90.1 Analisis Perbandingan Tingkat Efisiensi antara BPR Syariah dengan BPR Konvensional di Indonesia dengan Menggunankan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Tabel 4.6 Tingkat Efisiensi dan Inefisiensi Teknik 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional di Indonesia Tahun 2011-2013 Persen Nama Bank Tahun 2011 2012 2013 BPR Syariah Aceh 100 100 97 BPR Syariah Sumatera Utara 94 100 100 BPR Syariah D.K.I Jakarta 100 100 100 BPR Syariah Sulawesi Selatan 100 100 100 BPR Syariah NTB 100 100 100 BPR Konvensional Aceh 100 100 100 BPR Konvensional Sumatera Utara 85 55 48 BPR Konvensional D.K.I Jakarta 58 100 100 BPR Konvensional Sulawesi Selatan 100 100 100 BPR Konvensional NTB 100 66 56 Pencapaian rata-rata 93.7

92.1 90.1

Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6 Statistik pada Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 terdapat tujuh bank yang mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen efisien. BPR Syariah yang efisien tahun ini yaitu terdapat BPR Syariah Aceh, BPR Syariah D.K.I Jakarta, BPR Syariah Sulawesi Selatan, dan BPR Syariah NTB. Sedangkan pada BPR Konvensional terdapat BPR Konvensional Aceh, BPR Konvensional Sulawesi Selatan dan BPR Konvensional NTB.Sedangkan pada tahun 2012 terjadi kenaikan jumlah BPR yang efisien menjadi 8 bank. Ke semua sampel BPR Syariah mencapai tingkat efisiensi 100 persen. Sedangkan pada BPR Konvensional sendiri terdapat 3 bank yang efisien, yakni BPR Konvensional Aceh, BPR Konvensional D.K.I Jakarta, dan BPR Konvensional Sulawesi Selatan. Lalu pada tahun 2013, terjadi penurunan jumlah bank yang efisien manjadi 7 bank saja. BPR Syariah sendiri mencatatkan diri sebanyak 4 bank kecuali BPR Syariah Aceh. Sedangkan pada BPR Konvensional terdapat 2 bank yang tidak mencapai tingkat efisiensi yaitu BPR Konvensional Sumatera Utara dan BPR Konvensional NTB. Tabel 4.6 juga menjelaskan bahwa pencapaian rata-rata efisiensi teknik 10 sampel bank tersebut dimana mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun 2011-2013. Yakni mengalami penurunan rata-rata efisiensi dari 93.7 persen pada tahun 2011 menjadi 90.1 persen pada akhir tahun 2013. Tabel 4.7 Nilai Actual. Target. dan Proportionate Movement Input-Output BPR Syariah dan BPR Konvensional yang Efisien dan Inefisien pada Tahun 2011 Nama Bank Tingkat Efisiensi Persen Actual Milyar Rupiah Target Milyar Rupiah Proportionate Movement Persen BPR Syariah Aceh 100 Aset 86.236 86.236 DPK 45.373 45.373 Biaya Tenaga Kerja 6.654 6.654 Pembiayaan 53.970 53.970 Pendapatan 12.684 12.684 Nama Bank Tingkat Efisiensi Persen Actual Juta Rupiah Target Juta Rupiah Proportionate Movement Persen BPR Syariah Sumatera Utara 94 Aset 96.219 90.692 56.93 DPK 61.975 52.944 36.70 Biaya Tenaga Kerja 4.338 4.081 25,29 Pembiayaan 61.334 61.334 Pendapatan 14.974 21.438 41,12 BPR Syariah D.K.I Jakarta 100 Aset 31.894 31.894 DPK 6.323 6.323 Biaya Tenaga Kerja 1.819 1.819 Pembiayaan 24.373 24.373 Pendapatan 6.264 6.264 BPR Syariah Sulawesi Selatan 100 Aset 113.554 113.554 DPK 44.402 44.402 Biaya Tenaga Kerja 5.887 5.887 Pembiayaan 80.314 80.314 Pendapatan 35.785 35.785 BPR Syariah NTB 100 Aset 103.672 103.672 DPK 54.368 54.368 Biaya Tenaga Kerja 3.288 3.288 Pembiayaan 63.274 63.274 Pendapatan 13.904 13.904 BPR Konvensional Aceh 100 Aset 125.000 125.000 DPK 55.000 55.000 Biaya Tenaga Kerja 4.206 4.206 Kredit 90.000 90.000 Pendapatan 22.670 22.670 BPR Konvensional Sumatera Utara 85 Aset 763.000 648.140 11,85 DPK 538.000 457.584 80,41 Biaya Tenaga Kerja 34.091 28.362 51.63 Kredit 541.000 541.000 Pendapatan 191.667 191.667 BPR Konvensional D.K.I Jakarta 58 Aset 1.341.000 779.872 56.12 DPK 837.000 486.328 35.67 Biaya Tenaga Kerja 35.335 20.377 14,62 Kredit 700.000 700.000 Pendapatan 298.277 298.277 BPR Konvensional Sulawesi Selatan 100 Aset 669.000 669.000 DPK 366.000 366.000 Biaya Tenaga Kerja 9.184 9.184 Kredit 546.000 546.000 Pendapatan 63.609 63.609 BPR Konvensional NTB 100 Aset 716.000 716.000 DPK 452.000 452.000 Biaya Tenaga Kerja 27.647 27.647 Kredit 541.000 541.000 Pendapatan 91.986 91.986 Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6 Tabel 4.7 diatas memperlihatkan input-output yang menyebabkan inefisiensi pada masing-masing BPR Syariah dan BPR Konvensional. Tabel tersebut menunjukkan nilai actual. target. dan proportional movement. Nilai actual adalah nilai input-output yang digunakan. target adalah pencapaian yang diharapkan untuk mencapai tingkat efisiensi relatif. dan proportional movement adalah persentase dari kenaikan yang diharapkan. dalam Arief Setiawan, 2013 : 70 Bank yang mengalami inefisiensi pada tahun 2011 adalah BPR Syariah Sumatera Utara, BPR Konvensional Sumatera Utara, dan BPR Konvensional D.K.I Jakarta. Ketidakefisienan ketiga sampel bank tersebut terletak pada ketiga inputnya aset, dpk, dan biaya tenaga kerja. Ketidakefisienan ketiga input sampel bank tersebut terjadi karena penggunaannya yang kurang maksimal. Pada BPR Syariah Sumatera Utara Target efisiensi masing-masing input tersebut dapat diupayakan dengan peningkatan efisiensi sebesar 56.93 persen untuk input aset karena target efisiensi yang dapat dicapai hanya 96.219 Milyar dari 90.692 Milyar yang dialokasikan. Begitu juga dengan input dpk dan biaya tenaga kerja masing- masing 36.70 persen dan 25.29 persen untuk mencapai tingkat efisiensi 100 persen. Sedangkan untuk output pendapatan yang mencapai juga tidak efisien. karena target output tersebut seharusnya dicapai 21.438 Milyar. Maka peningkatan efisiensi yang harus dilakukan adalah sebesar 41.12 persen. Sedangkan BPR yang telah mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen pada tahun 2011 terdapat BPR Syariah Aceh, BPR Syariah D.K.I Jakarta, BPR Syariah Sulawesi Selatan, dan BPR Syariah NTB. Sedangkan pada BPR Konvensional terdapat BPR Konvensional Aceh, BPR Konvensional Sulawesi Selatan, dan BPR Konvensional NTB. Pada Tahun 2012 terjadi kenaikan jumlah bank yang efisien yang sebelumnya pada tahun 2011 bank yang efisien ada tujuh bank namun pada tahun 2012 naik menjadi delapan bank. Tabel 4.8 Nilai Actual. Target. dan Proportionate Movement Input-Output BPR Syariah dan BPR Konvensional yang Efisien dan Inefisien pada Tahun 2012 Nama Bank Tingkat Efisiensi Persen Actual Milyar Rupiah Target Milyar Rupiah Proportionate movovement Persen BPR Syariah Aceh 100 Aset 93.669 93.669 DPK 53.611 53.611 Biaya Tenaga Kerja 7.944 7.944 Pembiayaan 57.787 57.787 Pendapatan 154.810 154.810 Nama Bank Tingkat Efisiensi Persen Actual Juta Rupiah Target Juta Rupiah Proportionate movovement Persen BPR Syariah Sumatera Utara 100 Aset 101.420 101.420 DPK 62.274 62.274 Biaya Tenaga Kerja 5.789 5.789 Pembiayaan 67.341 67.341 Pendapatan 16.442 16.442 BPR Syariah D.K.I Jakarta 100 Aset 35.594 35.594 DPK 88.460 88.460 Biaya Tenaga Kerja 1.915 1.915 Pembiayaan 27.166 27.166 Pendapatan 70.360 70.360 BPR Syariah Sulawesi Selatan 100 Aset 122.832 122.832 DPK 61.977 61.977 Biaya Tenaga Kerja 6.586 6.586 Pembiayaan 86.369 86.369 Pendapatan 34.105 34.105 BPR Syariah NTB 100 Aset 135.162 135.162 DPK 81.450 81.450 Biaya Tenaga Kerja 4.375 4.375 Pembiayaan 72.458 72.458 Pendapatan 20.097 20.097 BPR Konvensional Aceh 100 Aset 138.000 138.000 DPK 61.000 61.000 Biaya Tenaga Kerja 7.075 7.075 Kredit 100.000 100.000 Pendapatan 26.664 26.664 BPR Konvensional Sumatera Utara 55 Aset 877.000 488.862 38.13 DPK 61.200 34.898 27.10 Biaya Tenaga Kerja 54.484 30.136 24.86 Kredit 64.900 64.900 Pendapatan 223.459 223.459 BPR Konvensional D.K.I Jakarta 100 Aset 1.579.000 1.579.000 DPK 1.030.000 1.030.000 Biaya Tenaga Kerja 57.119 57.119 Kredit 882.000 882.000 Pendapatan 223.459 223.459 BPR Konvensional Sulawesi Selatan 100 Aset 925.000 925.000 DPK 476.000 476.000 Biaya Tenaga Kerja 15.019 15.019 Kredit 790.000 790.000 Pendapatan 99.877 99.877 BPR Konvensional NTB 66 Aset 840.000 555.669 28.33 DPK 521.000 344.185 17.81 Biaya Tenaga Kerja 43.556 28.941 14.05 Kredit 633.000 271.660 Pendapatan 142.477 703.600 Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6 Bank yang mengalami inefisiensi pada tahun 2012 yaitu BPR Konvensional Sumatera Utara dan BPR Konvensional NTB. Pada BPR Konvensional Sumatera Utara ketidakefisienan terletak pada input aset sebesar 38.13 persen, dpk sebesar 27.10 persen, dan biaya tenaga kerja sebesar 24.86. Kemudian bank yang tidak efisien lainnya yaitu BPR Konvensional NTB dimana ketidakefisienan terletak pada input aset sebesar 28.36 persen, dpk sebesar 17.81 dan biaya tenaga kerja sebesar 14.05 persen. Tabel 4.9 Nilai Actual. Target. dan Proportionate Movement Input-Output BPR Syariah dan BPR Konvensional yang Efisien dan Inefisien pada Tahun 2013 Nama Bank Tingkat Efisiensi Persen Actual Milyar Rupiah Target Milyar Rupiah Proportionate movovement Persen BPR Syariah Aceh 97 Aset 95.261 92.621 26.37 DPK 54.984 53.774 15.22 Biaya Tenaga Kerja 8.539 8.210 23.78 Pembiayaan 64.384 64.384 Pendapatan 17.602 17.602 Tingkat Efisiensi Persen Actual Milyar Rupiah Target Milyar Rupiah Proportionate movement Persen BPR Syariah Sumatera Utara 100 Aset 99.538 99.538 DPK 62.644 62.644 Biaya Tenaga Kerja 5.916 5.916 Pembiayaan 74.108 74.108 Pendapatan 18.070 18.070 BPR Syariah D.K.I Jakarta 100 Aset 29.970 29.970 DPK 10.025 10.025 Biaya Tenaga Kerja 1.804 1.804 Pembiayaan 22.837 22.837 Pendapatan 67.320 67.320 BPR Syariah Sulawesi Selatan 100 Aset 145.275 145.275 DPK 77.683 77.683 Biaya Tenaga Kerja 7.897 7.897 Pembiayaan 10.345 10.345 Pendapatan 27.593 27.593 BPR Syariah NTB 100 Aset 119.044 119.044 DPK 69.385 69.385 Biaya Tenaga Kerja 5.444 5.444 Pembiayaan 76.931 76.931 Pendapatan 22.139 22.139 BPR Konvensional Aceh 100 Aset 161000 161000 DPK 80000 80000 Biaya Tenaga Kerja 11980 11980 Pembiayaan 118000 118000 Pendapatan 21247 21247 BPR Konvensional Sumatera Utara 48 Aset 967.000 468.362 49.63 DPK 690.000 334.740 35.26 Biaya Tenaga Kerja 71.114 34.491 36.50 Pembiayaan 714.000 83.701 Pendapatan 185.485 233.934 BPR Konvensional D.K.I Jakarta 100 Aset 1.625.000 1.625.000 DPK 1.001.000 1.001.000 Biaya Tenaga Kerja 77.607 77.607 Pembiayaan 981.000 981.000 Pendapatan 2.577.850 2.577.850 BPR Konvensional Sulawesi Selatan 100 Aset 1.060.400 1.060.400 DPK 77.683 77.683 Biaya Tenaga Kerja 22.986 22.986 Pembiayaan 931.000 931.000 Pendapatan 138.827 138.827 BPR Konvensional NTB 56 Aset 940.000 533.950 40.04 DPK 602.000 341.776 26.22 Biaya Tenaga Kerja 55.076 31.736 23.26 Pembiayaan 709.000 807.956 Pendapatan 175.817 240.640 Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6 Pada tabel 4.9 diatas terdapat tiga bank yang mengalami inefisiensi. Yaitu BPR Syariah Aceh, BPR Konvensional Sumatera Utara, serta BPR Konvensional NTB. Untuk BPR Syariah Aceh dalam hal input aset yang efisien sebesar 26.37 persen, untuk dpk sebesar 15.22, dan untuk input biaya tenaga kerja agar mencapai efisien adalah sebesar 23.78 persen. Selanjutnya, untuk BPR Konvensional Sumatera Utara untuk mencapai tingkat efisiensi adalah sebesar 49.63 untuk input aset, 35.26 untuk input dpk, serta 23.78 untuk biaya tenaga kerja. Sedangkan untuk BPR Konvensional NTB untuk mencapai tingkat efisiensi bank harus terjadi penyesuaian tingkat efisiensi yaitu sebesar 40.04 untuk input aset, lalu 35.26 untuk dpk, serta 36.50 untuk biaya tenaga kerja. Pada tahun 2013, terdapat tujuh bank yang mengalami tingkat efisiensi 100. Pada BPR Syariah terdapat BPR Syariah Sumatera Utara, BPR Syariah D.K.I Jakarta, BPR Syariah Sulawesi Selatan, dan BPR Syariah NTB. Sedangkan pada BPR Konvensional terdapat BPR Konvensional Aceh, BPR Konvensional D.K.I Jakarta, dan BPR Konvensional Sulawesi Selatan.

4.3 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Selama Periode 2011-

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan bank Konvensional dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 15 100

Analisis Perbandingan Efisiensi Antara BPR Konvensional dan BPR Syariah di Surakarta dengan Menggunakan Metode Data Envelop- Ment Analysis (DEA) (Periode April 2011 – Maret 2013)

0 5 18

Analisis Perbandingan Efisiensi antara BPR Konvensional dan BPR Syariah di Surakarta dengan Analisis Perbandingan Efisiensi Antara BPR Konvensional Dan BPR Syariah Di Surakarta Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) ( Periode Tahun 201

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Efisiensi Antara BPR Konvensional Dan BPR Syariah Di Surakarta Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) ( Periode Tahun 2011.4 - 2013.3 ).

0 1 11

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Perbandingan Efisiensi Antara BPR Konvensional Dan BPR Syariah Di Surakarta Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) ( Periode Tahun 2011.4 - 2013.3 ).

2 43 31

Analisis Perbandingan Efisiensi antara BPR Konvensional dan BPR Syariah di Surakarta dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Analisis Perbandingan Efisiensi Antara BPR Konvensional Dan BPR Syariah Di Surakarta Dengan Menggunakan Metode Data E

0 1 13

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan Syariah - Analisis Perbandingan Tingkat Efisiensi antara BPR Syariah dengan BPR Konvensional di Indonesia dengan Menggunankan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 0 18

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbandingan Tingkat Efisiensi antara BPR Syariah dengan BPR Konvensional di Indonesia dengan Menggunankan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 0 8

Analisis Perbandingan Tingkat Efisiensi antara BPR Syariah dengan BPR Konvensional di Indonesia dengan Menggunankan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 0 13