8
a. Moralitas Prakonvensional
Tahap ini adalah tingkat terendah dari penalaran moral dan perilaku anak tunduk pada kendali eksternal. Baik dan buruk diinterpretasikan melalui reward
imbalan dan punishment hukuman eksternal Santrock , 2002: 119. Dalam
moralitas prakonvensional ini ada terdapat 2 tahapan yaitu :
1 Moralitas Heteronom
Moralitas heteronom menurut Crain 2007: 232 disebut juga dengan tahap pra- konvensional yaitu dimana anak-anak masih belum bisa bicara sebagai
anggota masyarakat. Mereka melihat bahwa moralitas sebagai sesuatu yang eksternal. Penanaman moral terkait dengan punishment atau hukuman
Santrock , 2002: 119. Dimana anak berfikir bahwa mereka harus patuh karena mereka takut hukuman terhadap perilaku membangkang.
2 Individualisme, Tujuan Instrumental dan Pertukaran
Pada tahap ini, penalaran individu yang memikirkan kepentingan diri sendiri adalah hal yang benar dan hal ini juga berlaku untuk orang lain. Mereka
berfikir apabila mereka baik terhadap orang lain, maka orang lain juga akan baik kepadanya Santrock , 2002: 119.
b. Moralitas Konvensional
Moralitas Konvensional menurut C. Asri Budiningsih 2004: 30 disebut juga dengan moralitas peraturan yang ketat dan ketertiban sosial. Pada tingkatan
kedua atau menengah dari teori Kohlberg ini adalah dimana individu memberlakukan standart tertentu, tetapi standar ini di tetapkan oleh orang lain,
orangtua atau pemerintah Santrock , 2002: 119. Dalam tingkatan ini terdapat 2
9 tahapan yang merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya. Tahapan tersebut adalah
sebagai berikut: 1
Ekspektasi Interpersonal mutual, Hubungan dengan Orang Lain, dan Konformitas Interpersonal.
Pada tahap ketiga ini adalah tahap dimana individu menghargai kepercayaan, perhatian dan kesetiaan terhadap orang lain sebagai dasar penilaian moral
Santrock , 2002: 119. 2
Moralitas Sistem Sosial Moralitas sistem sosial ini merupakan tahapan ke empat dari teori Kohlberg.
Pada tahapan ini individu menjadi lebih luas kepedulianya terhadap masyarakat secara keseluruhan William Crain, 2007: 235. Sedangkan
menurut Santrock 2002: 119 pada tahapan ini penilaian moral didasari oleh pemahaman tentang keteraturan di masyarakat, hukuman, keadilan, dan
kewajiban.
c. Moralitas Pasca-Konvensional