Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Variabel Input Aset
Studi 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah
Nama Bank Tahun
2011 2012
2013
BPR Syariah Aceh 86.236
93.669 95.261
BPR Syariah Sumatera Utara
96.219 101.420
99.583 BPR Syariah D.K.I
Jakarta 31.894
35.594 29.970
BPR Syariah Sulawesi Selatan
113.554 122.832
145.275 BPR Syariah NTB
103.672 135.162
119.044 BPR Konvensional Aceh
125.000 138.000
161.000 BPR Konvensional
Sumatera Utara 763.000
877.000 967.000
BPR Konvensional D.K.I Jakarta
1.341.000 1.579.000
1.625.000
BPR Konvensional Sulawesi Selatan
669.000 925.000
1.064.000
BPR Konvensional NTB
716.000 840.000
940.000
Jumlah Aset 4.045.575
4.847.677 5.246.133
Pertumbuhan 28.61
34.28 37.10
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2014 ; Data Diolah
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah aset 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional dalam penelitian ini terus mengalami kenaikan dari tahun 2011-
2013. Kenaikan itu sendiri merupakan sebuah langkah maju bagi BPR di dalam
merumuskan kebijakan perbankan yang mempunyai fungsi di dalam menyalurkan pembiayaankredit bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil dan menengah
maupun sektor umkm yang menjadi prioritas BPR itu sendiri. Variabel input kedua adalah dana pihak ketiga. yaitu penghimpunan dana
yang dilakukan baik oleh BPR Syariah maupun BPR Konvensional. Berdasarkan Tabel 4.2. persentase pertumbuhan dpk pada 5 BPR Syariah dan 5 BPR
Konvensional mengalami
kenaikan setiap
tahunnya dari
2011-2013. Meningkatnya jumlah dpk tersebut menunjukkan bahwa 10 sampel bank yang
diteliti memiliki kinerja keuangan yang baik sehingga berdampak pada bertambahnya jumlah penghimpunan dana yang terjadi pada 2011-2013.
Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Variabel Input Dana Pihak Ketiga DPK
Studi 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah
Nama Bank Tahun
2011 2012
2013
BPR Syariah Aceh 45.373
53.611 54.984
BPR Syariah Sumatera Utara
61.975 62.274
62.644 BPR Syariah D.K.I
Jakarta 6.323
8.846 10.025
BPR Syariah Sulawesi Selatan
44.402 61.977
77.683 BPR Syariah NTB
54.368 81.450
69.385 BPR Konvensional
Aceh 55.000
61.000 80.000
BPR Konvensional Sumatera
Utara 538.000
612.000 690.000
BPR Konvensional D.K.I Jakarta
837.000 1.063.000
1.001.000
BPR Konvensional Sulawesi Selatan
366.000 476.000
497.000
BPR Konvensional NTB
452.000 521.000
602.000
Jumlah DPK 2.460.441
3.001.158 3.144.721
Pertumbuhan 28.58
34.87 36.53
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2014 ; Data Diolah
Variabel input ketiga adalah biaya tenaga kerja Tabel 4.3 menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja pada 10 sampel bank yang diteliti terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Kenaikan itu sendiri merupakan persentase dari
kebutuhan akan upah yang layak bagi pegawai BPR itu sendiri yang disebabkan oleh kenaikan kebutuhan ekonomi.
Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah Variabel Input Biaya Tenaga Kerja TK
Studi 5 BPR Syariah dan 5 BPR Konvensional Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah
Nama Bank Tahun
2011 2012
2013
BPR Syariah Aceh 6.654
7.944 8.539
BPR Syariah Sumatera Utara
4.338 5.789
5.916 BPR Syariah D.K.I
Jakarta 1.819
1.915 1.804
BPR Syariah Sulawesi Selatan
5.887 6.586
7.897 BPR Syariah NTB
3.288 4.375
5.444 BPR Konvensional Aceh
4.206 7.075
11.980
BPR Konvensional Sumatera Utara
34.091 54.484
71.114
BPR Konvensional D.K.I Jakarta
35.335 57.119
77.607
BPR Konvensional Sulawesi Selatan
9.184 15.019
22.986
BPR Konvensional NTB
27.647 43.556
55.076
Jumlah Aset 132.449
203.862 268.363
Pertumbuhan 21.90
33.71 44.38