Fasilitas kesehatan bagi peserta Pelayanan kesehatan yang dijamin

3 Fotokopi Buku Tabungan salah satu peserta yang ada didalam Kartu Keluarga 4 Pasfoto 3 x 4, masing-masing sebanyak 1 lembar. d Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account VA e Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama BRIMandiriBNI f Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN. g Pendaftaran juga dapat dilakukan melalui website BPJS Kesehatan.

2. Pendaftaran Bukan Pekerja Melalui Entitas Berbadan Hukum

Pensiunan BUMNBUMD Proses pendaftaran pensiunan yang dana pensiunnya dikelola oleh entitas berbadan hukum dapat didaftarkan secara kolektif melalui entitas berbadan hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi dan formulir migrasi data peserta. 67

D. Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan

1. Fasilitas kesehatan bagi peserta

Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan terdiri dari : a. Fasilitas kesehatan tingkat pertama, meliputi : 67 http:bpjs-kesehatan.go.idbpjs diakses 18 Maret 2015 1 Puskesmas atau yang setara 2 Praktek dokter 3 Praktek dokter gigi 4 Klinik pratama atau yang setara termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama milik TNIPolri 5 Rumah sakit kelas D pratama atau yang setara. b. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, meliputi : 1 Klinik utama atau yang setara 2 Rumah sakit umum 3 Rumah sakit khusus c. Fasilitas kesehatan penunjang, meliputi : 1 Laboratorium kesehatan 2 Instalasi farmasi rumah sakit 3 Apotek 4 Unit transfusi darahPalang Merah Indonesia 5 Optik 6 Pemberi pelayanan Consumable Ambulatory Peritional Dialisis CAPD 7 Praktek bidanperawat atau yang setara. 68

2. Pelayanan kesehatan yang dijamin

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama 1 Rawat jalan tingkat pertama, meliputi : a Administrasi pelayanan; b Pelayanan promotif dan preventif; c Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; d Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; 68 BPJS Kesehatan, Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan “ Fasilitas dan manfaat kesehatan”, Hal. 1-2 e Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; f Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; g Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui dan bayi; h Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi termasuk penanganan komplikasi KB pasca persalinan; dan i Rehabilitasi medik dasar. j Pelayanan gigi; k Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis; l Pelayanan darah sesuai indikasi medis. 69 b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap, yang mencakup : 1 Administrasi pelayanan; 2 Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis; 3 Tidakan medis spesialistik, baik operatif bedah maupun non operatif non bedah sesuai dengan indikasi medis; 4 Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; 5 Pelayanan alat kesehatan; 6 Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis; 7 Rehabilitasi medis; 8 Pelayanan darah; 9 Pelayanan kedokteran forensik klinik meliputi pembuatan visum et repertum atau surat keterangan mdik berdasarkan pemeriksaan forensik orang hidup dan pemeriksaan psikiatri forensik; 10 Akuntur medis 11 Pelayanan jenazah terbatas hanya bagi peserta meninggal dunia pasca rawat inap di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS tempat pasien dirawat berupa pemulasaran jenazah dan tidak termasuk peti mati, kain kafanperlengkapan jenazah dan mobil jenazah. c. Pelayanan persalinan 1 Cakupan pelayanan kebidanan dan neonatal meliputi pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan, pemeriksaan bayi baru lahir, pemeriksaan pasca persalinan, dan pelayana KB. 69 Ibid, Hal. 15-16 2 Persalinan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan tidak membatasi jumlah kehamilanpersalinan. 3 Pelayanan persalinan ditagihkan oleh fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan. 4 Klaim pelayanan persalinan ditagihkan oleh fasilitas kesehatan dan tidak diperkenankan ditagihkan secara perorangan oleh pasien. 70 d. Pelayanan gawat darurat Pelayanan gawat darurat yang dapat dijamin adalah sesuai dengan kriteria gawat darurat yang berlaku. Klaim pelayanan gawat darurat ditagihkan oleh fasilitas kesehatan dan tidak diperkenankan ditagihkan secara perorangan oleh pasien. e. Pelayanan ambulan Pelayanan ambulan merupakan pelayanan transportasi pasien rujukan dengan kondisi tertentu, antar fasilitas kesehatan, disertai dengan upaya atau kegiatan menjaga kestabilan kondisi pasien dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien. Kriteria kondisi tertentu adalah : 1 Kondisi pasien sesuai indikasi medis berdasarkan rekomendasi medis dari dokter yang merawat 70 Ibid, Hal. 17-18 2 Kondisi kelas perawatan sesuai hak peserta penuh dan pasien sudah dirawat paling sedikit selama 3 hari di kelas satu tingkat di atas haknya Pelayanan ambulan yang tdaik dijamin adalah pelayanan yang tidak sesuai ketentuan di atas, termasuk: 1 Jemput pasien dari fasilitas kesehatan rumah,jalan,lokasi lain 2 Mengantar pasien ke selain fasilitas kesehatan 3 Rujukan parsial antar jemput pasien atau spesimen dalam rangka mendapatkan pemeriksaan penunjang atau tindakan, yang merupakan rangkaian perawatan pasien di salah satu fasilitas kesehatan 4 Ambulanmobil jenazah. 5 Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk rujukan antar fasilitas kesehatan. 71

3. Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin

Dokumen yang terkait

Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

7 149 101

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

6 127 174

Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)

1 50 107

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

4 100 108

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

0 0 38

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJABURUH A. Sejarah Pengaturan Sistem Jaminan Sosial Bagi PekerjaBuruh - Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara J

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)

0 0 19

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

0 0 28

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

0 0 25