Menyimpulkan Hal-Hal Penting dan Menarik Menyimpulkan Isi Wawancara

89 Lingkungan Hidup Kesimpulan isi wawancara: .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. Penilaian Menyimak Wawancara Format penilaian yang dapat dipergunakan untuk mengukur keterampilan menyimak wawancara adalah sebagai berikut: Pedoman Penilaian Pembelajaran Menyimak Wawancara Nama Siswa : Kelas : Kegiatan : Menyimpulkan isi wawancara No AspekIndikator Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 Aspek kebahasaan a. pemahaman isi b. ketepatan penangkapan isi c. ketahanan konsentrasi 2 Aspek pelaksanaan dan sikap a. menghormati b. menghargai c. kritis Keterangan: Bobot skor 1 - 5 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik 90 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

B. Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat: z mengungkapkan tokoh-tokoh dengan penokohannya disertai data tekstual, z menjelaskan karakteristik tokoh dan latar cerita dengan mengemukakan data yang mendukung, z menanggapi cara pembacaan cerpen, z menulis cerpen dengan mengandaikan diri sebagai tokoh cerita. Para pelaku dalam sebuah cerpen memiliki keragaman watak. Keragaman watak inilah yang menjadikan sebuah cerpen menarik. Karakter antartokoh yang bertentangan membentuk jalan cerita. Pada sub bagian ini, kamu diajak mengenali para pelaku dalam cerpen beserta perwatakannya.

1. Mendengarkan Pembacaan Cerpen

Simak baik-baik cerpen yang akan dibacakan oleh teman-temanmu secara bergantian Cerpen ini akan dibacakan sebanyak dua kali. Sewaktu teman-temanmu membacakan cerpen, kamu dapat membuat catatan- catatan kecil berkaitan dengan cerpen tersebut. Cerpen tersebut berjudul Nama Karya Sori Siregar. Nama Oleh Sori Siregar Penyebab kemarahan Zakaria sebenarnya sepele saja. Dalam diskusi kesenian di pusat kebudayaan, moderator, yang mempersiapkannya berbicara sebagai salah seorang pembanding, menyebut namanya secara lengkap, Drs Zakaria Mahyudin. Ia tampil sebagai pembanding setelah namanya dipanggil. Kemudian Zakaria menyampaikan kertas kerja bandingannya dengan tenang dan meyakinkan. Ketika Zakaria menyampaikan bandingannya itu, orang yang hadir di ruang diskusi mengangguk menyatakan persetujuan. Ketika ia selesai membacakan bandingannya, hadirin bertepuk. Ketika itulah Zakaria menghampiri ketua panitia diskusi, Wahab Hadian, sambil mengatakan dengan tegas, Saya akan menuntut Anda ke depan pengadilan. 91 Lingkungan Hidup Wahab Hadian yang kenal betul dengan senda gurau dan kelakar Zakaria menyambut ucapan itu dengan tertawa karena ia menduga ucapan itu hanya main-main. Tapi Zakaria kiranya tidak main-main dengan kata- katanya itu. Melalui seorang pengacara, ia menuntut ganti rugi kepada Wahab. Sebenarnya, sebelumnya ia telah meminta ganti rugi itu. Karena itu Zakaria membawa tuntutan ganti rugi tersebut ke pengadilan. Di pengadilan pengacara tetap menuntut lima juta rupiah seperti yang diinginkan Zakaria. Sebaliknya, Wahab melalui pembelanya tetap ngotot tidak bersedia memberikan sepeser pun atas tuntutan itu. Perkara mereka telah beberapa kali disidangkan, namun belum juga selesai. Karena itu, pada suatu pagi setelah selesai persidangan kesekian dan hakim menunda sidang sampai waktu yang ditentukan nanti, pengacara mendekati Zakaria dan mengatakan, Saya khawatir Wahab tidak akan bersedia memenuhi tuntutan Anda sampai kapan pun. Hakim sendiri pun kemungkinan akan memenangkan Wahab karena Wahab sebenarnya diragukan kesalahannya dalam hal ini. Diragukan? tanya Zakaria setengah berteriak. Saya telah mengatakan kepadanya sebelum diskusi, agar menyebut nama saya dengan Zakaria Mahyudin saja, tanpa embel-embel. Lalu moderator gila itu menyebut nama saya menjadi Doktorandus Zakaria Mahyudin. Karena itu, kata pengacara. Yang seharusnya Anda tuntut adalah moderator dan bukan Wahab. Mestinya, sahut Zakaria. Sebagai ketua panitia diskusi, Wahab harus mengatakan kepada moderator bahwa yang disebut hanyalah nama saya tanpa embel-embel. Tetapi permintaan saya ternyata tidak dipenuhi Wahab, padahal sebelumnya sudah saya katakan, saya akan menuntut di pengadilan, atau menuntut ganti rugi kalau ia menyebut doktorandus ketika menyebut nama saya. Saya, kan, telah memberi peringatan sebelumnya kepadanya, tetapi ia masih tetap menyebut doktorandus di depan nama saya. Kesalahan ini disengaja dan bukan kelalaian. Pengacara merenung. Kemudian sambil menatap Zakaria ia mengatakan,Anda dan Wahab adalah tokoh-tokoh kebudayaan di kota ini. Mengapa perkara begini tidak diselesaikan saja secara baik-baik? Saya telah berusaha menyelesaikannya secara baik-baik dengan mendatangi Wahab dan meminta ganti rugi lima juta rupiah. Tetapi, ia