Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output yang dihasilkan
sebuah Unit Kegiatan Ekonomi UKE pada tingkat input tertentu. UKE dapat dikatakan efisien apabila menghasilkan output lebih banyak dari
pada output hasil estimasi. 3.
Pendekatan Frontier Menurut Silkman dikutip Muharam dan Pusvitasari dalam Arief
Setiawan, 2013 : 26. pendekatan frontier dalam mengukur efisiensi dibedakan menjadi dua jenis yaitu pendekatan frontier parametrik dan non
parametrik. Tes parametrik adalah tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber
penelitiannya. sedangkan tes statistik non parametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter populasi
yang merupakan induk sampel penelitiannya. Pendekatan frontier parametrik dapat diukur dengan menggunakan metode Stochastic Frontier
Analysis SFA dan Distribution Free Analysis DFA. Sedangkan pendekatan frontier non parametrik dapat diukur dengan dengan
menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA.
2.7 Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi
Menurut Hadad et al dalam Sufian, 2006 : 38. terdapat 3 pendekatan yang lazim digunakan baik dalam metode parametrik
Stochastic Frontier Analysis SFA dan Distribution Free Analysis DFA maupun non parametric Data Envelopment Analysis DEA untuk
mendefinisikan hubungan input dan output dalam kegiatan finansial suatu lembaga keuangan yaitu :
1. Pendekatan Aset The asset Approach
Pendekatan aset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman loans. Dalam pendekatan ini.
output didefinisikan ke dalam bentuk aset. 2.
Pendekatan Produksi The Production Approach Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen
dari akun deposito deposit account dan kredit pinjaman credit accounts lalu mendefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja. pengeluaran
modal pada aset-aset tetap dan material lainya. 3.
Pendekatan Intermediasi The Intermediation Approach Pendekatan ini mengasumsikan bahwa lembaga keuangan
bertindak sebagai perantara antara penabung dan peminjam dan menjadikan total kredit dan sekuritas sebagai output. Sedangkan deposito
dengan tenaga kerja dan modal fisik didefinisikan sebagai input. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
intermediasi. Menurut Berger dan Humphrey, dikutip Muharam dan Pusvitasari dalam Arief Setiawan 2013 : 27 menyatakan bahwa
pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum karena karakteristik
lembaga keuangan sebagai financial intermediation yang menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkan kepada deficit unit. Dengan
menggunakan pendekatan intermediasi ini juga diharapkan dapat menggambarkan fungsi perbankan yang sesungguhnya.
2.8 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian mengenai efisiensi bank yang telah banyak dilakukan pada bank-bank asing maupun bank-bank swasta
nasional baik domestik maupun luar negeri: 1.
Rakhmat Purwanto 2011 Penelitian ini berjudul Analisis Perbandingan Efisiensi Bank
Umum Konvensional BUK dan Bank Umum Syariah BUS Dengan Metode Data Envelopment Analysis DEA Periode 2006-2010 .
Penelitian ini menggunakan total kredit pembiayaan dan laba operasional sebagai ouput serta total simpanan. asset. dan biaya tenaga kerja sebagai
input. Hasil analisis menggunakan metode DEA menunjukan bahwa
selama periode 2006-2010 BUK dan BUS cenderung mengalami peningkatan efisiensi walaupun berfluktuatif dengan rata-rata efisiensi
83.29 persen untuk BUK dan 89.3 persen untuk BUS. Hal ini menunjukan bahwa BUS sedikit lebih baik dari pada BUK di Indonesia dalam hal
efisiensinya. Pada pengujian hipotesis uji beda menggunakan independent sample t-test menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai efisiensi
antara BUK dan BUS selama periode tahun 2006-2010.
2. Rezqi Syahri Rakhmadi 2010
Penelitian ini berjudul Analisis Efisiensi dan Produktivitas Bank Syariah di Indonesia dengan menggunakan metode Data Envelopment
Analysis DEA periode 2007-2009. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laba rugi dan neraca sebagai variabel input dan ouput.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa Perbankan Syariah di Indonesia mengalami peningkatan produktivitas. dimana peningkatan
produktivitas tersebut disebabkan oleh faktor tekhnologi. Selain itu penelitian ini juga menemukan adanya korelasi negative antara aset
dengan efisiensi dimana semakin besar aset maka mengakibatkan berkurangnya efisiensi. Serta juga ditemukan adanya korelasi positif antara
input dengan ouput dimana semakin bertambah input juga akan meningkatkan ouput.
3. Shafitranata 2011
Penelitian yang ia lakukan berjudul Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah BUS menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu biaya operasional. biaya tenaga kerja. dan jasa bank sebagai variable input dan total simpanan
dan deposito sebagai variabel ouput. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata tingkat efisiensi tahunan
Bank Muamalat Indonesia. Bank Syariah Mandiri. dan Bank Mega Syariah sudah mencapai ketetapan efisiensi suatu bank kecuali Bank Mega
Syariah yang memiliki rata-rata tahunan kurang dari tetapan suatu efisiensi.
4. Vini Sapta Eka Dini Putri Noor 2013
Penelitian ini berjudul Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan Bank Konvensional dengan menggunakan metode Data
Envelopment Analysis DEA. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah simpanan. jumlah aktiva tetap. dan jumlah beban
operasional lainnya sebagai input. Sedangkan variabel ouputnya adalah jumlah pembiayaankredit.
Hasilnya menunjukkan bahwa pada periode 2008-2011. perhitungan efisiensi menggunakan asumsi Variable Return to Scale
VRS memberikan hasil perhitungan efisiensi secara rata-rata pada BUS sebesar 84.73. Sedangkan pada BUK sebesar 75.55 sehingga dapat
disimpulkan kinerja efisiensi Bank Syariah lebih baik daripada Bank Konvensional.
5. Arief Setiawan 2013
Penelitian ini berjudul Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan menggunakan metode Data
Envelopment Analysis DEA. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simpanan. aset. dan biaya tenaga kerja sebagai variabel input.
Sedangkan variabel ouputnya adalah pembiayaan dan pendapatan. Hasil penelitian ini adalah bahwa Rata-rata pencapaian efisiensi
baik bank konvensional maupun bank syariah mengalami fluktuasi selama
periode 2008-2012 dengan rata-rata efisiensi bank konvensional sebesar 88,74 persen dan bank syariah sebesar 92,56 persen.
Pengukuran Efisiensi dengan metode Data Envelopment Analysis DEA dengan pendekatan intermediasi
Tingkat Efisiensi BPR Konvensional Tahun 2011 - 2013
Tingkat Efisiensi BPRS Tahun 2011 - 2013
2.9 Kerangka Konseptual