Program Jaminan Sosial Pekerja

Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya. 42

B. Jaminan Sosial Bagi PekerjaBuruh Menurut Undang-Undang No. 24

Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 99 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa : 1. Setiap pekerjaburuh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja. 2. Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 10, dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jaminan sosial merupakan hak setiap pekerjaburuh yang sekaligus merupakan kewajiban dari pegusaha. Pada hakikatnya program jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang.

1. Program Jaminan Sosial Pekerja

Dalam merumuskan konsep jaminan sosial, tim Sistem Jaminan Sosial Nasional yang dibentuk dengan Kepres No. 20 tahun 2002 menyepakati suatu sistem jaminan sosial harus dibangun dengan tiga 42 http:www.bpjsketenagakerjaan.go.idpageprofilSejarah.html diakses 12 Maret 2015 pilar. 43 a. Pilar Bantuan Sosial Pilar jaminan sosial menjelaskan sumber dana dan mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah sistem jaminan sosial. Pilar jaminan sosial digunakan di berbagai negara karena sifatnya yang universal. Prinsip yang digunakan sama di seluruh dunia. Tetapi, rincian mekanisme proses dan besaran manfaat untuk memenuhi kebutuhan dasar yang berbeda-beda antara satu negara dengan negara lain. Pilar jaminan sosial yang universal adalah : Bagi mereka yang miskin dan tidak mampu atau tidak memiliki penghasilan tetap yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak. Dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional selanjutnya disebut SJSN, bantuan sosial diwujudkan dengan bantuan iuran oleh pemerintah Pusat agar mereka yang miskin dan tidak mampu dapat tetap menjadi peserta JKN. b. Pilar Asuransi Sosial Merupakan suatu sistem pengumpulan dana risk polling dengan mekanisme transfer resiko yang wajib diikuti oleh semua penduduk. Penduduk berpenghasilan di atas garis kemiskinan wajib membayar iuran yang proporsional terhadap penghasilannyaupahnya. c. Pilar Tambahan Pilar Suplemen 43 Tim SJSN, Kantor Wakil Presiden, Naskah Akademik RUU Sistem Jaminan Sosial Nasional, Jakarta, 2003 Pilar yang disiapkan oleh mereka yang menginginkan demand jaminanmanfaat yang lebih memuaskan dari paket JKN. Untuk jaminan hari tua dan pensiun, pilar ketiga dapat sangat besar jumlahnya, jauh melebihi pilar I dan pilar II. Pilar ini dapat diisi dengan membeli asuransi komersil baik asuransi kesehatan, pensiun, atau asuransi jiwa, tabungan sendiri, membeli saham, membeli surat berharga, menyimpan emas murni, atau program-program pribadi lainnya. Pilar ketiga dapat dilakukan perorangan, lembaga usaha pemberi kerja, atau pemda yang kaya sebagai tambahan kesejahteraan. 44 1 Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal bagi pekerja beserta keluarganya. Program jaminan sosial pekerja mempunyai beberapa aspek antara lain : 2 Merupakan penghargaan kepada pekerja yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempatnya bekerja. Dengan demikian, jaminan sosial pekerja mendidik kemandirian pekerja sehingga pekerja tidak harus meminta belas kasihan orang lain jika dalam hubungan kerja terjadi resiko akibat hubungan kerja. 45 44 Hasbullah Thabrany, Jaminan Kesehatan Nasional, Rajawali Press, Jakarta, 2014, Hal. 99-101 45 Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Rajawali Press, Jakarta, 2011, Hal. 15-153 Karena telah didirikannya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjamin pekerjaburuh dalam hal jaminan sosial bagi pekerjaburuh.

2. Badan Penyelenggara Sistem Jaminan Sosial

Dokumen yang terkait

Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

7 149 101

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

6 127 174

Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)

1 50 107

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

4 100 108

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

0 0 38

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJABURUH A. Sejarah Pengaturan Sistem Jaminan Sosial Bagi PekerjaBuruh - Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara J

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)

0 0 19

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

0 0 28

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

0 0 25