Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel tidak terikat, baik secara positif maupun secara negatif. Variabel terikat dalam
penelitian ini berupa:
a. Debt to Assets Ratio DAR
DAR adalah rasio total kewajiban terhadap aset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan meunjukkan
presentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko pada kreditor berupa
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya. Rumusnya adalah:
= ×
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik yaitu dengan penerapan Eviews 8.1. Setelah data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini terkumpul, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data yang terdiri dari metode statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji
hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi. Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang
lebih jelas dan mudah dipahami. Statistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil perusahaan yang menjadi sampel. Statistik deskriptif
berhubungan dengan pengumpulan dan peningkatan data, serta penyajian hasil peningkatan tersebut.
37
2. Penentuan Model Regresi
Data panel adalah kombinasi antara data silang tempat cross section dengan data runtut waktu time series.Terdapat beberapa metode yang biasa
digunakan dalam mengestimasi model regresi dengan data panel, yaitu pooling least square Common Effect, pendekatan efek tetap Fixed Effect,
pendekatan efek random Random Effect.
a. Common Effect Model
38
Model Common Effect menggabungkan data cross section dengan time series dan menggunakan metode OLS untuk mengestimasi model
data panel tersebut. Model ini merupakan model paling sederhana dibandingkan dengan kedua model lainnya. Model ini tidak dapat
membedakan varians antara silang tempat dan titik waktu karena
37
Imam Ghozali, ”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011, h. 19.
38
Dedi Rosadi, “Ekonometrika Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews”,
Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2012, h. 271
memiliki intercept yang tetap, dan bukan bervariasi secara random. Model ini mengasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan bank
sama dalam berbagai kurun waktu.
b. Fixed Effect Model
39
Pengertian model Fixed Effect adalah model dengan intercept berbeda-beda untuk setiap subjek cross section, tetapi slope setiap
subjek tidak berubah seiring waktu. Model ini mengasumsikan bahwa intercept adalah berbeda setiap subjek sedangkan slope tetap sama antar
subjek. Dalam membedakan satu subjek dengan subjek lainnya digunakan variabel dummy. Model ini sering disebut dengan model
Least Square Dummy Variables LSDV.
c. Random Effect Model
40
Random Effect disebabkan variasi dalam nilai dan arah hubungan antar subjek diasumsikan random yang dispesifikasikan dalam bentuk
residual. Model ini mengestimasi data panel yang variabel residual diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar subjek. Model
Random Effect digunakan untuk mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan variabel dummy. Metode analisis data panel
dengan model Random Effect harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross section harus lebih besar daripada jumlah variabel penelitian.
39
Doddy Ariefianto, “Ekonometrika : Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan Eviews”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2012, h. 150
40
Doddy Ariefianto, 2012, h. 150
Penentuan model terbaik antara Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect menggunakan dua teknik estimasi model. Dua teknik ini digunakan dalam regresi data panel untuk memperoleh model yang tepat
dalam mengestimasi regresi data panel. Dua uji yang digunakan, pertama Chow Test digunakan untuk memilih antara model Common Effect atau Fixed Effect. Kedua, Hausman Test digunakan untuk memilih antara model
Fixed Effect atau Random Effect yang terbaik dalam mengestimasi regresi data panel.41
a. Chow Test
Chow Test merupakan uji untuk membandingkan model Common Effect dengan Fixed Effect. Chow Test dalam penelitian ini
menggunakan program Eviews. Hipotesis yang dibentuk dalam Chow Test adalah sebagai berikut :
H : Model Common Effect
Ha : Model Fixed Effect H
ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya, H diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan
sebesar 5.
42
b. Hausman Test
Pengujian ini membandingkan model Fixed Effect dengan Random Effect dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan
sebagai model regresi data panel. Hausman Test menggunakan program
41
Dedi Rosadi, 2012, h. 276
42
Doddy Ariefianto, 2012, h. 157
yang serupa dengan Chow Test yaitu program Eviews. Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman Test adalah sebagai berikut :
H : Model Random Effect
Ha : Model Fixed Effect H
ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya, H diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan
sebesar 5.
43
3. Uji Asumsi Klasik