Gambaran Umun Keadaan SD Penelitian

113

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian telah yang dilakukan, berikut akan dipaparkan hasil penelitian tentang Analisis Kemampuan Guru Menerapkan Keterampilan Bertanya pada Pembelajaran PKn kelas IV SDN Gugus Moh. Yamin Kecamatan Kendal. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif persentase yang bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan bertanya pada pembelajaran PKN kelas IV SDN Gugus Moh. Yamin Kecamatan Kendal.

4.1.1 Gambaran Umun Keadaan SD Penelitian

Sekolah Dasar Negeri di Gugus Moh Yamin Kecamatan Kecamatan Kendal terdiri dari lima sekolah yang meliputi SDN Kalibuntu Wetan Gg. Diponegoro, SDN 1 Trompo Jl. Pahlawan I, SDN 2 Trompo Jl. Pahlawan I, SDN 1 Sukodono Jl. Raya Putat Sukodono, dan SDN 2 Sukodono Jl. Raya Putat Sukodono. Sekolah Dasar Negeri di Gugus Moh. Yamin mempunyai sarana dan prasarana yang dapat dikatakan kurang memadai. Dari 5 sekolah yang ada hanya ada 3 sekolah yang mempunyai gedung perpustakaan, dan hanya ada 1 sekolah saja yang mengoptimalkan gedung perpustakaan sebagai sarana belajar, yakni di SDN Kalibuntu Wetan. Selain itu, fasilitas seperti lapangan upacara maupun lapangan olah raga belum tersedia dengan baik. Di SDN 1 Trompo dan SDN 1 Sukodono lapangan yang tersedia kurang memadai untuk digunakan upacara maupun olahraga. Ketersediaan lahan yang kurang mengakibatkan hanya ada bangunan-bangunan penting saja di sekolah, seperti ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, toilet, dan kantin. Untuk di SDN 1 Trompo, SDN 2 Trompo, dan SDN 1 Sukodono ruang kepala sekolah dan ruang guru bercampur menjadi satu. Selain itu, lokasi sekolah yang berdekatan dengan jalan raya mengakibatkan masalah tersendiri. Banyaknya kendaraan yang melintas di sekitar sekolah baik itu delman maupun kendaraan bermotor menggangu konsentrasi siswa dan guru pada saat proses pembelajaran. Untuk SDN Kalibuntu Wetan dan SDN 2 Sukodono kondisinya lebih tenang, hal ini dikarenakan tidak banyak kendaraan yang melintas di sekitar sekolah. Hal lain yang perlu mendapat perhatian khusus dari lima sekolah dasar ini adalah ketika hujan dengan intensitas yang cukup tinggi sering sekali terjadi banjir. Hal yang paling memprihatinkan di SDN 1 Trompo. Dimana ketika peneliti melakukan penelitian di SD tersebut, banjir sudah memasuki kelas-kelas dan tentunya ini mengganggu proses pembelajaran. Ketika banjir, proses pembelajaran terganggu lantaran siswa harus membersihkan kelas yang tergenang air. Untuk sekolah yang lain meskipun banjir tidak sampai masuk ke kelas, namun akses jalan untuk mencapai keempat SD tersebut juga tergenang banjir. Hal ini tentu menjadikan keluhan dan keprihatinan baik dari guru maupun siswa atas ketidak nyamanan kondisi ini. Dalam proses pembelajaran di SDN Gugus Moh. Yamin Kecamatan Kendal guru sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, dan diskusi. Namun pada metode tanya jawab, guru belum sepunuhnya memahami dan menerapkan dengan baik. Guru kurang memahami tujuan dari bertanya itu sendiri. Hal ini terlihat ketika guru melakukan tanya jawab, siswa kurang aktif dan bersemangat dalam menjawab setiap pertanyaan dari guru. Selain itu siswa juga kurang berani dalam mengajukan pendapatnya, sehingga kelas lebih didominasi oleh guru. Dari sekian banyak mata pelajaran yang diajarkan, PKn menjadi suatu mata pelajaran yang menjadi keluhan guru kelas 4 di SDN Gugus Moh. Yamin Kecamatan Kendal. Materi seperti sistem pemerintahan dirasa cukup sulit untuk diajarkan dan dipahami oleh siswa. Hal ini yang menyebabkan nilai PKn siswa di SDN Gugus Moh. Yamin Kecamatan Kendal kurang jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Materi yang cukup sulit untuk dipahami dan keterampilan guru dalam mengajar yang kurang optimal menjadikan siswa jenuh dan terkesan acuh dalam mengikuti pembelajaran PKn.

4.1.2 Reduksi Data