2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan PKn
2.1.5.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan PKn
Menurut Winataputra dalam Ruminiati, 2007: 1-25 Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang menyangkut status formal warga yang
pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No.2 tahun 1949. Undang-undang ini berisi diri kewarganegaraan dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan
status sebagai warga negara Indonesia. Di dalam kurikulum 2004 pedoman khusus pengembangan silabus dan
penilaian, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang ingin membentuk warga negara yang memilki keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan YME, menguasai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip kewarganegaraannya.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yakni pada
pasal 37
menyebutkan bahwa
program kurikuler
pendidikan kewarganegaraan sebagai muatan wajib kurikulum pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan tinggi. Sebelumnya, berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas dikenal dua muatan wajib, yaitu pendidikan
Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pada dua muatan ini wajib dirumuskan menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn.
Selanjutnya, PKn di Sekolah Dasar terdiri dari 24 Standar Kompetensi yang dijabarkan dalam 53 Kompetensi Dasar.
2.1.5.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan PKn
Fathurrohman dan Wuryandani 2010: 7 menjelaskan ada empat tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu: a berpikir secara kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; b berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; c berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; d berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 2.1.5.3
Pembelajaran PKn SD Menurut Ruminiati 2007: 1.14 pelajaran PKn merupakan salah satu
pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang khususnya anak-anak banyak
dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan teman bermainnya. Ruang lingkup mata pelajaran PKn di sekolah dasar meliputi
aspek-aspek berikut: 1.
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaaan, cinta lingkungan, kebanggaaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan, dan jaminan keadilan. 2.
Norma, hukum, dan peraturan meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku dimasyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, system hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM, pemajuan, pepenghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga Negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi, persamaan, kedudukan
warga Negara 5.
Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar Negara dengan konstitusi 6.
Kekuasaan dan politik meliputi: pemerintah desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya
politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan idiologi
Negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara, pengamalaan nilai- nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan Internasional, dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
2.1.5.4 Keterampilan Bertanya pada Pembelajaran PKn SD
Jenis keterampilan bertanya ada 2 macam yaitu, bertanya tingkat dasar dan bertanya tingkat lanjutan. Keterampilan bertanya diawali dari memberikan
pertanyaan sehari-hari yang pasti dihadapi oleh semua orang. Contoh, mengapa PKn bukan PKN? Pertanyaan tersebut dilontarkan guru dengan tujuan
meningkatkan interaksimengaktifkan siswa, memberikan motivasi kepada siswa, memeriksa pemahaman siswa tentang materi yang diterangkan. Dalam hal ini,
kualitas pertanyaan yang disampaikan guru akan menentukan kualitas jawaban yang diberikan siswa Ruminiati, 2007: 6.25.
2.1.6 Guru