akan  semakin  baik  kemampuan  perusahaan  dalam  membayar  kewajiban jangka panjang. Rumusnya adalah:
= ×
3. Equity Multiplier EM
Total  aktiva  dibagi  total  ekuitas.  Rasio  ini  menunjukkan  kemampuan perusahaan  dalam  mendayagunakan  ekuitas  pemegang  saham.  Rasio  ini
juga bisa diartikan sebagai berapa porsi dari aktiva perusahaan yang dibiayai oleh  pemegang  saham.  Semakin  kecil  rasio  ini,  berarti  porsi  pemegang
saham  akan  semakin  besar,  sehingga  kinerjanya  semakin  baik,  karena persentase untuk pembayaran bunga semakin kecil. Rumusnya adalah:
= ×
F. Return On Assets ROA
Return  On  Assets  ROA  menurut  Veithzal  2007  adalah  rasio  laba sebelum  pajak  dalam  12  bulan  terakhir  terhadap  rata-rata  volume  usaha  dalam
periode  yang  sama.  ROA  menggambarkan  perputaran  aktiva  yang  diukur  dari volume  penjualan.  Ukuran  atau  rumus  yang  digunakan  adalah  Rasio
perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset. Rasio ini digunakan untuk  mengukur  kemampuan  bank  dalam  memperoleh  keuntungan  secara
keseluruhan.
27
27
Veithzal Rivai, 2007, h. 720 - 721
Menurut Darsono 2005, ROA adalah perhitungan dari laba bersih dibagi rata-rata  total  aktiva.  Rasio  ini  menggambarkan  kemampuan  perusahaan  untuk
menghasilkan  keuntungan  dari  setap  satu  rupiah  asset  yang  digunakan.  Dengan mengetahui  rasio  ini,  kita  bisa  menilai  apakah  perusahaan  ini  efisien  dalam
memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasionalnya.
28
Rasio ini dirumuskan dengan: =
× Semakin  besar  ROA  suatu  bank,  maka  semakin  besar  pula  tingkat
keuntungan  yang  dicapai  bank  tersebut  dan  semakin  baik  pula  posisi  bank tersebut  dari  sisi  penggunaan  asset  sehingga  dapat  dilihat  bahwa  bank  mampu
menghasilkan laba sebesar persentase dari total aktiva yang dimiliki. Jadi, ketika bank  dapat  memanfaatkan  asset  dengan  efektif  maka  keuntungan  yang  akan
dibagikan kepada nasabah pun menjadi lebih menarik. ROA yang semakin besar juga mengindikasikan semakin efektifnya aktiva
yang  digunakan  sehingga  membuat  laba  semakin  tinggi  dan  akan  membuat penggunaan  hutang  akan  menurun.  Hal  ini  disebabkan  oleh  kemampuan
perusahaan  untuk  membiayai  kegiatan  usahanya  dengan  menggunakan  laba ditahan. Sehingga, hipotesis dalam hal ini adalah:
Ha
1
:  Tingkat  Earning  ROA  berpengaruh  secara  parsial  kepada Solvabilitas Bank Syariah.
28
Darsono  dan  Ashari, “Pedoman  Praktis  Memahami  Laporan  Keuangan”,  ANDI
Yogyakarta, Yogyakarta, 2005, h.56
G. Net Operating Margin NOM
Subramanyam  2008  dalam  bukunya,  memasukkan  NOM  sebagai  salah satu  turunan  dari  rasio  Return  on  Investment  ROI  yang  dibagi  menurut
klasifikasi  investasinya  yaitu  investasi  pada  asset  operasional  atau  asset produktif.  Rasio  ini  digunakan  untuk  menganalisis  kinerja  perusahaan  dalam
menghasilkan  laba  dari  investasi  perusahaan  dalam  bentuk  asset  produktif.
29
Rasio  utama  yang  digunakan  untuk  menilai  profitabilitas  bank  syariah  dengan menggunakan  Net  Operating  Margin  NOM.  NOM  digunakan  untuk
mengetahui  kemampuan  aktiva  produktif  dalam  menghasilkan  laba.
30
NOM dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= −
� − ×
Keterangan : NOM
: Net Operating Margin PO
: Pendapatan Operasional DBH
: Dana Bagi Hasil BO
: Biaya Operasional Rata-rata Aktiva Produktif
: Merupakan rata-rata aktiva produktif 12 bulan terakhir.
29
Subramanyam    John  J.  Wild,  “Financial  Statement  Analysis”,  Mc  Graw  Hill, Amerika, 2008, diterjemahkan oleh Dewi Yanti, Salemba Empat, Jakarta, 2010, h. 144
30
Romdayanah ,“Pengaruh  Faktor  Permodalan,  Kualitas  Aset,  Dan  Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Bank Umum  Syariah ”,  Skripsi Program Sarjana S1 Pada Jurusan
Ekonomi Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2011, h. 27
– 28
NOM  yang  semakin  besar  menunjukkan  kinerja  yang  baik  dari  Bank Syariah  untuk  mendapatkan  laba  dari  kegiatan  operasionalnya  sehingga
penggunaan  hutang  akan  menurun.  Hal  ini  disebabkan  oleh  kemampuan perusahaan  untuk  membiayai  kegiatan  usahanya  dengan  menggunakan  laba
ditahan. Sehingga, hipotesis dalam hal ini adalah: Ha
2
:  Tingkat  Earning  NOM  berpengaruh  secara  parsial  kepada Solvabilitas Bank Syariah.
H. Financing To Deposit Ratio FDR