ulamacendekiawan muslim yang tidak menyimpang dari ketentuan Al Quran dan Hadits.
Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank syariah adalah sebagai berikut :
21
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah 2. Pembiayaan berdasarkan penyertaan modal musyarakah
3. Prinsip jual belli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah 4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah
5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina
Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank syariah juga berdasarkan prinsip syariah seperti hawalah, kafalah, dan wakalah. Sumber
penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank syariah dasar hukumnya adalah Al Quran dan Hadits. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya
dengan bunga tertentu. Bagi bank Syariah bunga adalah riba.
22
C. Kesehatan Bank
23
Kesehatan atau kondisi keuangan dan non-keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen bank, bank
pemerintah Bank Indonesia dan pengguna jasa bank. Dengan diketahuinya
21
Kasmir, 2012, h. 26
22
Ibid, h. 26
23
Veithzal Rivai, “Bank And Financial Institution Management Conventional Sharia System
”, Rajawali, Jakarta, 2007, h. 705
kondisi suatu bank dapat digunakan pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap
ketentuanyang berlaku dan manajemen risiko. Perkembangan metodologi penilaian kondisi bank bersifat dinamis sehingga sistem penilaian kesehatan
bank senantiasa disesuaikan agar lebih mencerminkan kondisi bank yang sesungguhnya, baik saat ini maupun waktu yang akan datang.
Bagi perbankan, hasil penilaian kondisi bank tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan
datang, sedangkan bagi BI dapat digunakan sebagai sarana penetapan kebijakan dan implementasi strategi pengawasan, agar pada waktu yang ditetapkan bank
dapat menerapkan sistem penilaian tingkat kesehatan bank yang tepat. Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan suatu bank pada dasarnya
menggunakan pendekatan kualitatif atas berbagi aspek yang berpengaruh terhadap kondisi suatu bank. Metode atau cara penilaian tingkat kesehatan bank
tersebut kemudian dikenal dengan metode CAMELS. CAMELS merupakan aspek yang banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang
mempengaruhi pula kesehatan bank. Metode CAMELS mencakup komponen- komponen sebagai berikut :
1. C = Capital
: untuk rasio kecukupan modal bank 2. A
= Assets : untuk rasio kualitatif aktiva
produktif atau Assets 3. M = Management
: untuk menilai kualitas manajemen 4. E
= Earning : untuk rasio rentabilitas bank
5. L = Liquidity
: untuk rasio likuiditas bank 6. S
= Sensitivity to Market Risk : untuk sensitivitas terhadap risiko pasar
D. Risk-Based Bank Rating