Prinsip Kesiapan Aspek-Aspek Kesiapan Belajar

kemudian tidak dilakukannya, maka dapat mengakibatkan ketidakpuasan. Ketiga, jika seseorang tidak memiliki kesiapan untuk merespons, maka respons yang diberikan akan mengakibatkan ketidakpuasan. Dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah suatu kondisi di dalam individu yang bersedia member respon atau bereaksi terhadap sesuatu. Tentu dalam belajar sangatlah dibutuhkan persiapan diri untuk menghadapinya. Seseorang baru dapat belajar tentang sesuatu apabila dalam dirinya terdapat kesiapan diri. Karena dalam kenyataannya setiap individu mempunyai perbedaan individu, maka masing-masing individu mempunyai latar belakang perkembangan yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya pola pembentukan kesiapan yang berbeda-beda pula di dalam diri masing-masing anak. Begitu pula kesiapan dalam belajar sangatlah berpengaruh pada perkembangan pribadi seseorang untuk mematangkan kesediaannya dalam belajar tersebut dengan begitu seseorang akan mudah siap menerima sesuatu yang akan dipelajari dalam pembelajaran itu sendiri. Kesiapan seseorang itu merupakan sifat-sifat dan kekuatan pribadi yang berkembang. Perkembangan ini memungkinkan anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu memecahkan persoalan yang selalu dihadapinya. Perkembangan kesiapan terjadi dengan mengikuti prinsip-prinsip tertentu. Adapun prinsip-prinsip bagi perkembangan kesiapan sebagai berikut:

2.2.2 Prinsip Kesiapan

Slameto 2010: 115 mengungkapkan prinsip-prinsip kesiapan adalah sebagaiberikut : 1. Semua aspek perkembangan berinteraksi saling pengaruh mempengaruhi 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman 3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan 4. kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan. Menurut Soemanto 2012:192 prinsip-prinsip kesiapan meliputi empat hal, yaitu: a. Semua aspek pertumbuhan berinteraksi dan bersama membentuk readiness. b. Pengalaman seseorang ikut mempengaruhi pertumbuhan fisiologi individu. c. Pengalaman mempunyai efek kumulatif dalam perkembangan fungsi- fungsi kepribadian individu baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah. d. Apabila readiness untuk melaksanakan kegiatan tertentu terbentuk pada diri seseorang, maka saat-saat tertentu dalam kehidupan seseorang merupakan masa formatif bagi perkembangan pribadinya. Peserta didik dituntut untuk mempersiapkan kondisi fisik maupun psikologisnya saat proses pembelajaran berlangsung. Kondisi yang baik akan mempengaruhi keaktifan dan kesiapan siswa untuk menerima materi yang akan disampaikan oleh guru. Peserta didik yang tidak memiliki kondisi baik maka proses pembelajaran akan terhambat. Oleh karena itu, kesiapan belajar merupakan faktor terpenting yang harus dimiliki siswa agar pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.

2.2.3 Aspek-Aspek Kesiapan Belajar

Slameto 2010:115-116 menjelaskan aspek-aspek kesiapan yaitu sebagai berikut : 1. Kematangan Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mendasari perkembangan ,sedangkan perkembangan ini berhubungan dengan fungsi-fungsi tubuh dan jiwa sehingga terjadi diferensiasi. Latihan-latihan yang diberikan pada waktu sebelum anak matang tidak akan member hasil. 2. Kecerdasan Di dalam buku Slameto tidak diterangkan mengenai pengertian kecerdasan hanya menerangkan tentang perkembangan kecerdasan menurut J. Piaget. Menurutnya ada beberapa tingkat perkembangan kecerdasan, yaitu : a. Sensor motor period 0-2th Anak yang banyak berkreasi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensorimotor dari yang sederhana ke relative lebih kompleks. b. Preoperation period 2-7 th Anak mulai mempelajari nama-nama objek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa dan dilandasi dengan: 1 Memperoleh pengetahuan atau konsep-konsep 2 Kecakapan yang didapat belum tetap koefisien 3 Kurang cakap memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkan, kurang cakap merencanakan sesuatu yang dilakukan masih berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diamati dengan menggunakan tanda- tanda atau perangsang sensori. 4 Bersifat egosentris dalam arti memandang dunia berdasarkan pengalaman pada masa itu saja. c. Consvete operation 7-11 th Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah internal action dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang logis logika operasional sytem. Anak mulai dapat berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan yang akan dilakukannya, ia tidak lagi bertindak coba-coba salah trial and error. Menjelang akhir periode ini anak telah menguasai prinsip menyimpan conservational principles. Anak masih terikat pada objek- objek konkret. d. Formal operation lebih dari 11 th Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang kongkret serta : 1 Ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui pemikirannya dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan 2 Dapat mengorganisasikan situasimasalah 3 Dapat berpikir dengan betul dapat berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab-akibat, memecahkan, masalahberpikir secara alamiah e. Transfer Pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap prose dan hasil belajar yang dilakukan kemudian. Hakikat transfer adalah merupakan peristiwa yang mencerminkan fungsi manusia sebagai suatu keselurahan.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH IKLIM KELAS DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 SALATIGA

7 67 173

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA MATA DIKLAT MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA KELAS X AP SMK ANTONIUS SEMARANG TAHUN 20122013

0 10 162

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal

0 14 160

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DALAM PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK YAYASAN PEMBINAAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT (YPPM) BOJA

0 11 133

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DALAM PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK YAYASAN PEMBINAAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT (YPPM) BOJA.

0 0 2

Pengaruh Pendidikan Sistem Ganda, Penguasaan Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran dan Fasilitas Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Prodi Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Kendal kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BOYOLALI.

0 0 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BOYOLALI.

0 8 112

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 8