Manfaat Teoretis Manfaat Praktis
competencies, keterampilan skills, dan sikap attitudes. Ketiga ragam tersebut akan diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai bayi hingga akhir hayatnya.
Fontana dalam Winataputra 2012: 1.8 mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
Senada dengan pengertian yang dikemukaan Fontana, Gagne dalam Winataputra 2012: 1.8 menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan
yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Sementara Herbart dalam Hamalik 2013: 42 menyatakan belajar adalah
memperoleh pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan melalui bentuk perangsangan-perangsangan dari luar. Pengalaman-pengalaman berasosiasi dan
bereproduksi. Oleh sebab itu, latihan memegang peranan penting. Artinya, semakin banyak latihan yang diulang-ulang maka lebih lama pengalaman dan pengetahuan itu
tinggal dalam kesadaran dan ingatan seseorang. Sebaliknya, kurangnya latihan dan ulangan maka pengalaman dan pengetahuan itu akan cepat terlupakan.
Sejalan dengan pendapat beberapa ahli di atas belajar menurut Prastowo 2013: 65 adalah proses mental yang tidak terlihat melalui interaksi dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan tingkah laku siswa. Belajar bersifat individual. Belajar untuk ranah kognitif dan psikomotorik pada umumnya membutuhkan kesadaran
penuh. Sedangkan belajar untuk ranah afektif dapat melalui kesadaran penuh dan dapat pula tanpa kesadaran .
Sementara itu, konsep belajar menurut UNESCO dalam Prastowo 2013: 63 menuntut setiap satuan pendidikan untuk dapat mengembangkan empat pilar
pendidikan baik sekarang maupun masa depan, yaitu 1 learning to do belajar untuk melakukan sesuatu; 2 learning to know belajar untuk mengetahui; 3 learning to be
belajar untuk menjadi seseorang; dan 4 learning to live together belajar untuk menjalani kehidupan bersama.
Konsep belajar lainnya dikemukakan Gredler dalam Warsita 2008: 62 sebagai suatu upaya atau proses perubahan perilaku seseorang sebagai akibat interaksi
peserta didik dengan berbagai sumber belajar yang ada di sekitarnya. Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan perilaku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut meliputi perubahan pengetahuan kognitif, perubahan keterampilan psikomotor, dan perubahan sikap afektif. Dengan demikian belajar
adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan beberapa pengertian di atas didapat rumusan bahwa belajar adalah
suatu proses interaksi individu dengan lingkungan yang menyebabkan perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan belajar dapat mencapai tujuan, seorang pendidik harus memperhatikan
prinsip-prinsip belajar yang terdiri atas: 1 kesiapan belajar, 2 perhatian, 3 motivasi, 4 keaktifan peserta didik; 5 mengalami sendiri, 6 pengulangan, 7 materi
pembelajaran yang menantang, 8 umpan balik dan penguatan, dan 9 perbedaan individual.