Uji Normalitas Uji Linieritas

95 Tampilan output SPSS untuk VIF dan Tolerance mengindikasikan tidak terdapat multikolinieritas. Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10. Hal ini juga ditegaskan kembali dari hasil korelasi antar variabel independen tidak terjadi korelasi yang cukup serius.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangguresidual pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Uji autokorelasi dengan menggunakan Uji DW sdengan hasil sebagai berikut. Tabel 47. Hasil Pengujian Autokorelasi Tabel Coefficient Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std, Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,424 a ,180 ,163 ,35635 2,139 a, Predictors: Constant, X2, X1 b, Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Nilai DW 2,139, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5, jumlah sampel 103 n dan jumlah variabel independen 2 K=2 = 2 .103 Cari pada label di buku Imam Ghozali.Hal 433 maka diperoleh nilai du 1,718 dan dl 1636.Nilai DW 2,139 lebih besar dari batas atas du yakni 1,718 dan kurang dari 4-du 4 -1,718 = 2,282 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak dengan uji statistik. 96 Tabel 48. Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 103 Normal Parameters a,,b Mean ,0000000 Std, Deviation ,35283546 Most Extreme Differences Absolute ,073 Positive ,073 Negative -,046 Kolmogorov-Smirnov Z ,745 Asymp, Sig, 2-tailed ,636 a, Test distribution is Normal, b, Calculated from data, Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test besarnya nilai KSZ adalah 0,745 dan signifikan pada 0,636 lebih besar dari α=0,05 maka dapat disimpulkan data residual berdistribusi normal.

4. Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik. Tabel 49. Hasil Pengujian Linieritas dengan Compare Mean YX 1 ANOVA Table YX 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Linearity 2,313 1 2,313 29,702 ,003 Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Tabel 50. Hasil Pengujian Linieritas dengan Compare Mean YX 2 ANOVA Table YX 2 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Linearity ,951 1 ,951 8,912 ,004 97 Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,003 dan 0,04. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear.

D. Hasil Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada 3 tiga. Hipotesis pertama dan kedua menguji hubungan masing-masing variabel bebas X 1 dan X 2 dengan variabel terikat Y. Sedangkan hipotesis ketiga menguji hubungan variabel bebas X 1 dan X 2 secara bersama-sama dengan variabel terikat Y. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif dengan Prestasi Prakerin Pembuktian dalam hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian yaitu variabel prestasi mata pelajaran produktifdengan prestasi prakerin.Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi .Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel searah.Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi.Jika koefesien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah. Sedangkan untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5. Jika nilair hitung lebih besar dari nilai r tabel maka hubungan tersebut signifikan. Sebaliknya jika nilai r hitung lebih kecil darir tabel maka hubungan tersebut tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis korelasi Product Moment dari Karl Person. 98 Tabel 51. Hasil Pengujian Korelasi Correlations Y X1 X2 Pearson Correlation Y 1,000 ,387 ,248 X1 ,387 1,000 ,200 X2 ,248 ,200 1,000 Sig, 1-tailed Y , ,000 ,006 X1 ,000 , ,021 X2 ,006 ,021 , N Y 103 103 103 X1 103 103 103 X2 103 103 103 H :Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar mata pelajaran produktif dengan prestasi prakerin. H a :Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar mata pelajaran produktif dengan prestasi prakerin. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,3870,194 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0,05 0,000,05. Karena angka koefesien korelasi hasilnya positif dan memiliki angka signifikan maka korelasi kedua variabel searah dan signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi mata prlajaran produktif dengan prestasi prakerin siswa Program Keahlian Teknik Bangunan Kelas XI SMKN 1 Kota Magelang Tahun Ajaran 20132014. 99 2. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Bimbingan di Industri dengan Prestasi Prakerin Pembuktian dalam hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian yaitu variabel bimbingan di industri dengan prestasi prakerin. Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi . Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi. Jika koefesien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah. Sedangkan untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5. Jika nilair hitung lebih besar dari nilai r tabel maka hubungan tersebut signifikan. Sebaliknya jika nilai r hitung lebih kecil darir tabel maka hubungan tersebut tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis korelasi Product Moment dari Karl Person. Tabel 52. Hasil Pengujian Korelasi Correlations Y X1 X2 Pearson Correlation Y 1,000 ,387 ,248 X1 ,387 1,000 ,200 X2 ,248 ,200 1,000 Sig, 1-tailed Y , ,000 ,006 X1 ,000 , ,021 X2 ,006 ,021 , N Y 103 103 103 X1 103 103 103 X2 103 103 103 H :Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan di industri dengan prestasi prakerin. 100 H a :Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan di industri dengan prestasi prakerin. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel =0,2480,194 dan nilai signifikansi sebesar 0,006 yang berarti kurang dari 0,05 0,0060,05. Karena angka koefesien korelasi hasilnya positif dan memiliki angka signifikan maka korelasi kedua variabel searah dan signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan di industri dengan prestasi prakerin siswa Program Keahlian Teknik Bangunan Kelas XI SMKN 1 Kota Magelang Tahun Ajaran 20132014. 3. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif dan Bimbingan di Industri dengan Prestasi Prakerin Pembuktian dalam hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian yaitu variabel prestasi mata pelajaran produktif dan bimbingan di industri dengan prestasi prakerin. Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi . Untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5. Jika nilair hitung lebih besar dari nilai r tabel maka hubungan tersebut signifikan. Sebaliknya jika nilai r hitung lebih kecil darir tabel maka hubungan tersebut tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis regresi linier pada perangkat lunak SPSS 17, hasil analisis korelasi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. 101 Tabel 53. Hasil Pengujian Korelasi Ganda Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std, Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,424 a ,180 ,163 ,35635 2,139 a, Predictors: Constant, X2, X1 b, Dependent Variable: Y Tabel 54. Hasil Pengujian F Hitung ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig, 1 Regression 2,782 2 1,391 10,956 ,000 a Residual 12,698 100 ,127 Total 15,481 102 a, Predictors: Constant, X2, X1 b, Dependent Variable: Y H :Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar mata pelajaran produktif dan bimbingan di industri dengan prestasi prakerin siswa Program Keahlian Bangunan SMKN 1 Kota Magelang Tahun Ajaran 20132014. H a :Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar mata pelajaran produktif dan bimbingan di industri dengan prestasi prakerin siswa Program Keahlian Bangunan SMKN 1 Kota Magelang Tahun Ajaran 20132014. Berdasarkan tabel diatas, diketahui terdapat hubungan positif antara prestasi mata pelajaran produktif dan bimbingan di industri dengan prestasi prakerin siswa Program Keahlian Teknik Bangunan SMKN 1 Kota Magelang tahun ajaran 20132014 dengan nilai R hitung sebesar 0,424 lebih besar dari R tabel 0,4240,194 dan koefisien determinasi AR 2 = 0,163 yang berarti 16,3 102 variabel prestasi prakerin dapat dijelaskan oleh 2 variabel independen prestasi mata pelajaran produktif, dan bimbingan di industri. Sedangkan sisanya 100 – 16,3 = 83,7 dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai F hitung =10,956 F tabel =3,09 pada taraf kesalahan 5 maka H ditolak dan H a diterima. . Berdasarkan hasil pengujian diketahui koefisien korelasi ganda tersebut signifikan, maka hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis korelasi ini dapat diketahui terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi mata pelajaran produktif dan bimbingan di industri dengan prestasi prakerin siswa Program Keahlian Teknik Bangunan SMKN 1 Kota Magelang Tahun Ajaran 20132014.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif dan Bimbingan di Industri dengan Prestasi Prakerin siswa Program Keahlian Teknik Bangunan di SMKN 1 Kota Magelang Tahun Ajaran 20132014, Mengetahui Kelengkapan Sarana Prasarana Program Keahlian Bangunan dengan Standar Permendiknas Permen No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan SMKMAK. Berdasarkan pengolahan dan analisis data di atas dan sesuai tujuan penelitian skripsi ini, maka penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut. 103 Gambar 5. Ringkasan Hasil Keterangan: X 1 : Prestasi belajar mata pelajaran produktif. X 2 : Bimbingan di industri. y : Prestasi prakerin. r x1y : Hubungan prestasi belajar mata pelajaran produktif dengan prestasi prakerin. r x2y : Hubungan bimbingan di industri dengan prestasi prakerin. R Y12 : Hubungan prestasi belajar mata pelajaran produktif dan bimbingan di industri secara bersama-sama dengan prestasi prakerin AR 2 y1,2 : Koefisien determinasi variabel prestasi belajar mata pelajaran produktif dan bimbingan di industri secara bersama-sama dengan prestasi prakerin. : Hubungan masing-masing variabel x 1 x 2 dengan variabel terikat y. : Hubungan variabel x 1 x 2 secara bersama-sama dengan variabel terikat y. X 1 X 2 Y r x2y = 0,248 R y1,2 = 0,424, AR 2 y1,2 = 0,163 r x1y = 0,387 104

1. Hubungan antara Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif dengan Prestasi Prakerin

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

0 10 144

KEBERHASILAN PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA DITINJAU DARI PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN Keberhasilan Program Praktik Kerja Industri Siswa Ditinjaudari Prestasi Mata Pelajaran Produktifdan Minatpraktik Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Muha

0 1 16

KEBERHASILAN PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA DITINJAU DARI PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN Keberhasilan Program Praktik Kerja Industri Siswa Ditinjaudari Prestasi Mata Pelajaran Produktifdan Minatpraktik Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Muha

0 2 14

Pengaruh Prestasi Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3), Motivasi Belajar dan Bimbingan Industri terhadap Capaian Prestasi Praktik Kerja Industri.

0 0 17

Hubungan antara Prestasi Mata Diklat Produktif dan Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Tingkat Kesiapan Kerja Siswa Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Banyudono Tahun 2016.

0 0 18

HUBUNGAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA, PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF, DAN BIMBINGAN DI INDUSTRI TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN BANGUNAN SMKN 2 PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 148

PENGARUH KESIAPAN KERJA SISWA, POLA ASUH ORANG TUA, PRESTASI MATA PELAJARAN ADAPTIF, DAN PRODUKTIF TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 GODEAN.

2 5 200

HUBUNGAN PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 130

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 171

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 BANTUL.

0 0 168