Dari segi guru, proses belajar tersebut Nampak sebagai perilaku tentang suatu hal
”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut,dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengelamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar bertujuan dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang didambakan. Karena itu, tidak
boleh lalai, jangan malas dan membuang waktu secara percuma, tetapi memanfaatkan dengan seefektif mungkin, agar tidak timbul penyesalan di
kemudian hari. Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung
secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal
semangat terkadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.
2.1.2 Unsur-unsur Belajar
Belajar merupakan sistem yang di dalamnya ada berbagai unsur yang saling kait-mengkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku Gagne dalam
Anni, 2010:84. Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Pembelajar. Dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar dan peserta latihan yang sedang melakukan kegiatan belajar.
b. Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajaran peserta didik.
c. Memori. Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas
belajar sebelumnya. d. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori.
Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari
waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku tersebut menjadi indikator bahwa peserta didik
telah melakukan kegiatan belajar.
2.1.3 Prinsip belajar
Menurut Dalyono 2005:51-54, prinsip-prinsip belajar meliputi sebagai berikut :
1. Kematangan jasmani dan rohani Kematangan jasmani merupakan suatu kondisi dimana fisiknya telah
cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar 2. Memiliki kesiapan
Memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik mental maupun perlengkapan belajar. Memiliki siap mental, minat dan motivasi
yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar. Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan, akibatnya tidak
memperoleh hasil belajar yang baik.
3. Memahami tujuan Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang
dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil. Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan pada orangnya hilang kegairahan, tidak
sistematis, atau asal ada saja.
4. Memiliki kesungguhan
Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Selain itu akan banyak waktu dan tenaga terbuang dengan percuma.
Sebaliknya, belajar dengan sungguh-sungguh serta tekun akan memperoleh hasil yang maksimal dan penggunaan waktu yang lebih efektif.
5. Ulangan dan latihan. Bagaimanapun pintarnya seseorang harus mengulang pelajarannya atau
berlatih sendiri di rumah agar bahan-bahan yang dipelajari tambah meresap dalam otak, sehingga tahan lama dalam ingatan. Mengulang pelajaran adalah salah satu
cara untuk membantu berfungsinya ingatan. Selain itu dengan latihan mengerjakan soal-soal akan membantu dalam kesiapan diri siswa.
2.1.4 Tujuan Belajar