faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola makan.
1,8
2.3.1 Pengalaman Karies
Pengalaman karies sebelumnya merupakan suatu indikator yang kuat untuk menentukan terjadinya karies di masa yang akan datang. Li and Wang mengatakan
bahwa anak yang mempunyai karies pada gigi sulung mempunyai kecenderungan tiga kali lebih besar untuk terjadinya karies pada gigi permanen.
14,15
2.3.2 Penggunaan Fluor
Berbagai macam konsep tentang mekanisme kerja fluor yang berkaitan dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan sesudah erupsi. Pemberian fluor yang teratur
baik secara sistemik maupun lokal merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi terjadinya karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi. Namun
demikian, jumlah kandungan fluor dalam air minum dan makanan harus diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor karena
pemasukan fluor yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis.
8
Pada tahun 1938, Dr.Trendly Dean melaporkan bahwa ada hubungan timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum dengan prevalensi karies. Penelitian
epidemiologi Dean ditandai dengan perlindungan terhadap karies secara optimum dan terjadi mottled enamel yang minimal apabila konsentrasi fluor kurang dari 1 ppm.
8
2.3.3 Oral Higiene
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu komponen dalam pembentukan karies adalah plak. Insidens karies dapat dikurangi dengan melakukan penyingkiran plak
secara mekanis dari permukaan gigi, namun banyak pasien tidak melakukannya secara efektif.
8
Penyikatan gigi, penggunaan benang gigi dan profesional propilaksis dapat dikombinasikan dalam menjaga kebersihan mulut. Keterampilan penyikatan
gigi harus diajarkan dan ditekankan pada anak di segala umur. Anak di bawah umur 5 tahun tidak dapat menjaga kebersihan mulutnya secara benar dan efektif, untuk itu
orang tua harus membantu anak dalam menyikat gigi setidaknya sampai anak berusia
Universitas Sumatera Utara
6 tahun kemudian mengawasi prosedur ini secara terus menerus. Penyikatan gigi anak mulai dilakukan sejak erupsi gigi pertama anak dan tatacara penyikatan gigi harus
ditetapkan ketika molar susu telah erupsi.
14
2.3.4 Jumlah Bakteri