67 dari 3 komponen, yaitu: 1 Place, adalah tempat dimana interaksi dalam situasi
sosial sedang berlangsung; 2 Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu; dan 3 Activity, kegiatan yang dilakukan oleh aktor
dalam situasi sosial yang sedang berlangsung, seperti kegiatan belajar, interaksi sosial, maupun kegiatan yang berhubungan dengan penelitian lainnya. Peneliti
menggunakan pengamatan terbuka dengan mengamati proses pembelajaran seni tari, yang mencakup kreativitas guru dalam menciptakan gerak tari bertema dan
aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seni tari di kelas II SD Negeri Kertaharja 02 Kramat kabupaten Tegal.
3.6.2 Wawancara
Wawancara merupakan proses percakapan yang berbentuk tanya jawab untuk memeroleh keterangan sebagai data penelitian. Menurut Moleong 2012:
186, percakapan dalam wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan sejumlah pertanyaan dan terwawancara
interviwee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilakukan dengan membuat pertanyaan apa yang perlu ditanyakan. Menurut Arikunto 2013:
270, secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu pedoman wawancara terstruktur dan pedoman wawancara tidak terstruktur. Menurut
Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2014: 317 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk memeroleh data yang lebih mendalam. Wawancara semi terstruktur banyak
digunakan dalam pedoman wawancara, mula-mula interviwer menanyakan
68 serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam
dengan mengorek keterangan lebih lanjut Arikunto, 2013: 270. Menurut Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2014: 318, menjelaskan bahwa tujuan dari
wawancara semi terstruktur adalah untuk mengemukakan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-
idenya. Peneliti melakukan wawancara dengan guru seni tari, siswa kelas II, dan kepala sekolah SD Negeri Kertaharja 02 Kramat Kabupaten Tegal.
3.6.3 Dokumentasi
Menurut Arikunto 2013: 274, tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dokumen merupakan catatan
peritiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2014: 326. Studi dokumentasi
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan metode wawancara. Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi pengambilan gambar dan
perekaman suara pada saat wawancara, pengambilan gambar dan video kegiatan pembelajaran seni tari di kelas II SD Negeri Kertaharja 02 Kramat Kabupaten
Tegal, serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian. Di dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting
kondisi alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta participan observation, wawancara mendalam in
depth interview dan dokumentasi Sugiyono, 2014: 309.
69 Penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi
gabungan ketiganya yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Sugiyono 2014: 327, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
3.7 Teknik Analisis Data