Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

63 b. Evaluasi pembelajaran Langkah yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas evaluasi pembelajaran pada kompetensi pembuatan bedding set ini dilakukan melalui pemberian skor oleh ahli judgment expert terhadap kualitas evaluasi pembelajaran menggunakan checklist dengan skala penilaian yaitu jawaban “Ya = 1” dan jawaban “Tidak = 0” dimana jumlah itemnya ada 14 butir. Adapun item penilaian terhadap reliabilitas evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Item Penilaian Evaluasi Pembelajaran Aspek Indikator Nomor Kualitas lembar keterandalan evaluasi pembelajaran Materi: Pernyataan atau soal sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. 1 Aspek yang diukur setiap pernyataan sesuai dengan tuntutan dalam kisi-kisi. 2 Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi urgensi, relevansi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi. 3 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah atau tingkat kelas. 4 Kontruksi: Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan dengan obyek yang dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 5 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. 6 Ada pedoman penskorannya. 7 Tabel, gambar, grafik, peta atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca. 8 Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak pasti seperti semua, selalu, kadang-kadang, tidak satupun, tidak pernah. 9 BahasaBudaya: Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa atau responden. 10 Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11 Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat atau tabu. 12 Tidak menggunakan kata atau ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 13 Rumusan soal tidak mengandung kata atau ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa. 14 64 Setelah diperoleh hasil dari tabulasi skor maka langkah selanjutnya adalah membuat perhitungan seperti berikut: 1 Menentukan jumlah amatan 2 Menentukan jumlah kelas interval 3 Menentukan skor maksimal Smax 4 Menentukan skor minimal Smin 5 Menentukan rentang skor 6 Menentukan panjang kelas P Saiffudin Azwar, 2013 Setelah perhitungan selesai maka skor dikategorikan pada kualitas lembar kelayakan evaluasi pembelajaran berdasarkan kriteria kualitas lembar kelayakan evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Kategori Reliabilitas Evaluasi Pembelajaran Kategori Penilaian Interval Nilai Interpretasi Data Layak Smin+P ≤ S ≤ Smax 3 ≤ S ≤ 6 Instrumen dan model pembelajaran dinyatakan layak digunakan untuk pengambilan data. Tidak Layak Smin ≤ S ≤ Smin+P-1 0 ≤ S ≤ 3 Instrumen dan model pembelajaran dinyatakan tidak layak digunakan untuk pengambilan data. Setelah diperoleh hasil pengkategorian kualitas evaluasi pembelajaran melalui perhitungan kemudian didapatkan hasil reliabilitas instrument melalui kesepakatan judgment. Reliabilitas antar rater ini diperoleh berdasarkan hasil skor yang diberikan oleh judgment yang kemudian dikategorikan menjadi layak dan tidak layak. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 16. 65 Tabel 16. Rangkuman Hasil Reliabilitas Evaluasi Pembelajaran Judgment ExpertRater Skor Hasil Ahli model 1 14 Layak digunakan untuk pengambilan data Ahli model 2 13 Layak digunakan untuk pengambilan data Ahli model 3 12 Layak digunakan untuk pengambilan data Berdasarkan tabel nomor 16, maka dapat dijelaskan bahwa hasil skor yang diberikan oleh para rater terhadap item-item aspek penilaian kelayakan evaluasi pembelajaran yaitu: rater 1 memberikan skor 14, rater 2 memberikan skor 13, dan rater 3 memberikan skor 12. Dengan demikian, hasil skor yang diberikan oleh ketiga rater apabila dikategorikan dalam kualitas instrumen dinyatakan layak digunakan untuk pengambilan data. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2010:335. Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, penilaian unjuk kerja, penilaian kognitif, dan penilaian sikap. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistic deskriptif dengan persentase. Untuk mengetahui hasil kompetensi membuat bedding set berupa data kuantitatif disajikan dalam bentuk skor nilai atau angka, maka menggunakan teknik analisis statistic deskriptif. Sugiyono 2010 : 29 mengemukakan 66 bahwa statistic deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Skor skala pada kelompok subyek yang dikenai pengukuran berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan subyek pada aspek variabel yang diteliti. Menurut Sri Wening 1996 pengolahan data hasil belajar dilakukan dengan membuat suatu distribusi nilai, selanjutnya dicari besarnya indeks tendensi sentral suatu distribusi. Indeks tendensi sentral yang banyak digunakan adalah mean, median, modus, dan simpangan baku standard deviation. Menurut Sugiyono 2010 : 47-48, modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer yang sedang menjadi mode atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut. Median adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar ke yang terkecil. Mean merupakan teknik penjelasan kelompok didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata mean ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut Agar lebih memudahkan untuk memahami data hasil kompetensi siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal disajikan berdasarkan dua kategori yaitu tuntas dan belum tuntas. Berikut kriteria ketuntasan yang sudah ditentukan. 67 Tabel 17. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Nilai Kategori 75,00 Belum Tuntas ≥ 75,00 Tuntas Sumber: MAN Yogyakarta III Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa jika siswa memperoleh nilai kurang dari 75,00 maka siswa dinyatakan belum kompeten atau belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM, sedangkan jika siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75,00 maka siswa dinyatakan kompeten atau sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM. Untuk mengetahui kompetensi siswa disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relatif atau tabel distribusi persentase dan tabel daftar nilai dapat dilihat pada lampiran 3.

1. Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam penelitian ini data setiap variabel diuji normalitasnya. Uji normalitas ini dapat dihitung dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Z hasil perhitungan dengan menggunakan program komputer SPSS. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dibaris signifikansinnya, apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 pada P ˃ 0,05, maka berdistribusi normal, apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 pada P 0,05, maka berdistribusi 68 tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolomogorov Smirnov Z dengan rumus sebagai berikut: KD = 1,36 √ Keterangan: KD = Harga K-Smirnov yang dicari = Jumlah sampel yang diperoleh = Jumlah sampel yang diharapkan Sugiyono, 2010 : 159

b. Uji Homogenitas

Teknik statistik untuk menguji homogenitas adalah uji-F, yaitu dengan membandingkan varian terbesar dengan varian terkecil, antara dua kelompok atau lebih. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama dan tidak menimbulkan perbedaan signifikan satu sama lain. Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan data hasil tes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan perhitungan uji-F. Dengan bantuan SPSS for windows 16.0 menghasilkan nilai F yang dapat menunjukkan variansi tersebut homogen atau tidak. Rumusnya adalah sebagai berikut: F = Sugiyono, 2010 : 140