4 untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pembuatan bedding set
yaitu dengan menggunakan media Chart 3 Dimensi 3D. Berdasarkan pengamatan pada saat survey, media Chart 3 dimensi
3D pembuatan bedding set sebelumnya telah dikembangkan di MAN Yogyakarta III pada mata pelajaran ketrampilan tata busana berupa
penelitian research and development pengembangan. Namun, media Chart 3 dimensi 3D pembuatan bedding set tersebut belum pernah diterapkan
pada proses pembelajaran mata pelajaran ketrampilan tata busana di MAN Yogyakarta III, sehingga penulis berminat melakukan penelitian lanjutan
untuk mengkaji pengaruh dari penerapan media Chart 3 dimensi 3D terhadap pencapaian kompetensi pembuatan bedding set di MAN Yogyakarta
III. Penelitian pengembangan tersebut merupakan skripsi Fitri Marianis mahasiswi Fakultas Teknik UNY. Judul penelitian pengembangan tersebut
yaitu “Pengembangan Media Chart 3 Dimensi 3D Pembelajaran Menjahit Bedding Set Pada Mata Pelajaran Ketrampilan Tata Busana di MAN
Yogyakarta III ”. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan pengkajian me-
lalui penelitian tentang “Pengaruh Media Chart 3 Dimensi Terhadap Pen- capaian Kompetensi Pembuatan Bedding Set Pada Mata Pelajaran Ke-
trampilan Tata Busana di MAN Yogyakar ta III” yang sebagian besar memiliki
masalah yang terkait dengan pencapaian kompetensi pembuatan lenan rumah tangga bedding set yang kurang optimal.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Persentase nilai siswa yang sudah mencapai KKM 7,5 pada kompetensi pembuatan lenan rumah tangga bedding set dalam mata pelajaran
keterampilan tata busana masih kurang dari 50. 2. Kemandirian siswa dalam belajar masih kurang dikarenakan media dan
metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, baru menggunakan metode ceramah dengan menggunakan whiteboard dan media benda jadi
sebagai alat bantu pembelajarannya. 3. Pemahaman siswa yang masih kurang tentang langkah-langkah pembuatan
bedding set, sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang menyajikan langkah-langkah yang mudah dipahami dan menarik.
4. Belum pernah menerapkan media chart 3 dimensi sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran keterampilan tata busana di MAN
Yogyakarta III khususnya pada kompetensi pembuatan bedding set, sehingga belum pernah dikaji tentang pengaruh penggunaan media chart 3
dimensi tersebut.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada pembuatan lenan rumah tangga bedding set
namun hanya sampai pada pembuatan sarung bantal, sarung guling, dan sprei. Pada semester genap ini tidak diajarkan pembuatan bed cover
sekaligus karena keterbatasan jam pelajaran sehingga akan diajarkan di
6 semester berikutnya. Penilaian kompetensi berupa penilaian kognitif, afektif,
dan psikomotor atau unjuk kerja siswa. Media yang digunakan merupakan media dengan Chart 3 Dimensi 3D.
Siswa yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di MAN Yogyakarta III yang mengikuti mata pelajaran ketrampilan tata
busana, karena mereka yang sedang menempuh materi pembuatan lenan rumah tangga bedding set. Sehingga dalam penelitian ini hanya
memfokuskan pada pengaruh media Chart 3 Dimensi 3D terhadap pencapaian kompetensi pembuatan lenan rumah tangga Bedding Set pada
mata pelajaran ketrampilan tata busana kelas XI di MAN Yogyakarta III.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana kompetensi unjuk kerja pembuatan bedding set di MAN
Yogyakarta III pada siswa kelas XI yang tidak menggunakan media Chart 3 Dimensi 3D?
2. Bagaimana kompetensi unjuk kerja pembuatan bedding set di MAN Yogyakarta III pada siswa kelas XI yang menggunakan media Chart 3
Dimensi 3D? 3. Apakah media Chart 3 Dimensi 3D berpengaruh terhadap pencapaian
kompetensi pembuatan bedding set pada mata pelajaran ketrampilan tata busana siswa kelas XI di MAN Yogyakarta III?
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kompetensi unjuk kerja pembuatan bedding set pada siswa kelas XI di MAN Yogyakarta III yang tidak menggunakan media Chart 3 Dimensi 3D.
2. Kompetensi unjuk kerja pembuatan bedding set siswa kelas XI di MAN Yogyakarta III yang menggunakan media Chart 3 Dimensi 3D.
3. Pengaruh media Chart 3 Dimensi 3D terhadap pencapaian kompetensi pembuatan bedding set pada mata pelajaran ketrampilan tata busana siswa
kelas XI di MAN Yogyakarta III.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah melaksanakan penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai umpan balik dalam memotivasi diri untuk meningkatkan prestasi belajar, khususnya dalam materi pembuatan
lenan rumah tangga bedding set. b. Mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran
membuat bedding set. c. Membantu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan
masing-masing siswa.
2. Bagi Guru dan Calon Guru
a. Media chart 3 dimensi 3D ini dapat digunakan pada proses pembelajaran praktek pembuatan bedding set untuk membatasi
keterbatasan interaksi guru dan siswa.
8 b. Media chart 3 dimensi 3D ini dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran membuat bedding set. c. Media chart 3 dimensi 3D ini dapat dijadikan referensi dan tambahan
pengetahuan tentang media pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi pembuatan bedding set.
3. Bagi Mahasiswa Sebagai Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai pengembangan media pembelajaran.
b. Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian. c. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian maupun referensi ilmiah
dalam bidang penelitian, juga dapat menjadi bahan penelitian lanjutan mengenai permasalahan sejenis dengan hasil yang lebih baik.
4. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan informasi untuk memfasilitasi pembuatan media pembelajaran khususnya media chart 3 dimensi 3D pada pembelajaran
pembuatan bedding set. b. Sebagai salah satu media pembelajaran untuk proses pembelajaran
membuat bedding set di sekolah. c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif terhadap
kemajuan sekolah sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.