ODTW di Kota Medan

2. Mata Pencaharian

Perekonomian Kota Medan tahun 2000 didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran 35,02, yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70. Dari besaran nilai kedua sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi unggulan yang paling mungkin berkembang di Kota Medan adalah sektor perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan pembangunan kota lebih menitikberatkan pada kedua sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Di Kota Medan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang. Rata-rata para pengusaha Medan ini menjadi pedagang di komoditas perkebunan. Di sektor perdagangan ini dikuasai oleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Orang-orang Mandailing menguasai bidang pemerintahan dan politik, sedangkan dalam bidang pendidikan, hukum, kesehatan, jurnalistik banyak dilakukan oleh orang Minangkabau yang menetap di Medan.

3.3.1 ODTW di Kota Medan

Adapun berbagai ODTW di Kota Medan yang telah dikelola dan dikembangkan oleh pihak pemerintah maupun swasta dapat dilihat di bawah ini. Lihat Tabel 3.2 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Jumlah ODTW yang terdapat di Kota Medan No ODTW di Kota Medan Jenis Objek 1 Istana Maimoon Sejarah 2 Mesjid Raya Bangunan 3 Klenteng Gunung Timur Sejarah 4 Rahmat Gallery Fauna 5 Kuil Shri Mariamman Bangunan 6 Kebun Binatang Fauna 7 Asam kumbang Taman Budaya 8 Tjong A fie Mansion Sejarah 9 Menara Tirtanadi Sejarah 10 Museum Perjuangan Sejarah Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Medan, 2012 . Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumut melalui 3 tiga pintu masuk pada Januari 2013 tercatat 17.277 orang, turun sebesar 31,61 dibanding Desember 2012 25.263 orang. Jumlah tersebut juga turun 4,75 dibanding bulan yang sama tahun lalu. http:www.google.com 1. Istana Maimoon Istana Maimoon merupakan salah satu objek wisata utama di Medan. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun Al-Rasyid memerintah dari tahun 1873-1924. Arsiteknya adalah TH.Van Erp bekerja sebagai tentara KNIL. Rancangannya melambangkan Bangunan Tradisional Melayu dan India Muslim. Sedangkan gaya arsitekturnya perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa. Universitas Sumatera Utara 2. Mesjid Raya Mesjid ini sebagai lambang Kota Medan. Mesjid ini dapat menampung sekitar 1500 jamaah. Mesjid ini dibangun oleh Sultan Makmun Al Rasyid di desain oleh Dengimans dari Belanda dengan gaya Moorish dan berdiri pada tahun 1906. 3. Klenteng Gunung Timur Vihara Gunung Timur dikenal sebagai Vihara Budha tertua di Medan. Didirikan oleh umat Budha pada tahun 1962, terletak di suatu lokasi strategis ditepi sungai Babura. Vihara ini digunakan untuk bersembahyang setiap hari dan juga digunakan untuk acara ritual lainnya dalam agama Budha seperti memperingati hari ulang tahun Sidharta Gautama biasanya tanggal 4-15 April setiap tahun, Perayaan Imlek dan sebagainya. 4. Rahmat Gallery Rahmat International Wildlife Museum Gallery adalah satu-satunya di Asia yang memiliki ± 850 koleksi satwa dari berbagai negara. Keseluruhan species diawetkan dengan penampilan eksperif dan anatomi estetika berkualitas tinggi sehingga benar-benar terlihat seperti binatang hidup. Museum yang terbagi dalam 6 bagian, menampilkan kelompok binatang menyusui, unggas, binatang melata, amphibi, ikan dan serangga. Keseluruhan binatang dikumpulkan secara profesional melalui kejuaraan berburu yang sesuai dengan peraturan konservasi binatang liar internasional. Universitas Sumatera Utara 5. Kuil Shri Mariamman Kuil Shri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua di Medan. Dibangun pada tahun 1884 oleh umat Hindu dan berada di jalan Zainul Arifin. 6. Kebun Binatang Kebun Binatang ini dikelola oleh Pemerintah Kota Medan yang berisi berbagai jenis hewan tropis, hewan-hewan mamalia, reptil, dan lain-lain. Luas areal sekitar ± 30 hektar dengan jarak 10 km dari pusat kota, terletak di Jalan Pintu Air IV Kelurahan Simalingkar B Medan Tuntungan. Buka setiap hari pukul 09.00-17.00 Wib. 7. Asam Kumbang Lo Than Mok pemilik 2600 ekor buaya, yang mulai pemeliharaan sejak 1959. Terletak di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang, luas area ± 2 hektar, jaraknya 10 km dari pusat kota. 8. Tjong A Fie Mansion Merupakan rumah tua yang merupakan peninggalan Tjong Afie dengan desain perpaduan Tionghoa Melayu dan Eropa. Disini kita bisa menikmati sejarah kehidupan , mempelajari budaya perpaduan Melayu dan Tioghoa serta peningalan yang bersejarah baik itu lukisan, maupun perabitan rumah tangga keluarga Tjong Afie. Lokasi Tjong Afie di Jl. Ahmad Yani Kesawan Medan dan mudah untuk ditemukan, tak jauh dari Merdeka Walk. Universitas Sumatera Utara 9. Menara Tirtanadi Satu ciri lagi khas Kota Medan adalah bangunan Menara Air yang kini menjadi milik Perusahaan Air Minum Daerah Tirtanadi. Menara Tirtanadi sebagai tangki penyimpanan air bersih kebutuhan warga kota sejak zaman kolonial Belanda sampai sekarang. 10. Museum perjuangan Museum Militer ini dibuka pada tahun 1971. Museum ini merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi yang menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan rakyat di Sumatera Utara seperti senjata, obat-obatan dan pakaian seragam yang digunakan pada perang kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958. Museum ini terletak di Jalan Zainul Arifin.

3.4 Sejarah Singkat Mesjid Raya Medan