Pengertian Pendidikan Luar Sekolah

31

d. Ciri-ciri Pendidikan Luar Sekolah

Menurut Sudjana 2004: 29-33 penyelenggara Pendidikan Luar Sekolah mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan pendidikan sekolah sebagaimana dikemukakan di bawah ini: 1 Tujuan Pendidikan Luar Sekolah bersifat jangka pendek dan khusus serta kurang menekankan pada pentingnya ijazah. 2 Waktu pembelajaran yang dilakukan Pendidikan Luar Sekolah relatif singkat, menekankan pada masa sekarang dan masa depan serta menggunakan waktu terus menerus. 3 Isi dari Pendidikan Luar Sekolah didasarkan pada kurikulum yang berpusat pada kepentingan peserta didik, mengutamakan aplikasi dan persyaratan masuk yang ditetapkan bersama dengan peserta didik. 4 Proses pembelajaran pada Pendidikan Luar Sekolah dipusatkan di lingkungan masyarakat dan lembaga. Berkaitan dengan kehidupan peserta didik dan masyarakata dengan memanfaatkan tenaga dan prasarana yang ada. 5 Pengendalian Pendidikan Luar Sekolah dilakukan oleh pelaksana program dan peserta didik, pembinaan dilakukan secara demokratis. 32

e. Sasaran Pendidikan Luar Sekolah

Menurut Sihombing 1999: 34 mengemukakan bahwa sasaran Pendidikan Luar Sekolah meliputi: 1 Seluruh warga masyarakat yang membutuhkan pendidikan yang karena berbagai hal tidak dapat atau tidak sempat mengikuti pendidikan di jalur sekolah sepenuhnya. 2 Warga masyarakat yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang tidak diperoleh pada jalur sekolah. 3 Warga masyarakat yang sudah atau akan bekerja tetapi menuntut persyaratan tertentu yang tidak diperoleh melalui jalur pendidikan formal atau sekolah. 4 Warga masyarakat yang ingin melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.

f. Azas-Azas Pendidikan Luar Sekolah

Menurut Sudjana 2000: 173 asas Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut : 1 Asas kebutuhan, memberikan arti bahwa penyusunan program pendidikan nonformal berorientasi kepada mandiri belajar. Terdapat empat faktor pentingnya kebutuhan, yaitu kebutuhan merupakan bagian dari kehidupan manusia, keberhasilan manusia dalam kebutuhan lebih banyak diwarnai oleh tingkat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan itu. Dalam memenuhi kebutuhan, kegiatan manusia senantiasa berkelanjutan serta dalam suatu