menerapkan pembelajaran kooperatif sebagai alternatif bentuk pembelajaran kimia pada materi pokok sistem koloid dalam meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran dan menumbuhkan keterampilan generik sains siswa pada materi pokok Sistem Koloid.
3. Bagi sekolah Menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan
mutu pembelajaran kimia di sekolah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini mencapai sasaran sebagai mana yang telah dirumuskan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada:
1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA
2
semester genap SMA Gajah Mada Tahun Pelajaran 2010-2011.
2. Pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif teknik NHT yang memiliki 4 struktur langkah kegiatan utama yaitu
penomoran, pengajuan pertanyaan, berfikir bersama dan pemberian jawaban. 3. Keterampilan membangun konsep adalah suatu kemampuan yang dapat
memahami persamaan dan perbedaan dari suatu kejadian sampai terbentuknya suatu konsep.
4. Penguasaan konsep diukur mengunakan tes formatif di setiap akhir siklus. 5. Materi pokok pada penelitian ini adalah Sistem Koloid yang terdiri dari sub
materi pokok sistem koloid, sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan, serta pembuatan koloid dan peranannya dalam kehidupan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada strategi pembelajaran, siswa dituntut bekerjasama dalam kelompok-kelompok
kecil untuk menolong satu sama lainnya dalam memahami suatu pelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan
mencapai prestasi belajar yang tinggi Lie, 2003. Menurut Artzt dan Newman yang dikutip
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan dimana para siswa dikelompokan ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan suatu
masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mencapai tujuan bersama.
Sedangkan menurut Lie 2007: Pembelajaran kooperatif atau pembelajaran gotong royong adalah sistem
pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas terstruktur, di mana dalam sistem ini
guru bertindak sebagai fasilitator.
Dalam pengertian lain, Eggen dan Kauchak dalam Trianto 2007 menyatakan
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat
keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bekerja sama dengan teman sebaya yang berbeda latar
belakangnya. Bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang
akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Berdasarkan pengertian di atas terlihat jelas bahwa siswa dilatih untuk saling
bekerjasama dan saling membantu dengan temannya dalam rangka saling mencerdaskan, saling menyayangi, dan saling menghargai satu sama lainnya,
sehingga siswa akan terlatih hidup dalam masyarakat sesuai dengan kodrat manusia adalah sebagai mahluk sosial yang artinya saling membutuhkan satu
sama lainnya. Selanjutnya Ibrahim, dkk 2000 menyatakan:
Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerjasama saling bergantung satu sama
lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain.
Sedangkan Abdurrahman 1999 mengatakan: Nilai hasil belajar kelompok ditentukan oleh rata-rata hasil belajar individu
Pembelajaran kooperatif menampakkan wujudnya dalam bentuk belajar Kelompok. Dalam belajar kooperatif anak tidak diperkenankan mendominasi
atau menggantungkan diri pada orang lain, tiap anggota kelompok dituntut untuk memberikan urunan bagi keberhasilan kelompok.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah salah satu strategi pembelajaran dimana siswa dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari empat sampai enam orang yang heterogen untuk bekerjasama, saling membantu di antara anggota kelompok untuk menyelesaikan
tugas bersama. Pembelajaran kooperatif dapat melatih siswa berkolaborasi untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam suasana belajar kelompok