BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Persentase responden SD Islam Terpadu Alif berjenis kelamin laki-laki lebih banyak, yaitu 53,5; sedangkan, responden SD Yayasan Amal Shaleh yang berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan sama yaitu masing-masing 50 Gambar 1.
Gambar 1. Persentase Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
Persentase responden SD Islam Terpadu Alif yang berusia 6-8 tahun adalah lebih banyak yaitu 54,3; sedangkan, pada SD Yayasan Amal Shaleh yang lebih
banyak adalah responden berusia 9-11 tahun yaitu 54,2 Gambar 2.
10 20
30 40
50 60
SD Islam Terpadu Alif SD Yayasan Amal Shaleh
Laki-laki Perempuan
Jenis Kelamin
SD 53,5
46,5 50
50
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Persentase Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
Persentase responden SD Islam Terpadu Alif kelas III dan IV adalah lebih banyak, yaitu 40,9; sedangkan, pada SD Yayasan Amal Shaleh yang lebih banyak
adalah responden kelas I dan II yaitu 35,4 Gambar 3.
Gambar 3. Persentase Distribusi Responden Berdasarkan Kelas pada SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
10 20
30 40
50 60
SD Islam Terpadu Alif SD Yayasan Amal Shaleh
6-8 tahun 9-11 tahun
12-14 tahun
5 10
15 20
25 30
35 40
45
SD Islam Terpadu Alif SD Yayasan Amal Shaleh
I dan II III dan IV
V dan VI Umur
Kelas 7 1
SD SD
54,3 45,7
27,1 54,2
18,8
33,1 40,9
26 35,4
33,3 31,3
Universitas Sumatera Utara
4.2 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Seluruh responden SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh sudah mempunyai kebiasaan menyikat gigi dan menggunakan pasta gigi. Baik responden
SD Islam Terpadu Alif maupun responden SD Yayasan Amal Shaleh lebih banyak menyikat gigi pada waktu yang tidak tepat, yaitu sewaktu mandi pagi dan mandi sore
sebanyak 32,28 responden SD Islam Terpadu Alif dan 41,66 di SD Yayasan
Amal Shaleh. Sedangkan, responden yang sudah menyikat gigi dengan tepat yaitu pagi setelah sarapan dan sebelum tidur malam hanya sedikit, yaitu 7,88 responden
SD Islam Terpadu Alif dan 4,17 di SD Yayasan Amal Shaleh. Kebanyakan
responden di SD Islam Terpadu Alif sudah menyikat gigi dengan durasi yang tepat yaitu 1-2 menit 42,52, sedangkan di SD Yayasan Amal Shaleh kebanyakan yang
menyikat gigi kurang dari 1 menit 56,25. Dalam hal kepemilikan sikat gigi, baik responden SD Islam Terpadu Alif maupun responden SD Yayasan Amal Shaleh
umumnya sudah mempunyai sikat gigi milik sendiri yaitu 85,83 responden SD Islam Terpadu Alif dan 58,33 di SD Yayasan Amal Shaleh. Namun, persentase
responden yang mempunyai sikat gigi milik bersama di SD Yayasan Amal Shaleh juga masih banyak yaitu 41,67. Dalam hal penggantian sikat gigi, baik responden
SD Islam Terpadu Alif maupun responden SD Yayasan Amal Shaleh lebih banyak yang mengganti sikat gigi bila bulu sikat sudah mekar atau rusak, yaitu 47,24
responden SD Islam Terpadu Alif dan 70,83 di SD Yayasan Amal Shaleh. Persentase responden yang rutin mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sebanyak 10,24
di SD Islam Terpadu Alif dan 4,17 di SD Yayasan Amal Shaleh Tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Siswa SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
SD Islam Terpadu Alif n=127
SD Yayasan Amal Shaleh
n=48 n
n Frekuensi dan waktu menyikat gigi
1x pagi hari, sewaktu bangun tidur
2x pagi setelah sarapan dan sebelum tidur malam
2x pagi sebelum sarapan dan sebelum tidur malam
2x sewaktu mandi pagi dan mandi sore
2x tidak tentu 14
10 11
41 51
11,02 7,88
8,66 32,28
40,16 8
2 6
20 12
16,67 4,17
12,5 41,66
25 Durasi menyikat gigi
Kurang dari 1 menit 1-2 menit
Lebih dari 2 menit Tidak tentu
17 54
35 21
13,39 42,52
27,56 16,53
27 12
6 3
56,25 25
12,5 6,25
Kepemilikan sikat gigi Milik sendiri
Milik bersama 109
18 85,83
14,17 28
20 58,33
41,67 Penggantian sikat gigi
Bila bulu sikat sudah mekar rusak Rutin setiap 3 buan sekali
Tidak pernah mengganti sikat gigi Tidak tentu
60 13
11 43
47,24 10,24
8,66 33,86
34 2
6 6
70,83 4,17
12,5 12,5
Baik responden SD Islam Terpadu Alif maupun responden SD Yayasan Amal Shaleh lebih banyak mengunjungi dokter gigi pada waktu sakit gigi, yaitu sebanyak
47,24 responden SD Islam Terpadu Alif dan 47,92 responden SD Yayasan Amal Shaleh. Responden yang sudah mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan hanya 4,73
responden SD Islam Terpadu Alif sedangkan tidak seorangpun di SD Yayasan Amal Shaleh Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Persentase Kunjungan Berkala ke Dokter Gigi pada Siswa SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
Kunjungan Berkala ke Dokter Gigi SD Islam Terpadu
Alif SD Yayasan Amal
Shaleh n
n Setiap 6 bulan
Setiap 1 tahun Tidak pernah
Pada waktu sakit gigi 6
14 47
60 4,73
11,02 37,01
47,24 -
- 25
23 -
- 52,08
47,92
Berdasarkan kategori perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, tidak seorangpun responden pada SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
yang masuk dalam kategori perilaku baik. Responden SD Islam Terpadu Alif lebih banyak pada kategori perilaku cukup 50,4, sedangkan pada SD Yayasan Amal
Shaleh pada kategori kurang 77,1. Ada perbedaan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut antara siswa SD Islam Terpadu Alif dengan SD Yayasan
Amal Shaleh p=0,001 Tabel 4.
Tabel 4. Perbedaan Kategori Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Siswa SD Islam Terpadu Alif dengan SD Yayasan Amal Shaleh di
Kecamatan Medan Polonia
Kategori Perilaku Pemeliharaan Kesehatan
Gigi dan Mulut Asal Sekolah
Hasil Uji Statistik SD Islam
Terpadu Alif n=127
SD Yayasan Amal Shaleh
n=48 n
n p=0,001
Baik -
- -
- Cukup
64 50,4
11 22,9
Kurang 63
49,6 37
77,1
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pengalaman Karies dan Kebutuhan Perawatan Restorasi Gigi Siswa Pendidikan Formal SD Islam Terpadu Alif dan Pendidikan Nonformal SD
Yayasan Amal Shaleh
Rerata karies D pada responden SD Yayasan Amal Shaleh lebih tinggi yaitu 1,40
±1,19
daripada responden SD Islam Terpadu Alif
0,94±1,25.
Sedangkan rerata Missing Indicated Mi, Missing Extracted Me dan Filling F pada responden SD
Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh rendah. Secara keseluruhan, rerata DMFT pada siswa SD Yayasan Amal Shaleh lebih tinggi, yaitu 1,58±1,28 daripada
SD Islam Terpadu Alif 1,02±1,37 Tabel 5.
Tabel 5. DMFT Rata-rata Siswa SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
Sekolah D
MiMe F
DMFT n
x ̄ ±SD
x ̄ ±SD
x ̄ ±SD
x ̄ ±SD
SD Islam Terpadu Alif
0,94±1,25 0,06±0,29
0,02±0,19 1,02±1,37
127 SD Yayasan
Amal Shaleh 1,40±1,19
0,08±0,28 0,10±0,30
1,58±1,28 48
Persentase tertinggi responden yang bebas karies pada SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh dijumpai pada kelas I dan II yaitu 54,24; sedangkan,
persentase terendah responden yang bebas karies pada kedua sekolah tersebut terdapat pada kelas V dan VI yaitu 35,42. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi
tingkatan kelas maka responden yang bebas karies juga semakin rendah. Secara keseluruhan, persentase responden yang bebas karies pada SD Islam Terpadu Alif
lebih banyak, yaitu 50,39 daripada SD Yayasan Amal Shaleh 27,08 Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Persentase Responden yang Bebas Karies pada SD Islam Terpadu Alif dan Yayasan Amal Shaleh
Kelas SD Islam Terpadu
Alif n=127 SD Yayasan Amal
Shaleh n=48 Total
Bebas Karies
n Bebas
Karies n
Bebas Karies
n I dan II
25 59,52
42 7
41,18 17
32 54,24
59 III dan IV
24 46,15
52 4
25 16
28 41,18
68 V dan VI
15 45,45
33 2
13,33 15
17 35,42
48 Total
64 50,39 127
13 27,08
48 77
44 175
Berdasarkan kelas, rata-rata kebutuhan perawatan restorasi gigi yang lebih tinggi pada responden SD Islam Terpadu Alif adalah responden kelas V dan VI yaitu
1,33. Namun berbeda dengan SD Islam Terpadu Alif, pada SD Yayasan Amal Shaleh yang lebih banyak membutuhkan perawatan restorasi gigi lebih banyak responden
kelas III dan IV yaitu 1,63 daripada responden kelas V dan VI 1,40 Tabel 7.
Tabel 7. Rata-rata Kebutuhan Perawatan Restorasi Gigi pada Siswa SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
Kelas SD Islam Terpadu Alif
n=127 SD Yayasan Amal Shaleh
n=48 ∑D
x ̄ ±SD
n ∑D
x ̄ ±SD
n I dan II
28 0,67±0,97
42 20
1,18±1,18 17
III dan IV 47
0,90±1,22 52
26 1,63±1,36
16 V dan VI
44 1,33±1,51
33 21
1,40±1,05 15
Jika dilihat berdasarkan jumlah responden, persentase tertinggi responden yang membutuhkan perawatan restorasi gigi pada SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan
Amal Shaleh dijumpai pada kelas V dan VI yaitu 64,58; sedangkan, persentase terendah responden yang membutuhkan perawatan restorasi gigi pada kedua sekolah
tersebut terdapat pada kelas I dan II yaitu 45,76. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi tingkatan kelas maka responden yang membutuhkan perawatan restorasi gigi
juga semakin tinggi. Secara keseluruhan, persentase responden yang membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
perawatan restorasi gigi pada SD Yayasan Amal Shaleh lebih banyak, yaitu 72,92 daripada SD Islam Terpadu Alif 49,61 Tabel 8.
Tabel 8. Persentase Responden yang Membutuhkan Perawatan Restorasi Gigi pada Siswa SD Islam Terpadu Alif dan SD Yayasan Amal Shaleh
Kelas SD Islam Terpadu
Alif n=127 SD Yayasan Amal
Shaleh n=48 Total
Jumlah orang
n
Jumlah orang
n
Jumlah orang
n I dan II
17 40,48
42 10
58,82 17 27
45,76 59
III dan IV 28
53,85 52
12 75
16 40
58,82 68
V dan VI 18
54,55 33
13 80
15 31
64,58 48
Total 63
49,61 127
35 72,92 48
98 56
175
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN