Tujuan Umum Tujuan Penelitian

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Definisi DM

DM atau yang dikenal di masyarakat Indonesia dengan nama kencing manis merupakan kumpulan penyakit metabolik yang memiliki karakteristik khas berupa tingginya kadar gula darah, yang dikenal dengan istilah hiperglikemia. DM dapat disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau kombinasi keduanya. Menurut American Diabetes Association ADA, 2008 DM adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh adanya gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau gangguan keduanya. 10 Sedangkan menurut WHO 2015 DM adalah sebuah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. 12 Gangguan sekresi atau kerja insulin menyebabkan gangguan intake glukosa dari sirkulasi ke dalam sel target insulin untuk selanjutnya dimetabolisme. Akibatnya, glukosa menumpuk di sirkulasi dalam jumlah yang banyak. Penumpukan glukosa di dalam sirkulasi yang banyak inilah yang menyebabkan munculnya gejala-gejala DM. 11

2.1.2. Tipe DM

Terdapat dua tipe DM, yaitu DM Tipe 1 DMT1 dan DM Tipe 2 DMT2. Pada diabetes tipe 1, terjadi gangguan sekresi insulin oleh sel-sel beta pankreas. Oleh karena itu, substitusi insulin mutlak diperlukan untuk terapi DMT1, sehingga tipe 1 ini sering disebut sebagai DM tergantung insulin. Sedangkan DMT2 terjadi akibat resistensi insulin, yaitu kegagalan sel target insulin untuk memberikan respon terhadap insulin. Seiring progresivitasnya, resistensi insulin ini pun bisa menyebabkan kerusakan pada sel beta pankreas yang berakhir pada gangguan sekresi insulin seperti terjadi pada DMT1. Kejadian DMT2 menempati 90 dari seluruh kasus diabetes yang terjadi. 14 6 2.1.3. Patogenesis DM 2.1.3.1. Patogenesis DMT1 DMT1 adalah tipe DM yang bersifat autoimun dan kronik. DMT1 berhubungan dengan adanya proses destruksi selektif sel B pankreas yang memproduksi insulin. Onset dari DMT1 menggambarkan proses akhir dari terjadinya destruksi sel B pankreas. Gambar 2.1 memperlihatkan bagan patogenesis terjadinya DMT1. Al Homsi dan Lukic 1992 memberikan gambaran karakteristik DMT1 sebagai sebuah penyakit autoimun sebagai berikut: a. Adanya sel-sel yang imunokompeten di pulau-pulau pankreas yang terinfiltrasi. b. Adanya autoantibodi spesifik sel-sel pulau langerhans. c. Adanya perubahan imunoregulasi yang diperantarai sel T CD4+. d. Adanya keterlibatan Sel TH1 yang memproduksi Interleukin pada proses destruksi. e. Adanya respon terhadap imunoterapi. f. Pasien atau anggota keluarga pasien mengalami rekurensi penyakit autoimun. 14