Pengaruh Pelayanan Pramuwisata dalam Objek Wisata Mesjid Raya

BAB IV PENGARUH PELAYANAN PRAMUWISATA TERHADAP KUNJUNGAN

WISATAWAN KE MESJID RAYA MEDAN

4.1 Pengaruh Pelayanan Pramuwisata dalam Objek Wisata Mesjid Raya

Medan Pramuwisata juga mempunyai misi tersendiri selama menjalankan tugasnya, yaitu memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam dengan jalan memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai objek wisata yang bersangkutan. Cara penyampaian informasi yang dilakukan oleh pramuwisata harus dibuat semenarik mungkin supaya wisatawan yang dibawanya mengerti apa yang disampaikan oleh pramuwisata, sehingga misi yang dijalankan dapat tercapai. Apabila pramuwisata telah dapat melakukan hal tersebut di atas, maka wisatawan dapat menikmati kunjungannya ke objek wisata tersebut sehingga terpenuhilah tujuan dari ODTW untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan. Disinilah letak pengaruh pramuwisata terhadap objek wisata tersebut. Di lain pihak, wisatawan akan merasa bahwa kunjungannnya ke objek wisata tersebut tidak sia-sia, karena mereka memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu informasi yang benar mengenai objek wisata yang mereka kunjungi dan juga pengetahuan baru mengenai kebudayaan Indonesia yang disampaikan melalui pramuwisata. Oleh karena itu, pramuwisata yang bertugas diharapkan betul-betul menguasai materi mengenai objek wisata yang bersangkutan, sehingga tidak Universitas Sumatera Utara mengecewakan wisatawan karena tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka yang berhubungan dengan objek wisata tersebut. Hal yang penting pada saat pertama kali bertemu dengan dengan wisatawan adalah bagaimana cara pramuwisata supaya wisatawan tersebut menaruh kepercayaan terhadapnya dengan sikap dan perkataannya. Hal ini penting artinya bagi pramuwisata, karena kalau pada saat pertama kali bertemu wisatawan sudah tidak mempercayainya, maka selanjutnya ia tidak akan begitu memperhatikan apa yang diucapkan oleh pramuwisata. Seorang pramuwisata juga harus mengetahui kebiasaan-kebiasaan wisatawan dari berbagai negara. Pengetahuan ini penting, supaya pramuwisata dapat cepat beradaptasi dengan rombongannya. Dengan demikian proses penyampaian informasi akan lebih berhasil. Dalam tugasnya sehari-hari, pramuwisata di objek wisata Mesjid Raya Medan rata-rata membawa wisatawan tiga kali dalam sehari, bahkan mencapai tujuh kali pada waktu musim liburan. Status dari pramuwisata pada objek wisata tersebut adalah free lance, tetapi mereka diwajibkan untuk datang setiap hari seperti pegawai tetap. Sehingga statusnya dapat dikatakan setengah terikat setengah tidak terhadap objek wisata tersebut. Gambaran seorang pramuwisata yang profesional menurut mereka adalah seseorang yang tahu apa yang dibutuhkan oleh wisatawan yang berkunjung serta mengetahui segala informasi mengenai objek wisata yang bersangkutan secara rinci, serta objek wisata lain yang berhubungan dengan objek wisata tersebut. Yang dimaksud dengan tahu apa yang dibutukan oleh wisatawan adalah mengetahui apa Universitas Sumatera Utara tujuan wisatawan datang ke objek wisata tersebut, apakah untuk mengetahui sejarah tempat tersebut, apakah ingin mengambil gambar-gambar objek wisata, atau hanya ingin bersantai-santai saja. Apabila wisatawan bermaksud mengambil gambar- gambar objek wisata, pramuwisata dapat menunjukkan tempat yang cocok untuk pengambilan gambar. Hal lain yang perlu diingat, yaitu tidak mengganggu kesenangan wisatawan. Selama wisatawan asyik dengan kesibukannya, pramuwisata tidak boleh mengganggunya, misalnya dengan mengatakan waktunya sudah habis. Disamping itu pengetahuan yang bersangkutan dengan lalu lintas, sarana dan prasarana yang tersedia, angkutan yang dipakai serta hotel, objek dan atraksi wisata yang perlu dilihat dengan prioritas didahulukan hendaknya sudah di luar kepala yang bersangkutan. Secara lebih rinci pramuwisata perlu mengetahui : a. Jaringan transportasi yang menghubungkan objek-objek wisata, baik yang berada dalam daerah operasinya maupun di luar jalur operasinya sehari-hari. b. Sarana angkutan yang dapat digunakan dan jadwal kedatangan serta keberangkatannya. c. Akomodasi perhotelan dan restoran yang perlu direkomendasikan kepada wisatawan. d. Objek dan atraksi wisata yang perlu dilihat bila datang pada suatu daerah tertentu. e. Tempat-tempat penukaran uang Money Changer atau Bank yang terdekat dengan nilai tukar uang yang bersaing. f. Toko cenderamata atau tempat-tempat perbelanjaan yang direkomendasikan. Universitas Sumatera Utara g. Fasilitas pengiriman barang-barang cenderamata ke luar negri yang telah terjamin bahwa barang-barang akan sampai pada tujuan tepat pada waktunya dan tidak kurang satu benda apapun. h. Taksi yang dianjurkan untuk keliling kota, dan lain-lain. Selain pengetahuan tersebut di atas, pengetahuan yang juga penting adalah menyangkut materi, cerita serta sejarah objek dan atraksi wisata yang dijual kepada wisatawan, di samping keterampilan teknis untuk menyampaikan suatu presentasi dan penguasaan bahasa. Keyakinan pada diri sendiri dalam bertugas biasanya dimulai dari keyakinan kepada perusahaan tempat kita bekerja. Kemudian menyusul pada kualitas pelayanan yang akan kita berikan. Karena itu dalam hal ini pramuwisata hendaknya mempunyai keyakinan diri, terutama yang menyangkut dengan : 1 acara yang akan dilakukan akan berjalan dengan baik, 2 objek dan atraksi wisata yang akan diperlihatkan merupakan objek dan atraksi wisata pilihan dan menarik bagi wisatawan, dan kendaraan yang dipakai. 3 Fasilitas yang tersedia cukup baik serta pengemudi yang mengerti akan tugasnya. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh pramuwisata kepada wisatawan, maka dituntut suatu keprofesionalan dari pramuwisata yang ada. Untuk menjadi seorang pramuwisata yang profesional tidaklah mudah dan dituntut untuk memiliki atau paling tidak berusaha mempunyai jiwa dan sikap profesional. Sebagai pemberi pelayanan kepada wisatawan dalam kaitannya dengan tugasnya, maka otomatis pramuwisata yang profesional harus menguasai atau memiliki Universitas Sumatera Utara kemampuan secara teknik yang berkaitan dengan tugas yang akan dijalankannya, yaitu : a menguasai etiket pergaulan dan sopan santun dengan baik, b menguasai teknik memandu, yaitu bagaimana memimpin, menerangkan, mengatasi atau mengambil keputusan dalam menghadapi suatu masalah dan memberikan pelayanan yang sesempurna mungkin, c memenuhi syarat-syarat formal untuk menjadi seorang pramuwisata, misalnya berlisensi, d mampu menguasai dan menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pramuwisata dengan baik, e menguasai segala hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya, f mampu menjadi seorang entertainer yang mampu menghibur, membuat suasana menjadi lebih baik, menyenangkan dan tidak pilih kasih, dan g mampu menguasai dirinya sendiri dan senantiasa berpikir rasional serta adil. Dengan terpenuhinya kriteria-kriteria di atas, diharapkan pengaruh pramuwisata yang profesional dan berkualitas, terlebih lagi bila ditambah dengan adanya kesadaran serta pemahaman akan peranan, tugas, dan fungsinya sebagai seorang pramuwisata terhadap kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut.

4.2 Sikap Pramuwisata dalam Mengahadapi Wisatawan yang Komplain