g. Pelayanan untuk mengatasi interfertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi ortodonsi;
i. Gangguan kesehatan penyakit akibat ketergantungan obat danatau
alkohol; j.
Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur non medis, shinshe, chiroprctic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan health technology
assessment;
l. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
eksperimen; m.
Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; n.
Perbekalan kesehatan rumah tangga; o.
Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasawabah;
p. Kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah preventable adverse
events yang ditetapkan oleh Menteri; dan q.
Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungannya dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.
72
BAB IV SISTEM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN SETELAH
BERLAKUNYA PERATURAN TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL BPJS
KETENAGAKERJAAN A.
Ruang Lingkup Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan
Dalam Pasal 6 ayat 2 UU BPJS ,”BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun”.
1. Jaminan Kecelakaan Kerja UU SJSN Pasal 29
72
Ibid, Hal. 20-22
Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan
pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-risiko sosial seperti
kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran
jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24 - 1,74 sesuai kelompok jenis usaha.
a. Manfaat
Jaminan Kecelakaan Kerja JKK memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada
saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program
JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana
tercantum pada iuran. 1
Biaya Transport Maksimum a
Daratsungaidanau Rp 750.000,- b
Laut Rp 1.000.000,- c
Udara Rp 2.000.000,- 2
Sementara tidak mampu bekerja b.
Empat 4 bulan pertama, 100 x upah sebulan c.
Empat 4 bulan kedua, 75 x upah sebulan d.
Seterusnya 50 x upah sebulan
3 Biaya PengobatanPerawatan
Rp 20.000.000,- maksimum dan Pergantian Gigi tiruan Rp. 2.000.000,- Maksimum
4 Santunan Cacat
a Sebagian-tetap: tabel x 80 bulan upah
b Total-tetap:
1. Sekaligus: 70 x 80 bulan upah 2. Berkala 24 bulan Rp 200.000,- per bulan
5 Kurang fungsi: kurang fungsi x tabel x 80 bulan upah 6 Santunan Kematian
a Sekaligus 60 x 80 bulan upah b Berkala 24 bulan Rp. 200.000,- per bulan
c Biaya pemakaman Rp 2.000.000,- 7 Biaya Rehabilitasi diberikan satu kali untuk setiap kasus
dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah dan ditambah 40 dari harga tersebut,
serta biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp 2.000.000,-
a Prothesealat penganti anggota badan b Alat bantuorthose kursi roda
8 Penyakit akibat kerja, besarnya santunan dan biaya pengobatanbiaya perawatan sama dengan poin ke-2 dan ke-3.
b. Iuran
1 Kelompok I: 0.24 dari upah sebulan;
2 Kelompok II: 0.54 dari upah sebulan;
3 Kelompok III: 0.89 dari upah sebulan;
4 Kelompok IV: 1.27 dari upah sebulan;
5 Kelompok V: 1.74 dari upah sebulan.
c. Tata Cara Pengajuan Jaminan
1 Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form
BPJS Ketenagakerjaan 3 laporan kecelakaan tahap I dan mengirimkan kepada BPJS Keteneagakerjaan tidak lebih dari 2
x 24 Jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan 2
Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuhmeninggal dunia oleh dokter yang merawat, pengusaha wajib mengisi form 3a
laporan kecelakaan tahap II dan dikirim kepada BPJS Ketenagakerjaan tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak tenaga kerja
dinyatakan sembuhmeninggal. Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan akan menghitung dan membayar santunan dan
ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerjaahli waris.
3 Form BPJS Ketenagakerjaan 3a berfungsi sebagai pengajuan
permintaan pembayaran jaminan disertai bukti-bukti:
a Fotokopi kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan
b Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form
BPJS Ketenagakerjaan 3b atau 3c c
Kuitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan.
d. Manfaat Trauma Center TC
1 Manfaat lain dari program JKK yang diberikan oleh BPJS
Ketenagakerjaan saat ini adalah dengan memperluas jaringan
pelayanan kesehatan dengan membentuk jejaring Trauma Center TC dengan beberapa rumah sakit dan klinik.
2 Tujuan dibentuknya Trauma Center TC adalah agar peserta
dapat lebih mudah menjangkau rumah sakit klinik dan mempermudah administrasi pada saat terjadi kecelakaan kerja,
sehingga penanganan kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat ditangani secara cepat dan tepat.
2. Jaminan Hari tua UU SJSN Pasal 35 dan Pasal 37