26 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Pilihlah salah satu peristiwa yang pernah kamu alami atau kamu saksikan tersebut untuk kamu ceritakan kepada teman-temanmu di depan
kelas. Agar cerita yang kamu sampaikan urut dan sistematis, buatlah terlebih dahulu kerangka cerita. Kemudian, kembangkan kerangka tersebut menjadi
cerita yang utuh. Siapkan alat peraga yang dapat mendukung cerita yang akan kamu sampaikan itu.
3. Bercerita dengan Alat Peraga
Berdasarkan karangan yang telah kamu siapkan serta alat peraga yang sudah kamu buat mulailah bercerita secara bergiliran. Ketika temanmu
bercerita, berikan penilaian penampilan temanmu itu dengan pedoman penilaian berikut ini
No. Aspek
Skor
1. Kelancaran
• Sangat lancar skor 5
• Lancar skor 3
• Sangat tidak lancar skor 1
2. Intonasi, nada, suara, tempo
• Variasi intonasi, suara, dan
nada sangat baik skor 5 •
Variasi intonasi, suara, dan nada baik skor 3 •
Variasi intonasi, suara, dan nada tidak baik dan monoton skor 1
Nilai : Jumlah skor X 10 = ............
27 Teknologi
C. Membaca Cepat
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:
z
menjawab dengan benar 75 dari jumlah pertanyaan yang disediakan,
z
menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit,
z
menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara.
1. Membaca Cepat
Bacalah teks berikut ini dengan kecepatan 200 kata per menit. Hitunglah berapa kecepatan membacamu Jika masih rendah, tingkatkan terus
kecepatan membacamu
Wahana Rosetta Jalani Manuver di Mars
DARMSTADT, SENIN - Wahana antariksa Rosetta milik Badan Antariksa
Eropa ESA berhasil melakukan manuver di orbit Mars dalam rangka mengejar komet
67Churyumov-Gerasimenko. Rosetta harus mengayun dengan memanfaatkan gaya
gravitasi Mars, untuk meningkatkan kecepatannya agar bisa mencapai objek
tujuannya itu dalam waktu 10 tahun.
Rosetta yang berada pada jarak 250 kilometer dari permukaan Mars putus kontak dengan Bumi selama hampir 15 menit saat melintas di
belakang Mars pada hari Minggu 252 dengan kecepatan 39.191 kilometer per jam. Selama itu, Rosetta hanya mengandalkan tenaga baterai yang
tersisa karena tidak dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber listriknya. Tepuk tangan langsung memenuhi pusat kendali misi di bagian
barat Jerman saat wahana tersebut kembali mengirimkan sinyal.
Awalnya, Rosetta tidak didesain untuk melakukan manuver berayun di kegelapan dan hanya menggunakan tenaga baterai. Sebab, baterai
hanya didesain untuk memasok energi sampai sistem stabil setelah wahana