59 Moral
bahasa tidak dimintanya. Pernahkah hal tersebut kamu lakukan? Baiklah, pada
pembelajaran kali ini, kamu akan diajak kembali berlatih menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan pilihan kata yang tepat dan
dengan kalimat yang efektif. Pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif sangat diperlukan agar pengalaman yang kita ungkapkan dapat dengan mudah
dipahami oleh mitra bicara pendengar kita.
Latihan
1. Pilih dan tentukan salah satu pengalaman yang paling mengesankan dari kehidupanmu, khususnya yang berkaitan dengan tata krama pergaulan,
budi pekerti, atau keluhuran moral 2. Kembangkan kerangka dan susunlah pengalamanmu itu dengan bahasa
yang baik dan benar ketepatan pilihan kata dan keefektifan kalimat 3. Ceritakan di depan kelas pengalaman yang telah kamu susun tersebut
dengan disertai penghayatan agar pengalaman yang kamu sampaikan menarik dan mudah dipahami temanmu Usahakan sewaktu bercerita
kamu tidak membaca teks yang telah kamu kembangkan Sewaktu bercerita, kamu hanya boleh membaca kerangka cerita, bukan karangan
utuh Berceritalah di depan kelas dengan penuh rasa percaya diri
4. Berikan komentar berkaitan dengan penampilan temanmu Fokuskan komentarmu pada aspek berikut ini:
Aspek yang Deskripsi
YaTidak dinilai
Isi Adakah hikmah yang dapat kamu petik
dari pengalaman yang diceritakan temanmu?
Apakah ada kesesuaian antara kejadian satu dengan kejadian yang lain dalam cerita
yang diceritakan temanmu?
Penggunaan Apakah kalimat-kalimatnya tidak
monoton? Apakah kata dan kalimat yang digunakan
mampu menarik perhatian pendengar? Apakah dengan kata dan kalimat yang
digunakan temanmu, kamu dapat membayangkan suasana yang
diceritakan?
60 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
C. Membaca dan Menceritakan Cerita Anak
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:
z
mengemukakan hal-hal yang menarik dari buku cerita,
z
menceritakan kembali cerita anak yang dibaca,
z
mengomentari buku cerita yang dibaca.
1. Membaca Cerita Anak
Bacalah cerita anak berikut ini
Bagaimana Tuhan Menghukum Anak Nakal
Nasrudin sangatlah sabar dan bisa bersahabat, baik dengan anak-anak maupun dengan orang dewasa. Salah satu dari anak-anak itu sangatlah
nakal. Ia tidak menghormati orang dewasa dan sering mengusik anak-anak lain.
Suatu hari anak yang sangat nakal itu pergi ke kedai kopi tempat Nasrudin dan temannya biasa berkumpul dan bercakap-cakap. Ia datang
menghampiri Nasrudin dan meminta uang. Nasrudin memberinya sedikit uang. Ia tidak berterima kasih bahkan memukul kepala Nasrudin sehingga
sorban Nasrudin jatuh ke lantai. Lalu anak itu berlari. Nasrudin tidak marah dengannya. Ia tidak berkata apa-apa lalu mengambil sorbannya dan
memakainya kembali.
Betapa nakalnya anak itu bisik seorang temannya. Hari selanjutnya anak itu datang lagi ke Nasrudin. Tapi Nasrudin tidak punya uang. Anak
itu marah dan memukul kepala Nasrudin lagi hingga sorbannya menggelinding ke lantai. Anak itu lari. Nasrudin dengan kalem mengambil
sorbannya dan memakainya kembali. Besoknya anak itu datang lagi ke kedai kopi dan melakukan hal yang sama seperti hari sebelumnya.
Nasrudin, anak itu terlalu nakal, kenapa tidak kau tangkap dan menghukumnya? tanya salah satu temannya.
Itu bukan cara yang baik dan waktunya belum tepat, ia menjawab. Apa maksudmu? tanya temannya. Tunggu, lihat saja. Tuhan akan
menghukumnya sendiri, jawab Nasrudin. Hari besoknya teman Nasrudin yang menjadi tentara, yang kuat,
mengunjunginya. Nasrudin mengundangnya ke kedai kopi dan bersama- sama menikmati segelas kopi. Nasrudin mengatakan kepadanya untuk
duduk di kursi yang biasanya ditempatinya.
61 Moral
Isi mengacu pada fakta cerita, tidak mengada-ada Kalimat bervariasi, tidak monoton
Kata-kata khas, menarik Gaya pengungkapan khas
Ide yang dimunculkan asli, tidak mencontoh paparan yang ada dalam cerita yang dibaca
Beberapa saat kemudian anak nakal itu datang dan memukul kepala tentara itu dari belakang. Tentara itu terkejut dan marah kepadanya. Ia
cepat-cepat berdiri dan mengejar anak nakal itu dan dengan mudah dapat menangkapnya. Orang-orang di dalam kedai kopi itu bisa melihat
bagaimana tentara itu memukul anak itu beberapa kali.
Nasrudin berkata kepada teman-temannya, Itulah apa yang telah kukatakan kemarin. Tunggu dan lihat saja, Tuhan akan memberi keadilan
kepada anak itu.
dikutip dari Nasrudin, Seorang yang tak pernah putus asa, 1995
2. Mendeskripsikan Hal-hal yang Menarik dari Cerita
Dalam cerita yang kamu baca, tentu ada hal-hal yang menarik. Hal- hal yang menarik itu adalah tokoh dan wataknya, aspek humor dalam cerita
itu, cara pengarang menyajikan cerita itu, hikmah atau nilai-nilai yang dapat dipetik dari cerita itu, atau yang lain.
Latihan
Deskripsikan hal-hal yang menarik dari cerita yang kamu baca dalam bentuk karangan singkat. Kerjakan deskripsi ini secara individual, kemudian tempelkan
hasil karyamu di dinding kelasmu atau tempat lain yang ditentukan guru
3. Memberikan Komentar Terhadap Karya Teman
Kamu dipersilakan bekerja secara individual Pilihlah salah satu karya temanmu yang sudah ditempel di dinding dan bacalah Setelah itu, berikan
komentar secara lisan tentang hasil karya temanmu itu Komentar difokuskan pada dua kriteria, yaitu kebenaran isi dan kreativitas. Jabaran
dari kedua kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Aspek Deskripsi
kebenaran isi kreativitas
penggunaan bahasa
kreativitas penggarapan isi