kebutuhan akan upah yang layak bagi pegawai BPR itu sendiri yang disebabkan oleh kenaikan kebutuhan ekonomi.
Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah Variabel Input Biaya Tenaga Kerja TK
Studi 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah
Nama Bank Tahun
2011 2012
2013
BPR Syariah Aceh 6.654
7.944 8.539
BPR Syariah Sumatera Utara
4.338 5.789
5.916 BPR Syariah D.K.I
Jakarta 1.819
1.915 1.804
BPR Syariah Sulawesi Selatan
5.887 6.586
7.897 BPR Syariah NTB
3.288 4.375
5.444 BPR Konvensional Aceh
4.206 7.075
11.980
BPR Konvensional Sumatera Utara
34.091 54.484
71.114
BPR Konvensional D.K.I Jakarta
35.335 57.119
77.607
BPR Konvensional Sulawesi Selatan
9.184 15.019
22.986
BPR Konvensional NTB
27.647 43.556
55.076
Jumlah Aset 132.449
203.862 268.363
Pertumbuhan 21.90
33.71 44.38
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2014 ; Data Diolah
Selanjutnya adalah variabel output. variabel output pertama adalah kredit atau pembiayaan. Kredit itu sendiri mempunyai fungsi untuk menyalurkan dana
kepada masyarakat guna membiayai kebutuhan hidupnya maupun untuk menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor ekonomi yang
kekurangan akan modal.
Tabel 4.4 Perkembangan Jumlah Variabel Output Kredit atau Pembiayaan
Studi 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah
Nama Bank Tahun
2011 2012
2013
BPR Syariah Aceh 53.970
57.787 64.384
BPR Syariah Sumatera Utara
61.334 67.341
74.108 BPR Syariah D.K.I
Jakarta 24.373
27.166 22.837
BPR Syariah Sulawesi Selatan
80.314 86.369
100.345 BPR Syariah NTB
63.274 72.458
76.931 BPR Konvensional
Aceh 90.000
100.000 118.000
BPR Konvensional
Sumatera Utara 541.000
649.000 714.000
BPR Konvensional D.K.I Jakarta
700.000 882.000
981.000 BPR Konvensional
Sulawesi Selatan 546.000
790.000 931.000
BPR Konvensional NTB
541.000 633.000
709.000
Jumlah Pembiayaan
2.701.265 3.365.121
3.791.605 Pertumbuhan
27.40 34.13
38.46
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2014 ; Data Diolah
Tabel 4.3 menunjukkan bahwasanya tingkat pembiayaan yang dilakukan oleh 10 sampel penelitian bank mengalami kenaikan setiap tahunnya. Ini
menandakan telah terjadinya fungsi intermediasi bank yang sangat baik. Dengan tersalurnya kredit maupun pembiayaan kepada masyarakat tentu akan mendorong
kenaikan persentase tingkat kesejahteraan melalui segala aktivitas ekonomi sehari-hari. Variabel output selanjutnya adalah total pendapatan. yaitu seluruh
pendapatan bank yang diterima baik pendapatan bunga. pendapatan operasional. dan pendapatan non-operasional sebelum dikurangi pajak. Pada Tabel 4.4
menunjukkan bahwa jumlah pendapatan 10 bank yang diteliti periode 2011-2013 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. meskipun persentasenya
mengalami fluktuasi.
Tabel 4.5 Perkembangan Jumlah Variabel Output Pendapatan
Studi 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah
Nama Bank Tahun
2011 2012
2013
BPR Syariah Aceh 12.684
15.481 17.602
BPR Syariah Sumatera Utara 14.974
16.442 18.070
BPR Syariah D.K.I Jakarta 6.264
7.036 6.732
BPR Syariah Sulawesi Selatan
35.785 34.105
27.593 BPR Syariah NTB
13.904 20.097
22.139 BPR Konvensional Aceh
22.670 26.664
21.247
BPR Konvensional Sumatera Utara
191.667 223.459
185.485
BPR Konvensional D.K.I Jakarta
298.277 335.183
257.785
BPR Konvensional Sulawesi Selatan
63.609 99.877
138.827
BPR Konvensional NTB 91.986
142.477 175.817
Jumlah Pendapatan 751.820
920.821 871.297
Pertumbuhan 29.55
36.19 34.24