Kebutuhan Slow Learner Kajian Slow Learner 1.

23 siswa, bahan belajar, dan kondisi sekolah setempat. Kondisi siswa dapat diartikan dengan berbagai jenis kondisi siswa dan berbagai jenis kebutuhan belajar siswa. Pentingnya guru dalam pembelajaran juga harus menyadari bahwa masing- masing siswa adalah unik. Abdul Qayyum Chauhdary dan Muhammad Athar Hussain 2012: 207 menyatakan “Teacher should always consider each student as an individual. Students have their own personal needs and must be addresses accordingly”. Guru harus selalu menyadari setiap siswa sebagai individu. Setiap siswa memiliki kebutuhan masing-masing dan harus menyikapi sesuai kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa tersebut, guru dapat mengusahakan melalui penyesuaian dalam pembelajaran. Hayden 2004 dalam Pujaningsih, 2010: 199 memaknai akomodasi sebagai penyesuaian dan modifikasi. Nari Koga 2004: 5 menyatakan, “the term accommodation is used to mean a modification to the delivery of instruction or method of student performance and does not change the content or conceptual difficulty of the curriculum”. Istilah akomodasi diartikan sebuah modifikasi untuk menyampaikan pembelajaran atau cara kinerja siswa dan tidak mengubah tingkat kesulitan isi atau konsep dari kurikulum. Tami Pichla, dkk. 2006: 2 menyatakan “accommodations are changes in how a student accesses information and demonstrates learning”. Akomodasi adalah mengubah bagaimana metode siswa mengakses informasi dan mendemonstrasikan pembelajaran. Pengubahan dan demonstrasi yang termasuk akomodasi antara lain: penyajian pelajaran, strategi pembelajaran, prosedur dan 24 bentuk tanggapan siswa, waktu atau jadwal, lingkungan belajar, peralatan, dan stuktur tugas. Erich Storm 2014 memiliki pendapat yang hampir sama tentang akomodasi. Bentuk akomodasi yang dapat dilakukan, antara lain: akomodasi penyajian, respon, pengaturan, waktu, jadwal, dan mengorganisasi keterampilan. Sementara itu, dalam proses belajar-mengajar, cakupan akomodasi yang dapat dilakukan menurut Torey 2004 dalam Sari Rudiyati, dkk., 2010: 190 meliputi: 1 materi dan cara pengajaran, 2 tugas dan penilaian di kelas, 3 tuntutan waktu dan penjadwalan, 4 lingkungan belajar, dan 5 penggunaan sistem komunikasi khusus. Senada dengan hal tersebut, Susan Hatcher dan Angela Waguespack 2004: 1-4 menyatakan tentang akomodasi pembelajaran instructional accommodations mencakup lingkungan belajar, cara pengajaran dan materi, waktu dan penjadwalan, penggunaan sistem komunikasi khusus, tugas, dan penilaian. Penjelasan cakupan akomodasi pembelajaran menurut Susan Hatcher dan Angela Waguespack 2004: 1-4 sebagai berikut.

a. Akomodasi dalam Lingkungan Belajar

Akomodasi dalam lingkungan belajar yang dimaksud mencakup pengelompokkan atau pengaturan tempat duduk, harapan perilaku, danatau tata cara manajemen ruang kelas. Contoh akomodasi dalam lingkungan belajar: 1 mengubah pengaturan tempat duduk dekat guru atau teman yang membantunya, menyediakan tempat khusus yang tenang, mengurangi 25 gangguan dengan duduk jauh dari jendela, pintu, ventilasi, dan siswa pengganggu 2 memberikan kesempatan pada siswa untuk bangkit dan berpindah-pindah di dalam ruang kelas 3 menggunakan umpan balik lisan atau tulisan tergantung pada keterbatasan siswa 4 membangun sistem penghargaan dan dorongan positif untuk perilaku baik atau saat mengikuti peraturan di kelas 5 menyediakan advance organizers, yang mana hal tersebut mengatur penggunaan waktu untuk untuk menunjukkan pada siswa secara garis besar yang akan dilakukan atau dipelajari dalam setiap waktu 6 memasangkan siswa dengan teman, asisten, atau pembantu untuk mengerjakan tugas atau melayani sebagai teman belajar untuk mengulangi atau menjelaskan perintah atau arahan 7 menyediakan serangkaian aktivitas alternatif untuk siswa dalam waktu bebas 8 terapkan hal-hal rutin yang terjadi selama pergantian di dalam kelas

b. Akomodasi dalam cara pengajaran dan materi

Cara pengajaran dan materi dalam akomodasi pembelajaran dimaksudkan karena siswa berkebutuhan khusus biasanya memiliki masalah belajar mencakup keterbatasan kemampuan membaca, kesulitan memahami penjelasan lisan, danatau kesulitan memahami konsep dan proses matematika.