40
didik terhadap kegiatan belajar mengajar. Adanya peningkatan perhatian tersebut dapat menjadi faktor pemicu munculnya motivasi siswa dalam
mengikuti proses belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa multimedia berbasis powerpoint dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran. Keberhasilan multimedia berbasis powerpoint seperti yang telah
diuraikan di atas memberikan banyak keuntungan bagi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
5. Prinsip-prinsip Penggunaan Multimedia Berbasis Powerpoint
Penggunaan multimeida berbasis powerpoint harus memperhatikan prinsip-prinsip penataannya sebagai salah satu bentuk media visual.
Adapun prinsip-prinsip penataan media visual menurut Azhar Arsyad 2006: 107-109 adalah sebagai berikut:
1 Prinsip kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam satu media visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit
memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami pesan yang disampaikan. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus
dibagi-bagi lagi dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami, demikian pula teks yang menyertai bahan visual
harus dibatasi. Kata-kata yang diganakan seharusnya memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca tidak terlalu
41
beragam. Begitu pula dengan kalimat-kalimat yang juga ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.
2 Prinsip keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara
bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan agar mudah dalam memahami pesan dan
informasi yang dikandung dalam media visual tersebut. 3
Penekanan Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin,
seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, ruang penekanan dapat memberikan unsur terpenting dalam media visual.
4 Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan bahan
meskipun tidak keseluruhannya sistematis. Keseimbangan yang keseluruhannya
sistematis disebut
keseimbangan formal.
Keseimbangan visual memerlukan daya imajinasi dan kemampuan bereksperimen secara kreatif agar visualnya dapat menarik perhatian
siswa. Unsur-unsur visual yang perlu dipertimbangkan dalam proses
42
pembuatan powerpoint adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna.
Selain prinsip-prinsip di atas yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah langkah-langkah pembuatan multimedia berbasis powerpoint.
Hal ini dimaksudkan agar media ini dapat bermanfaat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun tahap-tahap pembuatan
multimedia berbasis powerpoint menurut Ketut 2009: 12 sebagai berikut:
a Tahap menyiapkan materi presentasi yang akan dibuat, meliputi:
1 mengumpulkan materi
2 mempelajari materi dan membuat ringkasannya
3 menambahkan keterangan lain yang diperlukan
4 membuat outline
b Tahap membuat naskah presentasi powerpoint
Setelah data-data presentasi selesai dipersiapkan, maka saat nya membuat naskah presentasi powerpoint melalui komputer.
c Tahap menampilkan hasil powerpoint
Pada langkah ini guru menampilkan naskah presentasi powerpoint di depan kelas. Guru menggunakan berbagai media
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan media yang digunakan.
Dalam tahapan-tahapan
pembuatan multimedia
berbasis powerpoint, sumber materi tersebut dapat diperoleh dari internet, surat
43
kabar online, Buku Sekolah Elektronik BSE, artikel, foto, atau sumber lain yang didapat dari buku pegangan siswa.
6. Kelebihan Multimedia Berbasis Powerpoint