2. Gigi diisolasi dan dikeringkan dengan semprotan udara 3. Dilakukan etsa pada email atau pengasaman pada gigi dengan asam fosfat
37 selama 60 detik 4. Gigi dibiakan selama satu menit, jangan sampai terkontaminasi dengan saliva
5. Permukaan gigi yang telah dietsa dibersihkan dengan semprotan air dan dikeringkan sampai terlihat permukaan oklusal memutih
6. Dilakukan aplikasi bahan silen pada pit dan fisur sampai seluruhnya tertutup 7. Dilakukan penyinaran dengan menggunakan sinar UV light-cured selama
30 detik atau sampai bahan mengeras 8. Permukaan oklusal diperiksa dengan memakai ujung sonde, bila ada yang
belum tertutup silen, dilakukan kembali prosedur yang sama.
8
d. Konseling Konseling tentang diet makanan sangat dianjurkan sebagai salah satu cara
mengontrol penyakit. Nasehat diet yang dianjurkan adalah memakan makanan yang cukup jumlah protein dan fosfat yang dapat menambah sifat basa dari saliva,
memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang berserat dan berair yang bersifat membersihkan dan merangsang sekresi saliva, menghindari makanan yang
manis dan lengket, membatasi jumlah makan menjadi tiga kali sehari dan menekan keinginan untuk makan di antara jam makan.
Pasien perlu diberitahu bahwa makanan yang mengandung gula dan lengket lebih bersifat kariogenik daripada gula dalam
bentuk cairan. Selain itu, mengonsumsi makanan kariogenik di antara waktu makan dapat meningkatkan risiko karies. Dalam hal konseling, pasien juga perlu diajarkan
cara menyikat gigi yang benar.
8,14,20
2.8.2 Pencegahan dan Pemeliharaan Rongga Mulut Individual
Selain perawatan oleh tenaga profesional, perawatan pencegahan individual juga perlu dilakukan untuk mempertahankan agar gigi dan mulut tetap sehat.
8
a. Menyikat Gigi Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kebersihan gigi dan mulut pada
anak sekolah adalah perilaku menyikat gigi yang masih belum baik. Plak dapat
Universitas Sumatera Utara
disingkarkan secara mekanis maupun kemis. Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran plak secara mekanis. Tujuan menyikat gigi
adalah: 1. Menyingkirkan plak atau mencegah pembentukan plak
2. Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein 3. Merangsang jaringan gingival
4. Melapisi permukaan gigi dengan fluor Umumya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya
segera setelah makan. American Dental Association ADA memodifikasi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal dua
kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam.
8,11,21
Menyikat gigi secara langsung setelah makan harus dihindari, karena pH saliva dalam waktu 3-5 menit sesudah mengonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat akan turun sampai mencapai pH 5. Menyikat gigi sebaiknya 25 menit setelah makan atau minum, karena pada saat itu pH saliva akan kembali normal
sehingga dapat mencegah proses pembentukan karies. Waktu menyikat gigi pada
setiap orang tidak sama, bergantung pada beberapa faktor seperti kecendrungan seseorang terhadap plak dan debris, ketrampilan menyikat gigi dan kemampuan
salivanya membersihkan sisa-sisa makanan dan debris. Seseorang bisa ditentukan berapa kali sebaiknya menggosok gigi hanya setelah pasien berulang kali menyikat
gigi dengan diawasi oleh tenaga profesional. Biasanya, rerata durasi menyikat gigi adalah kira-kira satu menit, walaupun demikian ada juga yang melaporkan 2-2,5
menit. Untuk metode penyikatan gigi pada anak lebih ditekankan agar mampu
membersihkan seluruh permukaan gigi, namun dengan bertambahnya usia diharapkan metode bass dapat dilakukan. Pemakaian sikat gigi elektrik lebih ditekankan pada
anak yang mempunyai masalah khusus.
8,14,22
b. Pasta Gigi Secara sederhana, pasta gigi diartikan sebagai campuran yang digunakan
bersama sikat gigi. Pasta gigi di pasaran tersedia dalam bentuk tepung, pasta atau gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan kosmetik atau terapeutik. Pasta gigi terapeutik
Universitas Sumatera Utara
harus mampu mengurangi penyakit gigi misalnya karies, gingivitis, pembentukan kalkulus atau sensitivitas gigi. Sedangkan untuk kebutuhan kosmetik, pasta gigi
digunakan untuk menghilangkan stein ekstrinsik akibat rokok, makanan, teh atau kopi pada permukaan gigi.
8
Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasif 20-40, air 20-40, pelembab humactant 20-40 , detergen 1-2, bahan pengikat binding agent 2, bahan
penyegar ±2, bahan pemanis ±2, bahan terapeutik ±5 dan pewarna 1. Bahan abrasif yang digunakan biasanya kalsium karbonat dan kalsium fosfat, sedangkan
untuk detergen digunakan sodium laurel sulfat SLS karena stabil dan mempunyai sifat antibakteri dan tegangan permukaan yang rendah sehingga memudahkan pasta
gigi mengalir membasahi gigi. SLS aktif pada pH normal namun Barkvoll tidak menganjurkan SLS digunakan pada pasien yang menderita penyakit pada mukosa
oralnya. Spearmint, peppermint, wintergreen, cinnamon dan lainnya digunakan
sebagai bahan penyegar karena dapat memberikan rasa segar dan menyenangkan. Formula pasta gigi pada masa lampau menggunakan gula dan madu sebagai bahan
pemanis, namun belakangan ini sedang dikembangkan bahan pemanis xilitol yang bersifat antikariogenik dan juga antikaries sehingga memungkinkan terjadinya
remineralisasi bila digunakan pada karies dini. Biasanya ditambahkan gliserin
sebagai bahan pelembab.
8
Meskipun penelitian tentang efektifitas banyaknya pasta gigi yang harus dioleskan pada sikat gigi masih sangat jarang, orang tua disarankan hanya
menggunakan pasta gigi sebesar kacang untuk anak dan membantu atau mengawasi anak dalam menyikat gigi sampai usia anak setidaknya 7 tahun.
22
c. Menggunakan Pembersih Interdental Menyikat gigi merupakan tindakan pencegahan paling baik dan biasa dilakukan,
namun sebenarnya menyikat gigi hanya membersihkan permukaan bukal, lingual dan oklusal termasuk pit dan fisur sedangkan daerah proksimal dan interdental hampir
tidak tersentuh. Daerah tersebut cenderung mudah mengalami karies dan sering dijumpai lesi gingival dan periodontal. Oleh karena itu, program pencegahan harus
juga ditujukan pada daerah interdental dan proksimal.
8
Pemakaian benang gigi
Universitas Sumatera Utara
dianjurkan pada anak yang berumur 12 tahun ke atas di mana selain penyakit periodontal meningkat pada umur ini, flossing juga sulit dilakukan dan memerlukan
latihan yang lama sebelum benar-benar menguasainya.
14
Pemakaian benang gigi adalah metode yang paling banyak direkomendasikan untuk membersihkan permukaan proksimal gigi. Benang gigi memiliki beberapa
tujuan yaitu: 1. Membersihkan plak yang melekat pada gigi, restorasi, peralatan ortodonti,
protesa cekat dan gingiva di embrasur interproksimal dan di bawah pontik. 2. Mempoles permukaan untuk menyingkirkan debris.
3. Memijat papilla interdental. 4. Alat bantu untuk mengidentifikasi adanya deposit kalkulus subgingiva,
restorasi berlebihan atau lesi karies interproksimal. 5. Mengurangi perdarahan gingiva.
6. Berkontribusi untuk sanitasi mulut secara umum dan kontrol halitosis.
20
d. Menggunakan Obat Kumur Secara umum, obat kumur digunakan untuk memberikan nafas yang segar.
Kebanyakan obat kumur mengandung campuran ammonium, asam benzoat, dan fenol. Dalam hal pemasaran, obat kumur berhubungan dengan rasa, warna, bau dan
sensani yang diberikan obat kumur tersebut. Menurut Schiott, penggunaan obat kumur setiap hari secara terus menerus dapat mengurangi bakteri dalam saliva
sebanyak 30-50 dan dalam plak sebanyak 55-97.
8
e. Menggunakan Pembersih Lidah Selain menyikat gigi, lidah juga harus dibersihkan untuk mengurangi debris,
plak dan sejumlah mikroorganisme. Papilla pada lidah merupakan tempat berkumpulnya bakteri dan debris. Pembersih lidah digunakan dengan
menempatkanya di bagian tengah lidah dan kemudian menariknya perlahan-lahan ke arah depan dengan sedikit tekanan pada permukaan lidah. Penggunaan pembersih
lidah terutama diindikasikan pada perokok, atau orang-orang yang mempunyai lidah dengan fisur yang dalam atau papilla yang panjang hairy tongue.
8
Universitas Sumatera Utara
f. Mengunyah Permen Karet Persepsi mengunyah permen karet yang awalnya untuk menikmati aroma dan
rasa manisnya telah berubah karena adanya inovasi terbaru untuk menyempurnakan pemeliharaan kesehatan gigi yaitu mengunyah permen karet yang mengandung xilitol
atau sorbitol. Xilitol adalah bahan pemanis alami yang berbeda dengan pemanis lainnya seperti laktosa, sukrosa dan glukosa.
Mengunyah permen karet xilitol merupakan strategi yang efektif untuk mencegah karies dengan menekan jumlah
Streptococcus mutans sehingga pembentukan plak pada enamel gigi dapat dicegah. Penggunaan permen karet xilitol merupakan kontrol plak tambahan yang bermanfaat
untuk kesehatan mulut
.
8,23
Universitas Sumatera Utara
2.9 Kerangka Konsep