9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Pendidikan Kejuruan
Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang
sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum
serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I, menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Terkait dengan upaya pengembangan pendidikan di Indonesia diprogramkan pada salah satu lembaga pendidikan nasional yaitu SMK. Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 29. Tahun 1990 juga disebutkan bahwa pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Menurut Rupert Evans dalam Djojonegoro,1998: 33
“pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok
pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain ”.
Definisi lain menurut United Stated Congress dalam Djojonegoro, 1998: 34 pendidikan kejuruan adalah program pendidikan yang secara langsung dikaitkan
10 dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk
pertambahan karier seseorang. Dalam jurnal Vocational education and training programs VET: An Asian
perspective juga disebutkan bahwa: “Vocational education and training VET focuses on specific trades and
imparts the practical skills which allow individuals to engage in a specific occupational activity. VET is not only important in providing employment
opportunities to individuals but also helps in enhancing the productivity of
firms: “Vocational education and training are indispensable instruments for improving labor mobility, adaptability and productivity, thus contributing to
enhancing firms’ competitiveness and redressing labor market imbalances” Caillots, 1994, p.241. VET comprises all skill transfers,
formal and informal, which are required in the improvement of productive activities of a society Carnoy, 1994
”. http:www.apjce.orgabout-the- journal.html
Pengertian kalimat di atas yaitu pendidikan dan pelatihan kejuruan VET berfokus pada perdagangan tertentu dan menanamkan keterampilan
praktis yang memungkinkan individu untuk terlibat dalam aktivitas pekerjaan tertentu. VET tidak hanya penting dalam memberikan kesempatan kerja bagi
individu, namun juga membantu dalam meningkatkan produktivitas perusahaan: Pendidikan kejuruan dan pelatihan merupakan instrumen yang sangat diperlukan
untuk meningkatkan mobilitas tenaga kerja, kemampuan beradaptasi dan produktivitas sehingga memberikan kontribusi bagi daya saing perusahaan,
meningkatkan dan menyelesaikan ketidakseimbangan pasar tenaga kerja. VET terdiri dari semua transfer keterampilan, formal maupun informal, yang
dibutuhkan dalam peningkatan kegiatan produktif masyarakat. Made Wena dalam Joko Pitono, 2008: 29 mendefinisikan pendidikan
kejuruan sebagai educational designed to develop skills, abilities, understanding, attitudes, work habits, and appreciations needed by workers to enter and make
progress in employment on useful and productive basis. Berdasarkan kalimat di
11 atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan kejuruan pada dasarnya bertujuan
mengembangkan ketrampilan, kemampuan, pemahaman, sikap, kebiasaan kerja dan pengetahuan bagi pekerja guna memenuhi dan mengembangkan
ketrampilan kerja, agar mampu menjadi pekerja yang betul-betul berguna dan produktif.
Selain berdasarkan teori dari beberapa orang yang telah disebutkan di atas, Thompson juga menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan
yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan, kemampuankecakapan, pemahaman, sikap, kebiasaan-kebiasaan kerja dan apresiasi yang diperlukan
oleh pekerja dalam memasuki pekerjaan dan membuat kemajuan-kemajuan dalam pekerjaan penuh makna dan produktif Putu Sudira, 2012: 13.
“Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana seseorang dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti akan bekerja. Berlatih yang
sempurna adalah berlatih di tempat kerja yang sesungguhnya, berinteraksi dengan situasi nyata dan kontekstual
”Putu Sudira, 2012: 31. Pernyataan Putu Sudira di atas dapat dimaknai bahwa pengembangan kompetensi kejuruan tanpa
fasilitas dan peralatan praktik adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Untuk menyiapkan lulusan yang terampil, pendidikan kejuruan membutuhkan peralatan
yang mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan dan peralatan yang digunakan DUDI.
Pernyataan Putu sudira di atas sesuai dengan teori pendidikan kejuruan yang dikenal dengan 16 teori Prosser Soenarto, 2003: 17 diantaranya sebagai
berikut: 1 Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas latihan dilakukan dengan cara, alat, dan mesin yang sama seperti yang
diterapkan di tempat kerja, 2 Pendidikan kejuruan akan efektif jika individu
12 dilatih secara langsung dan spesifik untuk membiasakan berfikir dan bekerja
secara teratur, 3 Menumbuhkan kebiasaan kerja yang efektif kepada siswa akan terjadi hanya jika pelatihan dan pembelajaran yang diberikan berupa
pekerjaan nyata dan bukan sekedar latihan.
2. Sarana dan Prasarana Praktikum
Pengertian sarana dalam KBBI offline 1.5.1 yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Pengertian
prasarana secara bahasa KBBI offline 1.5.1 dimaknai sebagai segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses.
Menurut Permendiknas No. 40 Tahun 2008 2008: 2, yang dimaksud dengan sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah,
sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan SMKMAK. Sarana maupun
prasarana sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Bafadal 2008:
2”prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses
pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.
Sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya
”. Dalam konteks pendidikan, sarana dan prasarana adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak, yang secara langsung maupun tidak langsung yang
dapat berpengaruh terhadap tujuan pendidikan. Karena merupakan penunjang utama, maka suatu proses tidak dapat berlangsung dengan baik apabila tidak
ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.