27 set di MAN Yogyakarta III untuk mengetahui pengaruh media Chart tiga
dimensi tersebut.
C. Kerangka Berpikir
Suatu pembelajaran pasti memiliki tujuan untuk mencapai hasil yang maksimal. Kompetensi psikomotor atau unjuk kerja merupakan ketrampilan
minimal yang harus dikuasai untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi atau kompetensi yang ditentukan. Dalam
upaya pencapaian kompetensi psikomotor tersebut guru dituntut untuk memiliki kemampuan metodologis dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya penguasaan dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran dan model pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media pembelajaran yang dapat meningkatkan
kompetensi pembuatan lenan rumah tangga bedding set adalah media Chart 3 dimensi, karena membuat lenan rumah tangga bedding set merupakan
pembelajaran praktek yang membutuhkan penyampaian pesan berupa pengalaman langsung, lengkap, dan memiliki kesan yang mendalam.
Adapun keunggulan media Chart 3 dimensi pada kompetensi pembuatan lenan rumah tangga bedding set yaitu dapat menyajikan langkah-
langkah membuat bedding set disertai dengan fragmen setiap langkah dalam bentuk 3 dimensi 3D yang menarik, sehingga dapat memudahkan siswa
dalam memahami setiap langkah pembuatan bedding set. Media Chart 3 dimensi dapat membuat siswa mengalami proses
pembelajaran, mendapatkan konsep atau keterangan dengan mengamati
28 media Chart 3 dimensi yang berisikan tahapan-tahapan pembuatan bedding
set, sehingga memungkinkan siswa untuk mengembangkan sikap ilmiahnya dan merangsang sikap ingin tahu yang dapat membuat siswa
menerapkannya dalam masalah lain. Di sini siswa akan merasa puas dengan hasil pengamatannya, sebagai salah satu faktor untuk menumbuhkan
motivasi intrinsik pada diri siswa dan ketrampilan yang diperoleh siswa akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu karena menarik perhatian
siswa, maka media Chart 3 dimensi juga dapat memusatkan perhatian siswa di dalam kelas ketika penyampaian materi agar siswa dapat memahami
materi secara optimal. Oleh karena itu perlu dikaji lebih mendalam tentang pengaruh
penggunaan media pembelajaran Chart 3 dimensi 3D untuk pencapaian kompetensi pembuatan lenan rumah tangga bedding set pada mata pelajaran
ketrampilan tata busana di MAN Yogyakarta III.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pencapaian kompetensi pembuatan bedding set pada mata pelajaran ketrampilan tata busana di MAN Yogyakarta III sebelum
menggunakan media chart 3 dimensi 3D? 2. Bagaimana pencapaian kompetensi pembuatan bedding set pada mata
pelajaran ketrampilan tata busana di MAN Yogyakarta III setelah menggunakan media chart 3 dimensi 3D?
29 3. Apakah ada pengaruh penggunaan media chart 3 dimensi 3D pada
pencapaian kompetensi pembuatan bedding set mata pelajaran ketrampilan tata busana di MAN Yogyakarta III?
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media Chart 3 dimensi 3D pembuatan bedding set pada siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol ”.
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Prosedur Penelitian 1. Desain Penelitan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quaisy experiment. Di dalam eksperimen ini kondisi
obyek penelitian sulit untuk dirubah dalam bentuk memberikan perlakuan tertentu. Oleh karena itu di dalam kondisi yang sudah berlangsung itu
diusahkan memisah-misahkan variabel yang ada, sehingga seolah-olah terdapat perlakuan dan variabel control serta variabel-variabel lain seperti
terdapat di dalam eksperimen yang sebenarnya. Dengan demikian eksperimen ini bukanlah percobaan yang sesungguhnya, melainkan
percobaan yang bersifat pura-pura atau quaisy Hadari Nawawi, 2007. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest-
only control design, yaitu membandingkan suatu kelompok yang menerima treatment atau perlakuan kelompok eksperimen dengan kelompok lain
kelompok kontrol yang diberi treatment berbeda atau tidak diberi treatment. Subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua kelompok penelitian yang
dipilih secara random dan mendapatkan perlakuan berbeda. Setelah diberi perlakuan setiap kelompok diberi posttest untuk mengetahui pengaruh dari
perlakuan tersebut. Desain ini tergolong dalam desain penelitian quaisy- experiment Nurul Zuriah, 2009 .
Gambar 1. Desain penelitian, Sugiyono, 2013
O1 X
O2 O3
- O4