dan pendidik harus cukup bijaksana jangan terlalu ketat tetapi juga jangan lengah.
4 Bentuk Kehidupan Masyarakat Jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik,
mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, anaksiswa terpengaruh juga ke hal-hal
yang dilakukan oleh orang-orang lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh itu dapat mendorong semangat
anaksiswa untuk belajar lebih giat lagi. Adalah perlu untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap
anaksiswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
2.4 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Perbedaan
Vika Nurfatonah 2014
Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Kesiapan
Menghadapi Ujian Pada Siswa
Kelas XI Pemasaran SMK
Negeri Pasirian Faktor pengetahuan X5
sebagai faktor inti yang memiliki pengaruh besar
pada kesiapan siswa menghadapi ujian dengan
nilai eigenvalue sebesar 2,715 dan variansi
sebesar 54,305 dan sisanya sebesar 45,695
Tahun Pelajaran
20132014
merupakan faktor lain yang juga mempengaruhi
kesiapan ujian pada siswa kelas XI
Pemasaran SMK Negeri Pasirian yaitu pada faktor
mental X2 dengan nilai eigenvalue sebesar 846
dan varian 16,912, faktor emosional X3
dengan nilai eigenvalue sebesar 575 dan varian
sebesar 11,507, faktor kebutuhan X4 dengan
nilai eigenvalue sebesar 453 dan varian sebesar
9,068, dan faktor fisik X1 dengan nilai
eigenvalue sebesar 410 dan varian sebesar
8,208. Peneliti
Tahun Judul
Perbedaan
Sintia Novita
Sari
2014 Analisis Kesiapan
Belajar Siswa dalam Mengikuti
Proses Pembelajaran
Biologi Kelas X SMA Negeri Kota
Jambi.
Kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran biologi kelas X di beberapa
SMA Negeri Kota Jambi adalah sebesar 86,75
yang termasuk kategori sangat baik. Selain itu
hasil observasi menunjukan rata-rata
kesiapan belajar siswa berada pada skor 4,5
dengan kategori baik. Kesiapan belajar tersebut
tidak terlepas dari adanya faktor-faktor yang
digunakan sebagai indikator penelitian yakni
faktor eksternal keluarga,sekolah dan
masyarakat dan faktor internal jasmaniah,
psikologis dan kelelahan yang mendukung siswa
dalam mempersiapkan dirinya sebelum
mengikuti proses pembelajaran. Indikator
yang menunjukan kesiapan belajar siswa
sangat baik adalah faktor kelelahan sebesar 94,
artinya siswa dapat mengatasi kelelahan
sehingga tidak menggangu dalam
mempersiapkan
pelajaran.
2.5 Kerangka Berfikir
Proses belajar kesiapan menyebabkan seseorang belajar secara aktif, sungguh-sungguh dan penuh gairah. Belajar yang penuh kesiapan akan
menumbuhkan hasil yang memuaskan, tetapi sebaliknya belajar tanpa kesiapan memungkinkan hasil yang dicapai kurang memuaskan. Belajar adalah kegiatan
manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup,karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut
kepentingan hidup. Dengan kata lain, belajar dapat memperbaiki nasib atau mencapai cita-cita yang diinginkan. Belajar tanpa ada kesiapan akan menghambat
proses hasil belajar yang sudah ditargetkan. Proses belajar siswa diperlukan kesiapan dalam setiap individu. Dimana
kesiapan tersebut didasari dengan motivasi dari orang sekeliling, misal di lingkungan sekolah guru sangat berperan dalam hal ini. Di luar lingkungan
sekolah, keluarga dan teman bermainpun harus diperhatikan karena pada usia siswa biasanya masih sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal di luar lingkungan.
Adanya motivasi-motivasi tersebut, maka akan muncul minat siswa dalam belajar. Kesiapan belajar dengan didasari faktor yang mempengaruhinya akan muncul
motivasi yang dapat menumbuhkan minat siswa dan menghasilkan nilai yang optimal.
Kesiapan belajar diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar mengajar yang berpengaruh pada minat siswa. Dalam penelitian ini akan
dianalisis beberapa faktor-faktor kesiapan siswa dalam belajar berdasarkan teori
yang ada dan kondisi di lapangan. Faktor-faktor tersebut antara lain : kondisi fisik, psikologis, kelelahan, keluarga, latar belakang kebudayaan, metode mengajar,
kurikulum, relasi antar guru dan siswa, sarana dan prasarana sekolah, metode belajar, tugas rumah, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Alur kerangka berfikir dalam penelitian analisis faktor-faktor kesiapan
siswa dalam belajar pada kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber: Slameto 2010:54−71
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Kesiapan siswa dalam
belajar A. Faktor Jasmaniah
C. Faktor Kelelahan 1. Kelelahan X10
A. Faktor Keluarga 1. Cara orang tua mendidik X11
2. Relasi antaranggota keluarga
X12 3. Suasana rumah X13
4. Keadaan ekonomi keluarga X14 5. Pengertian orang tua X15
6. Latar belakang kebudayaan X16 B. Faktor Psikologis
1. Intelegensi X3 2. Perhatian X4
3. Minat X5 4. Bakat X6
5. Motif X7 6. Kematangan X8
7. Kesiapan X9
C. Faktor Masyarakat 1. Kegiatan siswa dalam masyarakat
X28 2. Mass media X29
3. Teman bergaul X30 4. Bentuk kehidupan masyarakat
X31 B. Faktor Sekolah
1. Metode mengajar X17 2. Kurikulum X18
3. Relasi guru dengan siswa X19 4. Relasi siswa dengan siswa X20
5. Disiplin sekolah X21 6. Alat pengajaran X22
7. Waktu sekolah X23 8. Standar pelajaran di atas
ukuranX24 9. Keadaan gedung X25
10. Metode belajar X26 11. Tugas rumah X27
Faktor Intern
Faktor Ekstern
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, menurut Sugiyono
2013:13 “metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan statistik”.Data dalam penelitian ini akan diolah
dan hasilnya berupa angka dan analisis, alat untuk mengolah menggunakan SPSS. Penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor kesiapan siswa dalam belajar pada kelas X di SMK Negeri 1 Salatiga.
Data kuantitatif didapat melalui angket sebagai instrumen utama penelitian. Data yang dikumpulkan nantinya akan diperoleh dari para siswa dari
dua kelas yang dijadikan responden untuk memperoleh data mengenai variabel yang diteliti kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan, kelelahan, cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar
belakang kebudayaan, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.