Evaluasi dan analisis data

itu, dilakukan analisis data untuk menentukan persentase keterampilan membangun konsep dan penguasaan konsep siswa.

4. Refleksi

Setelah siklus I selesai, bersama guru mitra melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan yang terjadi pada siklus I. Sebagai acuan dari refleksi adalah hasil tes dari uji siklus I sebagai tes keterampilan membangun konsep dan penguasaan konsep, hasil observasi kinerja guru, dan hasil observasi aktivitas siswa. Apabila terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung, maka akan dicari pemecahan masalahnya yang akan diterapkan pada siklus II. Siklus II Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaan sebagai berikut.

1. Perencana tindakan II

Berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I, maka kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap rencana tindakan ini adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan media pembelajaran LKS, lembar aktivitas on task siswa, lembar observasi kinerja guru, dan soal-soal Tes Formatif. 2. Mengingatkan kembali tugas dan kewajiban anggota masing-masing kelompok.

2. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Siklus II dikembangkan berdasarkan pada hasil refleksi siklus I. Siklus II dilaksanakan sebanyak 3 x pertemuan, pertemuan 1 dan 2 masing-masing dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x40 menit untuk pelajaran dan pertemuan 3 dilaksanakan dengan alokasi waktu 1 x 40 menit untuk tes formatif. Pada siklus II sub materi yang diajarkan adalah sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan.

a. Pertemuan 3 2 x 40 menit Fase 1 Penomoran:

1. Mengkondisikan siswa dalam kelompok dan memberikan kartu bernomor yang berbeda pada masing-masing anggota kelompok. 2. Menyampaikan indikator pembelajaran. 3. Memberikan pertanyaan yang bertujuan mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan sains awal siswa. Contohnya, pernahkah kalian melihat sorot lampu mobil yang mengenai kabut di pagi hari? Bagaimana perbandingannya dengan sorot lampu mobil pada siang hari yang terik? Fase 2 Pengajuan pertanyaan: 1. Membagikan LKS III tentang efek Tyndall dan Koagulasi. 2. Menginstruksikan siswa untuk melakukan praktikum. 3. Menginstruksikan siswa untuk menuliskan data hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan dalam LKS secara berkelompok Fase 3 Berfikir bersama: 1. Membimbing siswa dalam melakukan praktikum. 2. Membimbing siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menuliskan data hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan dalam LKS. Fase 4 Pemberian jawaban:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI REAKSI REDOKS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BAHASA SIMBOLIK DAN PENGUASAAN KONSEP

0 6 33

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI TERMOKIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 1 GADINGREJO

0 34 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

0 21 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 8 43

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA SUB KONSEP EKOSISTEM PANTAI.

0 0 38

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GETARAN-GELOMBANG DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF.

0 0 46

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM GERAK TUMBUHAN.

0 2 34

MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP CAHAYA DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP.

0 1 44

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

0 0 7