan masa depan.
Berdasarkan pendapat tersebut dikemukakan bahwa penyelenggara Pendidikan Luar Sekolah berorientasi pada kebutuhan,
minat serta mandiri belajar. Disamping itu harus menggunakan