Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

11 Menurut pendapat di atas, anak berkebutuham khusus memiliki banyak istilah lain, salah satunya yaitu PDBK. PDBK berarti peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Siswa ini membutuhkan bantuan-bantuan khusus dalam pembelajaran. Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat dinyatakan bahwa anak berkebutuhan khusus mempunyai beberapa istilah lain. Anak berkebutuhan khusus yaitu anak yang membutuhkan layanan khusus berupa bantuan dalam pendidikan atau aspek lainnya karena memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki anak lainnya secara umum.

2. Penggolongan Anak Berkebutuhan Khusus

Tim ASB 2007: 3 membagi kekhususan anak secara umum menjadi: a. Kekhususan yang berhubungan dengan kemampuan mental, contohnya tunagrahita, slow learner atau lamban belajar, anak dengan kesulitan belajar spesifik, anak berbakat istimewa dan cerdas istimewa. b. Kekhususan yang berhubungan dengan kemampuan motorik dan mobilitas, contohnya tunadaksa dan tunanetra. c. Kekhususan yang berhubungan dengan kemampuan emosi dan perilaku, contohnya Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD atau anak dengan gangguan pemusatan perhatian atau tunalaras. d. Kekhususan yang berhubungan dengan kemampuan bahasa dan komunikasi, contohnya autis dan tunarungu. 12 Abdul Salim Choiri, dkk 2009: 24-25 mengelompokkan anak berkebutuhan khusus menjadi anak berkebutuhan khusus temporer dan permanen. Anak berkebutuhan khusus permanen meliputi: a. Anak dengan gangguan penglihatan Tunanetra b. Anak dengan gangguan pendengaran danatau wicara c. Anak dengan kelainan kecerdasan di bawah rata-rata tunagrahita d. Anak dengan kecerdasan dan bakat istimewa gifted and talented e. Anak dengan gangguan anggota gerak Tunadaksa f. Anak dengan gangguan perilaku dan emosi Tunalaras g. Anak dengan kesulitan belajar spesifik specifik learning disability h. Anak lamban belajar slow learner i. Anak autis Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 70 tahun 2009 pasal 3 ayat 1, menggolongkan anak berkebutuhan khusus menjadi: a. tunanetra b. tunarungu c. tunawicara d. tunagrahita e. tunadaksa f. tunalaras g. berkesulitan belajar h. lamban belajar i. autis j. memiliki hambatan motorik k. menjadi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang, dan zat adiktif lainnya l. memiliki kelainan lainnya m. tunaganda Berdasarkan batasan klasifikasi anak berkebutuhan khusus tersebut, dapat peneliti rangkum bahwa penggolongan anak berkebutuhan khusus meliputi: a. tunanetra gangguan penglihatan b. tunarungu gangguan pendengaran c. tunawicara gangguan bicara d. tunagrahita keterbatasan mentalintelektual e. tunadaksa gangguan anggota gerak