Pengertian Wisatawan Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

“Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan fenomena dari zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat. Manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan”. Menurut Hunziger dan Krapf dari Swiss dalam Pendit, 1986 : 33, “… Pariwisata didefenisikan sebagai sejumlah hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yg bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja penuh. Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata yang sesungguhnya adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dan pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubugan dengan wisata, termasuk pengelola dan penyelenggara objek serta daya tarik sehingga dengan usaha itu orangwisatawan datang untuk mengunjunginya.

2.2 Pengertian Wisatawan

Ditinjau dari segi etimologi, wisatawan berasal dari kata “wisata”, yang artinya “perjalanan” dapat disamakan dengan kata travel dalam bahasa inggris. Universitas Sumatera Utara Dalam pengertian ini orang melakukan perjalanan, maka wisatawan sama artinya dengan traveller. Menurut Dirjen Pariwisata 1980 : 10 Wisatawan adalah merupakan: “Setiap orang yang melakukan perjalanan dan persinggahan sementara di luar tempat tinggalnya untuk keperluan apapun kecuali mencari nafkah tetapgaji”. Seseorang dapat dikatakan wisatawan apabila melakukan perjalanan dari tempat asalnya ke tempat lain dengan berbagai tujuan tetapi bukan untuk tinggal menetap. Panitia Statistik Liga Bangsa-Bangsa dalam Yoeti, 1996 : 137 pada sidang dewan yang diselenggarakan tanggal 22 Januari 1937, telah pula memberikan batasan tentang wisatawan sebagai berikut: “. . .Istilah wisatawan hendaklah dimaksudkan, setiap orang yang mengadakan perjalanan selama 24 jam atau lebih dalam suatu negara yang lain dari negara di mana ia biasanya tinggal”. Instruksi Presiden InPres No.9 Tahun 1969 mengatakan wisatawan adalah: “...setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungannya itu”. Pendapat Soekadijo 1997 : 3 mengatakan wisatawan adalah : “…orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatangi”. Holloway dalam Pendit, 1986 : 30, mendefenisikan wisatawan sebagai: “…seseorang yang mengadakan perjalanan untuk melihat sesuatu yang lain dan kemudian mengeluh bila ia membayar sesuatu yang tidak sesuai”. Universitas Sumatera Utara Dari berbagai defenisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa wisatawan sebenarnya adalah seseorang ataupun sekelompok orang yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan motif yang berbeda-beda tetapi bukan untuk tinggal menetap ataupun mencari nafkah.

2.3 Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata merupakan salah satu faktor yang utama bagi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah atau negara. Membicarakan objek wisata dan daya tarik wisata ada baiknya dikatikan dengan pengertian produk dari industri pariwisata itu sendiri. Hal ini dianggap perlu, karena sampai sekarang masih dijumpai perbedaan pendapat antara beberapa ahli mengenai produk usaha pariwisata disatu pihak dan objek daya tarik wisata dilain pihak. Menurut UU No. 9 tahun 1990 objek wisata ialah segala sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan manusia yang diciptakan oleh alam, sedangkan daya tarik wisata ialah segala sesuatu yang membuat wisatawan tertarik untuk mengunjungi daerah tersebut, dimana manusia harus mempersiapkan terlebih dahulu. Bentuk objek wisata dan daya tarik wisata terdiri dari: 1. Objek wisata dan daya tarik ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna. 2. Objek wisata dan dan daya tarik hasil karya manusia, yang berwujud bangunan bersejarah, museum, peninggalan purbakala, seni budaya, wisata agro, wisata rekreasi, wisata alam, dan tempat hiburan. Universitas Sumatera Utara Jenis objek wisata dan daya tarik wisata terdiri dari: 1. Objek dan daya tarik wisata alam. 2. Objek dan daya tarik wisata budaya. 3. Objek dan daya tarik wisata minat khusus. Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata diantaranya: 1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah: a. Iklim, misalnya cuaca daerah, banyaknya sinar matahari dan sebagainya. b. Bentuk tanah dan pemandangan, misalnya lembah pegunungan, danau, sungai, air terjun, gunung merapi dan lain-lain. c. Hutan belukar, misalnya lautan yang luas, banyak pohon-pohon dan lain sebagainya. d. Flora dan Fauna, seperti tanaman yang aneh, burung-burung cagar alam, daerah perkebunan, dan sebagainya. e. Pusat-pusat kesehatan Health Center, dan yang termasuk dalam kelompok ini, misalnya sumber air mineral, mandi air sulphur, sumber air panas. Semuanya itu dapat diharapkan meyembuhkan macam-macam penyakit . 2. Hasil ciptaan manusia Man made Suply berupa benda-benda yang bersejarah, kebudayaan dan keagamaan historical,cultural,danreligius, misalnya: Universitas Sumatera Utara a. Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau manusia. b. Museum, Art Gallery, perpustakaan, kesenian rakyat, handy carft. c. Upacara tradisional, pameran festival, upacara perkawinan, dan lain-lain. d. Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, gereja, kuil, candi, dan pura. 3. Tata cara hidup masyarakat the way of life Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat adalah salah satu sumber yang sangat penting untuk ditawarkan pada wisatawan, bagaimana keadaan hidupnya, adat istiadat, semuanya merupakan daya tarik bagi wisatawan di daerah itu. Ditinjau dari sudut pemasaran pariwisata terutama dalam pengembangan suatu daerah menjadi daerah tujuan wisata agar ia dapat menarik dikunjungi oleh wisatawan, ia harus memiliki 3 syarat, yaitu: a. Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut “something to see”, artinya di tempat tersebut harus ada objek dan daya tarik wisata yang berbeda, harus memiliki daya tarik khusus, disamping itu dia harus mempunyai pula atraksi wisata yang dapat disajikan sebagai entertainment bila orang datang kesana. b. Di daerah terebut harus tersedia apa yang disebut “something to do”, artinya di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat dilihat dan disaksikan, sehingga mereka betah tinggal lebih lama dengan adanya kesibukan. Universitas Sumatera Utara c. Daerah itu harus memiliki apa yang disebut dengan istilah “something to buy”, artinya di tempat tersebut harus tersedia tempat berbelanja shoping terutama barang-barang souvenir hasil kerajianan tangan rakyat sebagai oleh-oleh dibawa pulang ke tempat asal masing-masing. Fasilitas untuk berbelanja ini tidak hanya menyediakan barang-barang yang dapat dibeli tapi harus pula tersedia sarana-sarana untuk lebih memperlancar, seperti: money changer, bank, kantor pos, telekomunikasi, dan lain-lain.

2.4 Pengertian Sarana dan Prasarana