44
3 Tempo dan cara penyajian dapat disesuaikan.
4 Penyajiannya masih bisa bertatap muka.
5 Dapat digunakan secara berulang-ulang.
Melihat beberapa kelebihan yang ada dalam multimedia berbasis powerpoint,
maka guru
hendaknya dapat
memilih dan
mempertimbangkan multimedia berbasis powerpoint sebagai media alternatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran media
tersebut sangat efektif digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
C. Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Sebagai organisme yang sedang tumbuh dan
berkembang, anak memliki cara tersendiri dalam mempersepsi, memahami dan mereaksi sesuatu yang sejalan dengan usianya. Dalam ilmu psikologi ini
disebut sebagai tahap perkembangan. Tahap perkembangan intelektual anak, dimulai ketika anak sudah dapat berfikir dan mampu mencapai hubungan
antara kesan dan logis. Perkembangan intelektual ini biasanya dimulai pada masa anak-anak yang memasuki sekolah dasar 7-11 tahun. Jika mengacu
pada pembagian tahap perkembangan anak, berarti anak usia sekolah dasar berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah 6-9
tahun, dan masa kanak-kanak akhir 10-12 tahun. Menurut Piaget, perkembangan anak usia SD masih berada pada tahap
operasional konkret yaitu antara umur 7-11 tahun. Pada rentan usia tersebut, umumnya anak SD memiliki sifat antara lain: 1 memiliki rasa
ingin tahu yang kuat, 2 senang bermain dalam suasana yang
45
menggembirakan, 3 mengatur dirinya sendiri, mengeksplorasi sehingga suka mencoba-coba, 4 memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi,
tidak suka mengalami kegagalan, 5 akan belajar efektif, bila merasa senang dengan situasi yang ada, dan 6 belajar dengan cara bekerja dan
mengajarkan apa yang ia bisa pada temannya Maslichah Asy’ari, 2006: 38.
Oleh karena itu, anak usia SD masih berada dalam tahap berpikir konkret,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta berkeinginan untuk berkumpul dan berkelompok dengan situasi yang menyenangkan. Situasi tersebut perlu
dimanfaatkan dan difasilitasi agar proses belajar anak lebih bermakna sehingga motivasi belajar siswa semakin tinggi.
Sementara itu, Maslichah Asy’ari 2006: 38 berpendapat bahwa masa
perkembangan intelektual anak SD dibedakan menjadi dua fase. Fase tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1 Fase kelas rendah 6-9 tahun atau kelas 1 sd 3
Siswa kelas rendah memiliki kekhasan antara lain: a
Penalarannya bersifat transduktif artinya bukan induktif dan bukan deduktif, melainkan bergerak dari suatu yang khusus ke hal yang
khusus lagi, b
Tidak dapat berfikir reversibel atau bolak-balik, artinya tidak bisa berfikir ke titik awal,
c Bersifat egosentris yang artinya memandang sesuatu dari sudut pandang
dirinya sendiri, d
Belum memiliki pengertian kekekalan materi, dan e
Belum bisa berfikir secara abstrak. 2
Siswa kelas atas 9-12 tahun atau kelas 4 sd 6
46
Pada tahap usia ini anak memiliki kekhasan antara lain: a
Dapat berfikir reversibel atau bolak-balik, b
Dapat melakukan pengelompokkan dan menentukan urutan, dan c
Telah mampu melakukan operasi logis, tetapi penglaman yang dipunyai masih terbatas.
Berdasarkan uraian di atas, siswa kelas III sekolah dasar tergolong dalam siswa kelas rendah dengan rentan usia 6-9 tahun. Oleh karena itu mereka
lebih mudah belajar jika disajikan objek konkret atau gambar-gambar objek konkret. Guru dalam memberikan materi pelajaran hendaknya menggunakan
variasi media pembelajaran, yaitu media yang dapat menampilkan gambar- gambar realistis dan konkret untuk memudahkan siswa menerima informasi
dari materi yang disampaikan sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar. Guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang menarik, mengandung
unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat
langsung dalam pembelajaran.
D. Pengaruh Multimedia Berbasis Powerpoint terhadap Motivasi Belajar