Persatuan Pelajar Indonesia PPI Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
11
Dalam pertanian organik yang sesuai dengan standar yang ditetapkan secara umum adalah
mengikuti aturan berikut:
• Menghindari benihbibit hasil rekayasa genetika. Sebaiknya benih berasal dari
kebun pertanian organik, • Menghindari penggunaan pupuk kimia
sintetis, zat pengatur tumbuh, pestisida. Pengendalian hama dilakukan dengan
cara mekanis, biologis dan rotasi tanaman,
• Peningkatan kesuburan
tanah dilakukan
secara alami melalui penambahan pupuk organik, sisa tanaman, pupuk
alam, dan rotasi dengan tanaman legum. Penanganan pasca panen dan pengawetan
bahan pangan menggunakan cara-cara yang alami.
Gambar 2. Sistem pertanian organik di P. Agatho, Cisarua, Jabar
Sumber: [2]
4. Permasalahan Seputar Pertanian Organik
a. Penyediaan pupuk organik
Permasalahan pertanian organik di Indonesia sejalan dengan perkembangan pertanian
organik itu sendiri. Pertanian organik mutlak memerlukan pupuk organik sebagai sumber
hara utama. Dalam sistem pertanian organik, ketersediaan hara bagi tanaman harus
berasal dari pupuk organik. Padahal dalam pupuk organik tersebut kandungan hara per
satuan berat kering bahan jauh dibawah realis hara yang dihasilkan oleh pupuk
anorganik, seperti Urea, TSP dan KCl. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan dasar
tanaman
minimum crop requirement cukup
membuat petani kewalahan. Sebagai ilustrasi, untuk menanam sayuran dalam satu
bedengan seluas 1 x 10 m saja dibutuhkan pupuk organik kompos sekitar 25 kg untuk 2
kali musim tanam atau setara dengan 25 tonha. Bandingakan dengan penggunaan
pupuk anorganik Urea TSP dan KCl yg hanya membutuhkan total pemupukan sekitar
200-300 kgha. Karena memang umumnya petani kita bukan petani mampu yang
memiliki lahan dan ternak sekaligus, sehingga mereka mesti membeli dari sumber
lainnya dan ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi disamping tenaga yang lebih
besar.
b. Teknologi pendukung
Setelah masalah penyediaan pupuk organik, masalah utama yang lain adalah teknologi
budidaya pertanian organik itu sendiri. Teknik bercocok tanam yang benar seperti pemilihan
rotasi tanaman dengan mempertimbangkan efek allelopati dan pemutusan siklus hidup
hama perlu diketahui. Pengetahuan akan tanaman yang dapat menyumbangkan hara
tanaman seperti legum sebagai tanaman penyumbang Nitrogen dan unsur hara lainnya
sangatlah membantu untuk kelestarian lahan pertanian organik. Selain itu teknologi