Definisi Operasional Tabel Definisi Operasional

26 8. Diet Sayur atau Buah Responden mengkonsumsi sayuran dan atau buah- buahan setiap harinya dalam porsi yang cukup sesuai dengan American dietary guideline yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika. 48 Kriteria porsi cukup yang tercapai apabila memenuhi salah satu dari beberapa kriteria di bawah ini:  gelas atau lebih sayur daun-daunan mentah seperti seledri, kol, kangkung.  1,5 gelas atau lebih sayur bukan daun mentahmasak seperti wortel, tomat, brokoli, kacang-kacangan.  2 gelas atau lebih jus sayur.  Saya makan campuran jenis sayur yang jika dijumlahkan dalam satu hari banyaknya memenuhi salah satu pilihan di atas contoh: 1,5 gelas sayur daun mentah + 1 gelas jus sayur.  2 buah apelpisang besarjeruk pir atau lebih.  2 potong semangka atau lebih.  16 buah stroberi atau lebih.  1,5 gelas jus buah atau lebih.  Campuran jenis sayur yang jika dijumlahkan dalam satu hari banyaknya memenuhi salahsatu pilihan di atas contoh: 1,5 gelas sayur daun mentah + 1 gelas jus sayur.  ampuran buah yang jika dijumlahkan dalam satu hari banyaknya memenuhi salah satu pilihan di atas contoh: 1 Apel + 1 gelas jus buah.  buah dan sayur yang dimakan dalam sehari jika digabungkan, banyaknya sama dengan salah satu pilihan di atas. 48 Kuesioner Wawancara Nominal  Ya  Tidak 27 9. Riwayat tekanan darah tinggi Tekanan darah sistol 130 mmHg atau diastol 85 mmHg pada saat pemeriksaan atau responden pernah meminum obat darah tinggi. 45 Sfigmomanometer , stetoskop, dan kuesioner Pengukuran tekanan darah dilakukan di arteri brakialis dengan dua kali pengukuran dengan jarak 5 menit. Nilai yang diambil adalah rata-rata dari kedua pengukuran yang kemudian diinterpretasikan sebagai darah tinggi atau tidak. Pengukuran dilakukan dalam keadaan duduk dan setelah responden berisitirahat selama minimal 5 menit ketika datang ke tempat pengukuran. 49 Riwayat minum obat darah tinggi: wawancara Nominal  Ya  Tidak 10. Riwayat gula darah tinggi Nilai GDP kapiler pada saat pemeriksaan 90 mgdL atau responden sebelumnya pernah memiliki kadar gula tinggi 90 mgdl pada pemeriksaan kapiler. 50 Kuesioner Wawancara dan pemeriksaan gula darah puasa menggunakan glukometer. Sampel darah diambil dari ujung jari tangan responden. 50 Nominal  Ya  Tidak 11. Riwayat keluarga DM Ada tidaknya riwayat keluarga kandung responden yang menjadi pasien DM melalui diagnosis yang ditegakkan oleh seorang dokter. Kuesioner Wawancara Nominal  Tidak  Ya 12. Pasien DM Individu yang telah didiagnosis oleh dokter sebagai pasien DM 39 Kuesioner Wawancara Nominal  Ya  Tidak 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitik dengan desain studi cross- sectional untuk mengetahui tingkat risiko DM Tipe 2 dalam 10 tahun.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di wilayah binaan KPKM Buaran, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai Bulan September 2014 sampai Bulan Agustus 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah masyarakat Binaan KPKM Buaran yang berusia 35 tahun atau lebih pada tahun 2015. 3.3.2. Sampel 3.3.2.1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah warga yang tinggal di wilayah binaan KPKM Buaran dan berusia 35 tahun atau lebih.

3.3.2.2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah warga yang menolak menjadi sampel, wanita yang sedang hamil, dan warga yang sudah terdiagnosis sebagai pasien DM.

3.3.2.3. Estimasi Besar Sample

Untuk mengetahui gambaran tingkat risiko, jumlah sampel dihitung menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian deskriptif kategorik sebagai berikut: = n = besar sampel Z = deviat baku = 1,96 kesalahan tipe I sebesar 5 atau nilai sebesar 0,05 P = 0,016 = Proporsi DMT2 di daerah Banten Riskesdas, 2013 Q = 1-P = 0,984 d = presisi = 2,5 = 0,025 Dari hasil perhitungan didapatkan hasil sebanyak 97 sampel. Selanjutnya untuk melakukan analisis hubungan antar-variabel maka digunakan rumus berikut: 1 = 2 = 2 + + n1 = besar sampel kelompok 1 n2 = besar sampel kelompok 2 Z = deviat baku = 1,96 kesalahan tipe I sebesar 5 atau nilai sebesar 0,05 Z = deviat baku = 0,84 Kesalahan tipe II sebesar 20 atau nilai sebesar 0,2 P 2 = 0,31  Proporsi kejadian DM yang tidak mendapat pengaruh dari IMT berlebih Trisnawati, 2013 P 1 -P 2 = Selisih yang dianggap bermakna = 0,10 P 1 = 0,41  Proporsi kejadian DM yang mendapat pengaruh dari IMT berlebih P = Proporsi total P 1 +P 2 2 = 0,36 Q = 1-P = 0,64 Q 2 = 1- P 2 = 0,69 Q 1 = 1-P 1 = 0,59 Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan jumlah sampel minimal yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebanyak 76 orang.

3.3.2.4. Pemilihan Sampel

Penelitian ini menggunakan two stage cluster sampling. Pertama, dari masing- masing 3 RW binaan KPKM dipilih 1 RT secara random, kemudian di setiap RT yang terpilih dilakukan randomisasi untuk mendapatkan 40 sampel pada setiap RT.

3.4. Cara Kerja Penelitian

3.5. Manajemen Data

3.5.1. Pengumpulan Data

3.5.1.1. Sumber Data

Data primer yaitu usia, IMT, lingkar pinggang, tekanan darah, gula darah puasa, aktivitas fisik, asupan sayuran atau buah-buahan, riwayat tekanan darah tinggi, riwayat gula darah tinggi, riwayat keluarga DM.