Aktivitas fisik yang kurang

15 2.1.8. Komplikasi DM 2.1.8.1. Komplikasi Akut Komplikasi akut yang mungkin terjadi pada pasien DMT2 adalah Diabetic ketoacidosis DKA dan HHS Hyperglicemic hyperosmolar state. Dua komplikasi akut ini harus segera ditangani karena akan menimbulkan komplikasi serius jika telat ditangani. 14 Gejala klinis DKA berupa mual, muntah, kehausan, poliuria, nyeri abdomen, dan nafas yang pendek. Nyeri abdomen bisa terjadi sangat parah sehingga menyerupai nyeri akibat peritonitis. Gejala klasik dari DKA adalah ditemukannya pernapasan kussmaul serta tercium fruity odor yang mengindikasikan terjadinya sidosis metabolik dan peningkatan jumlah aseton dalam tubuh. 14 DKA terjadi akibat kombinasi penurunan jumlah insulin dan peningkatan counter regulatory hormone seperti glukogon, katekolamin dan kortisol yang memicu terjadinya proses glukoneogenesis, glikogenolisis, serta pembentukan ketone bodies. Marker inflamasi meningkat pada DKA dan HHS. 14 Peningkatan katekolamin meningkatkan proses lipolisis yang menyebabkan asam lemak bebas dilepaskan oleh adiposit. Asam lemak bebas ini seharusnya disimpan oleh hepar dalam bentuk trigliserida atau VLDL, namun karena keadaan hiperglukagonemia maka metabolisme asam lemak bergeser dan asam lemak diubah menjadi badan keton. Hasil akhir dari proses ini adala terjadinya ketosis. 14 HHS tipikal diderita oleh orang lanjut usia yang memiliki DMT2. Terdapat riwayat poliuria, Berat badan turun, asupan makanan turun disertai penurunan status kesadaran. Juga didapatkan dehidrasi yang berat, hipotensi, takikardi, hiperosmolal, dan perubahan status kesadaran. HHS biasanya timbul disertai dengan penyakit lain seperti sepsis atau pneumonia. Pada HHS tidak ditemukan tanda-tanda ketosis seperti pada DKA. 14 Penyebab utama HHS adalah insulin defisiensi dan asupan cairan yang kurang adekuat. Insulin defisiensi meningkatan glikogenolisis dan glukoneogenesis yang menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia selanjutnya menyebabkan diuresis osmotik yang menimbulkan penurunan volume intravaskular. 14 16

2.1.8.2. Komplikasi Kronik DM

Komplikasi kronik merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada penyakit DM. Komplikasi kronik dibedakan menjadi dua yaitu komplikasi vaskular dan komplikasi nonvaskular. Komplikasi vaskular dibedakan lagi menjadi dua yaitu mikrovaskular dan makrovaskular. Komplikasi mikrovaskular meliputi retinopati, neuropati, dan nefropati. Komplikasi makrrovaskular termasuk Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Arteri Perifer, Penyakit karidovaskuler. Sedangkan komplikasi yang nonvaskular termasuk gastroparesis, infeksi, dan perubahan kulit. 14 Komplikasi DM biasanya baru nampak jelas pada dekade kedua setelah terjadi hiperglikemia. Dikarenakan DMT2 memiliki masa asimptomatik hiperglikemia yang panjang, maka banyak individu yang datang dengan komplikasi pada saat diagnosis DM. 14

2.1.9. Pencegahan DMT2

Diabetes merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai oleh adanya kerusakan regulasi glukosa di dalam tubuh. Pencegahan primer diabetes dilakukan dengan melakukan intervensi yang bisa mengembalikan regulasi glukosa menjadi normal. DMT2 terjadi karena 2 mekanisme utama, yaitu adanya resistensi insulin disertai defek sekresi insulin. Strategi dari pencegahan DM ditargetkan pada dua mekanisme utama tersebut. Penurunan berat badan, peningkatan aktivitas fisik, serta obat golongan biguanid dan tiazolidindion diduga bisa meningkatkan sensitivitas insulin. 15 Penurunan berat badan adalah prediktor dominan dalam upaya pencegahan DMT2. Penurunan berat badan bisa didapatkan dengan pengaturan diet atau dengan olahraga. Kedua upaya tersebut bisa dilakukan secara tunggal atau secara kombinasi karena akan memberikan efek yang sama. 16 WHO 2015 menyarankan orang dewasa untuk melakukan kegiatan fisik rutin intensitas sedang minimal sebanyak 150 menit setiap minggunya atau kegiatan fisik intensitas berat minimal 75 menit setiap minggunya. Kegiatan fisik berat adalah kegiatan yang membuat otot bekerja kuat dan kesulitan untuk bernapas. Contoh kegiatan fisik berat: lari, bersepeda, panjat tebing, berenang dengan cepat, tenis, bulu tangkis, lompat tali,