Analisis Tahap III Analisis Tahap IV

3. Analisis Tahap III

a. KMO Kaiser−Meyer−Olkin KMO Kaiser−Meyer−Olkin hasil analisis tahap 1 dengan KMO yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketetapan analisis faktor. Nampak bahwa KMO maesure sebesar 0,731 angka tersebut lebih besar dari 0,5 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat untuk digunakan. b. Anti Image Correlation Penguji Anti Image Correlation yang telah dilakukan terdapat 1 satu faktor yang dibawah 0,50 yaitu faktor X26 sebesar 0,470 sehingga harus dikeluarkan. c. Communalities Pengujian Communalities tidak terdapat nilai faktor yang dibawah 0,50 sehingga tidak ada faktor yang harus dikeluarkan. d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 5 lima buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat sepuluh komponen yang akan dibentuk oleh faktor yg akan dimasukan ke dalam model untuk membentuk variabel. e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa tidak ada faktor yang dibawah 0,50 sehingga tidak ada faktor yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil analisis tahap 3, maka perlu adanya revisi yaitu melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor X26.

4. Analisis Tahap IV

a. KMO Kaiser−Meyer−Olkin KMO Kaiser−Meyer−Olkin hasil analisis tahap 1 dengan KMO yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketetapan analisis faktor. Nampak bahwa KMO maesure sebesar 0,754 angka tersebut lebih besar dari 0,5 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat untuk digunakan. b. Anti Image Correlation Pengujian Anti Image Correlation yang telah dilakukan tidak terdapat satu nilai faktor yang dibawah 0,50. c. Communalities Pengujian Communalities tidak terdapat nilai faktor yang dibawah 0,50 sehingga tidak ada faktor yang harus dikeluarkan. d. Total Variance Explained Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 5 lima buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat sepuluh komponen yang akan dibentuk oleh faktor yg akan dimasukan ke dalam model untuk membentuk variabel. e. Rotated Component Matrix Terlihat bahwa semua faktor tidak ada yang bernilai dibawah 0,50. Berdasarkan hasil analisis tahap 3, maka tidak perlu adanya pengujian ulang dan pada nilai Total Variance Cumulative sebesar 65,57 artinya kesiapan belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Salatiga dapat dijelaskan oleh 5 faktor baru yang terbentuk, sisanya 34,43 tidak ditentukan dalam penelitian ini, dengan demikian terdapat 5 faktor terbentuk yang mempengaruhi kesiapan belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Salatiga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Analisis Faktor No Nama Variabel Muatan Faktor Nama Faktor 1 Kesiapan X9 0,798 Kematangan Sekolah 2 Disiplin sekolah X21 0,685 3 Kematangan X8 0,683 4 Motif X7 0,578 Motif dan Pengertian orang tua 5 Pengertian orang tua X15 0,841 6 Cara orang tua mendidik X11 0,829 7 Bentuk kehidupan masyarakat X31 0,746 Relasi dan Bentuk kehidupan masyarakat 8 Relasi siswa dengan siswa X20 0,706 9 Relasi guru dengan siswa X19 0,621 10 Latar belakang kebudayaan X16 0,561 Latar belakang kesehatan dan Alat pengajaran 11 Alat pengajaran X22 0,719 12 Kesehatan X1 0,689 No Nama Variabel Muatan Faktor Nama Faktor 13 Keadaan gedung X25 0,631 Keadaan gedung dan Teman bergaul 14 Teman bergaul X30 0,881 Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2016

4.1.3 Faktor-Faktor Kesiapan Belajar Dominan

Dokumen yang terkait

PENGARUH IKLIM KELAS DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 SALATIGA

7 67 173

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA MATA DIKLAT MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA KELAS X AP SMK ANTONIUS SEMARANG TAHUN 20122013

0 10 162

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal

0 14 160

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DALAM PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK YAYASAN PEMBINAAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT (YPPM) BOJA

0 11 133

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DALAM PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK YAYASAN PEMBINAAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT (YPPM) BOJA.

0 0 2

Pengaruh Pendidikan Sistem Ganda, Penguasaan Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran dan Fasilitas Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Prodi Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Kendal kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BOYOLALI.

0 0 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BOYOLALI.

0 8 112

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 8