12 Kedua tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan moral anak
usia dini sangat penting bagi anak karena perkembangan tersebut nantinya akan digunakan untuk perkembangan moralitas terhadap kelompok sosialnya yaitu
ketika anak sudah masuk sekolah taman kanak-kanak dan sekolah yang lebih lanjut. Namun perkembangan moral pada anak usia dini tidak lepas dari
bimbingan serta stimulus dari orang tua maupun pendidik. Sehingga peran keduanya sangat berkaitan erat dengan perkembangan moral anak.
B. Kajian Disiplin
1. Pengertian Disiplin
Disiplin menurut Maria J. Wantah 2005: 139 adalah berasal dari kata latin “disciplina” yang berkaitan langsung dengan dua istilah latin yaitu discere
belajar dan discipulus murid. Disciplina dapat berarti apa yang disampaikan oleh seorang guru kepada murid. Peran orang tua dan guru merupakan pemimpin
dan anak merupakan murid yang belajar dari cara mereka yang hidup ke arah yang berguna dan bahagia. Sehingga orang tua dan guru dijadikan model bagi anak-
anak. Disiplin dapat dikatakan sebagai alat pendidikan bagi anak, sebab dengan disiplin anak dapat membentuk sikap teratur dan mentaati norma peraturan yang
ada Rusdinal dan Elizar, 2005: 132. Disiplin merupakan kemampuan seseorang untuk bertindak sesuai dengan
norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku Euis Sunarti, 2004: 10. Untuk itu disiplin dapat dibiasakan sejak anak usia dini agar anak-anak terbiasa untuk
berperilaku baik. Menurut The Liang Gie Ali Imron, 2012: 172, disiplin
13 merupakan suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu
organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.
Ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai tata tertib atau peraturan yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari untuk melatih watak anggota yang ada dalam lembaga kependidikan. Pokok utama dari disiplin adalah peraturan. Dimana peraturan lebih terikat dengan
adanya aturan-aturan yang harus dilakukan anak ketika berada di suatu tempat atau lembaga tertentu. Misalnya di lembaga Taman Kanak-Kanak.
2. Tujuan Disiplin
Choirun Nisak Aulina 2013: 38 berpendapat bahwa tujuan disiplin adalah membentuk perilaku sedemikan rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran
yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Orang tua atau pun guru diharapkan dapat menerangkan terlebih dahulu apa kegunaan
atau manfaat disiplin bagi anak sebelum mereka melakukan kegiatan pendisiplinan terhadap anak. Hal ini dilakukan supaya anak memahami maksud
dan tujuan berdisiplin pada saat mereka menjalaninya. Pada akhirnya hal tersebut akan berbuah manfaat yang positif bagi perkembangan anak itu sendiri.
Disiplin diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Gunarsa 2007: 137, disiplin diperlukan dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah a
Meresapkan pengetahuan dan pengertian social antara lain mengenai hak milik orang lain. b Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan kewajiban dan
secara langsung mengerti larangan-larangan. c mengerti tingkah laku yang baik
14 dan buruk. d Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa
terancam oleh hukuman. e mengorbankan kesenangan tanpa peringatan dari orang lain.
Sylvia Rimm 2003: 47 menjabarkan bahwa tujuan disiplin adalah mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan
persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung kepada disiplin diri. Sehingga, kelak disiplin diri mereka akan membuat hidup mereka bahagia,
berhasil, dan penuh kasih sayang. Tujuan disiplin adalah membantu anak membangun pengendalian diri mereka, bukan membuat anak mengikuti dan
mematuhi perintah orang dewasa. Melalui disiplin, anak dapat belajar bagaimana bersikap, menghargai hak orang lain, dan menaati aturan. Maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan disiplin adalah untuk mengarahkan anak tentang perilaku yang baik dan benar. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat
sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman, dan membentuk perilaku anak sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya,
tempat individu itu diidentifikasikan.
3. Kebutuhan Disiplin Bagi Anak